Keju, Lemak Aman untuk Jantung? Cek Yuk Risetnya

Reporter

Bisnis.com

Editor

Susandijani

Minggu, 29 Juli 2018 06:45 WIB

Ilustrasi pria makan keju. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Ada bukti baru bahwa lemak jenuh yang terkandung dalam keju, susu, dan jenis produk sejenis lainnya tidak terkait dengan peningkatan risiko jantung. Bukti ini tentu membuat pecinta keju tak perlu terlalu khawatir saat diet.

Baca juga: 7 Kesalahan yang Membuat Lemak Perut Malas Pergi

Berdasarkan penelitian dalam American Journal of Clinical Nutrition, ditemukan bahwa orang-orang yang secara teratur menikmati keju, susu utuh, dan produk-produk susu penuh lemak lainnya tidak berisiko tinggi dari serangan jantung, stroke, bahkan kematian.

Penelitian lain juga menyebutkan bahwa lemak bukanlah penjahat kesehatan. Justru, gula dan karbohidrat sederhana mungkin menjadi masalah yang jauh lebih besar.

Temuan semacam itu bertentangan dengan keyakinan dominan bahwa mengonsumsi makanan seperti mentega dan keju adalah kebiasaan buruk yang harus dipatahkan.
Ilustrasi keju. Shutterstock

Dalam penelitian tersebut, para peneliti mengamati hampir 3.000 orang dewasa selama 22 tahun dan mengukur tingkat lemak susu dalam darah mereka untuk memperkirakan asupan keju dan produk-produk tinggi lemak lainnya.

Advertising
Advertising

“Temuan kami tidak hanya mendukung, tetapi juga secara signifikan memperkuat, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa lemak susu, bertentangan dengan kepercayaan populer, tidak meningkatkan risiko penyakit jantung atau kematian secara keseluruhan pada orang dewasa,” kata penulis utama sekaligus asisten profesor Universitas Texas Marcia Otto seperti dikutip BusinessInsider.

Sayangnya, banyak orang terus percaya bahwa makan telur memberi Anda kolesterol tinggi, jus jeruk adalah bagian dari sarapan lengkap, atau makanan berlemak membuat gemuk, meskipun sudah ada bukti yang telah menyanggah mitos-mitos ini.

“Saya tumbuh dengan dua orang tua yang sadar kesehatan dan percaya bahwa semua makanan tinggi lemak buruk bagi Anda. Kulkas kami dipenuhi dengan margarin, susu rendah lemak atau bebas lemak adalah satu-satunya jenis yang saya minum, dan bilah sereal yang saya makan saat anak-anak berkilau dengan label rendah lemak,” ceritanya.

Ilustrasi biskuit sereal madu. shutterstock.com
Namun, semakin banyak bukti menunjukkan bahwa ketika dimakan dalam isolasi, lemak tidak berkontribusi terhadap penambahan berat badan. Menurut Pedoman Diet untuk Amerika, Departemen Pertanian AS masih menyarankan orang-orang untuk tidak mengkonsumsi banyak produk penuh lemak, dan mendorong orang untuk makan makanan seperti sereal, roti, dan biji-bijian olahan lainnya.

Pedomannya jelas tentang jenis yang harus dimakan, yakni bebas lemak atau rendah lemak.

Selain itu, The American Heart Association juga masih merekomendasikan untuk membatasi lemak jenuh dan secara khusus menyebut keju dan makanan berbasis hewani lainnya memiliki potensi dapat meningkatkan kadar kolesterol ‘jahat’ dan berkontribusi untuk masalah jantung.

Pada studi baru-baru ini yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet. Para ilmuwan membandingkan lebih dari 135.000 orang di 18 negara pada diet rendah lemak atau rendah karbohidrat.

Baca juga: 4 Jenis Makanan Ini Bisa Bakar Lemak Saat Kita Tidur

Orang yang mengkonsumsi makanan rendah lemak berisiko lebih besar terhadap kematian akibat serangan jantung dan penyakit jantung. Sebaliknya, orang-orang yang memilih rendah karbohidrat memiliki risiko yang jauh lebih rendah. Melihat hal tersebut, dia menyimpulkan pedoman diet global harus dipertimbangkan kembali.

Hasil seperti itu telah memicu popularitas diet ketogenik, yang menekankan makanan seperti daging, mentega, dan bacon dan memotong hampir semua karbohidrat, termasuk yang berasal dari buah. Dari hasil tersebut, lanjutnya, mungkin ahli gizi seharusnya tidak pernah memberitahu orang untuk berhenti makan lemak.

Berita terkait

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

9 jam lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

2 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

5 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

6 hari lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

9 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.

Baca Selengkapnya

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

9 hari lalu

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

Pakar saraf menyarankan pasien stroke memakan kacang-kacangan karena mengandung antioksidan tinggi. Apa lagi yang dianjurkan?

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

9 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

9 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

10 hari lalu

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

10 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya