TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda sering menggunakan kipas angin? Apakah Anda juga menggunakannya saat tidur? Meski efektif digunakan untuk menghalau panas, tapi alat elektronik ini tetap harus digunakan dengan hati-hati.

Baca: Misteri Gerhana Bulan & Mood Manusia, Ini Penjelasan Ahli

Pasalnya, kipas angin bisa menyebabkan gangguan kesehatan jika kotor atau diletakkan terlalu dekat dengan tubuh. Michael Benninger dari Head and Neck Institute di Cleveland Clinic, Ohio menyatakan selain bisa membantu menyejukkan udara, kipas angin juga menghasilkan suara dengan frekuensi yang dapat membantu orang tertidur.

Namun, jika terlalu sering terbangun dengan kondisi nyeri otot, maka sebaiknya jauhkan kipas angin dari posisi badan ketika tidur. Menurut Sleep Advisor, seperti dilansir dari Antara, Selasa 31 Juli 2018, kekakuan dan sakit otot bisa terjadi karena konsentrasi udara dingin pada bagian tubuh tertentu membuat otot menjadi tegang dan kram.

"Masalah ini umum bagi orang yang tidur dengan kipas di dekat wajah dan leher. Kalau bangun dengan leher kaku pada pagi hari, itu mungkin karena angin yang terus menerus," papar Sleep Advisor.

Orang yang kulitnya cenderung kering pun bisa semakin kering jika terus menerus terkena semburan udara. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan pelembab atau losion. Kipas angin pun harus sering dibersihkan agar kesehatan tubuh tetap terjaga. Kipas yang kotor bisa jadi tidak hanya dipenuhi debu tapi juga tungau. Tungau adalah sekelompok hewan kecil bertungkai delapan yang, bersama-sama dengan caplak, menjadi anggota superordo Acarina

Baca: Ngemil Bikin Sulit Tidur, Waspada Penyakit Ini pun Mengintai

American Academy of Allergy, Asthma, and Immunology (AAAAI) mengungkapkan tungau debu adalah pemicu alergi yang paling umum. Oleh karena itu, sangat direkomendasikan untuk selalu membersihkan kipas, karpet, dan tempat tidur.

Cara lain untuk mengatasi panas, terutama pada malam hari, adalah dengan mengenakan pakaian yang lebih tipis, menjaga tubuh tetap terhidrasi, dan mandi sebelum tidur.