Gempa Lombok, 4 Prinsip Keamanan Jepang yang Bisa Dicontoh

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 6 Agustus 2018 16:50 WIB

Situasi simulasi evakuasi mandiri bencana erupsi Gunung Merapi di Alun-alun Kabupaten Boyolali dalam rangka peringatan hari kesiapsiagaan bencana nasional, 26 April 2017. Evakuasi mandiri diajarkan kepada warga yang bermukim di kawasan rawan bencana erupsi Gunung Merapi wilayah Boyolali guna meminimalisir jatuhnya korban sebelum tim penolong dari kota tiba di lokasi bencana. TEMPo/Dinda Leo Listy

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa berkekuatan 7,0 skala richter telah melanda lepas pantai utara pulau Lombok pada Minggu, 5 Agustus 2018. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan tim Search and Rescue (SAR) gabungan terus menyisir daerah-daerah terdampak gempa untuk melakukan evakuasi, penyelamatan dan pertolongan kepada korban gempa Lombok.

Baca: Bantu Korban Gempa Lombok, Sandiaga Gerakkan Pegawai Asal Lombok

Data sementara hingga 6 Agustus 2018 pukul 10.00 WIB, tercatat 91 orang meninggal dunia, 209 orang luka-luka, ribuan jiwa masyarakat mengungsi dan ribuan rumah rusak. Diperkirakan jumlah korban dan kerusakan akibat dampak gempa Lombok ini akan terus bertambah.

Indonesia tidak hanya perlu mewaspadai gempa. Berbagai bencana alam sering kali dialami negara ini. Ada bencana banjir, longsor, kebakaran dan bencana lainnya. Gempa salah satu bencana yang sangat sering terjadi di negara maritim ini. Saat gempa terjadi di Jakarta, Psikolog Pendidikan dan Inisiator Gerakan Peduli Musik Anak, Karina Adistiana, mengaku mendapatkan banyak informasi bahwa para orang dewasa berlarian tanpa arah. Di sekolah pun keadaannya memprihatinkan. "Informasi yang saya dapat saat gempa di Jakarta, guru ada yang histeris, ada yang membeku dan tidak sanggup lari. Jadinya anak yang membantu guru menyelamatkan diri, bukannya sebaliknya," kata Karina.

Dengan berbagai bencana yang bisa dialami Indonesia, Karina mengatakan seharusnya Indonesia memiliki kurikulum ilmu tentang kesiagaan bencana di sekolah. Ilmu ini baik untuk diajarkan ke setiap anak-anak sekolah sejak dini. Dengan mengetahui kesiapsiagaan bencana itu, ia yakin laporan seperti kejadian gempa di Jakarta tidak terulang. "Dengan memiliki ilmu kesiagaan bencana, guru, murid dan semua orang bisa lebih waspada dengan bencana yang ada di sekeliling kita," katanya.

Baca: Gempa Lombok, Menteri Pariwisata Aktifkan Tim Manajemen Krisis

Karina sempat menghadiri konferensi internasional di Taiwan tentang kesiagaan bencana. Dalam konferensi internasional itu, ia dan tiga kawannya menyampaikan makalah berjudul 'Finding a Fun and Engaging Media to Deliver Disaster Preparedness Messages for Younger Children in Indonesia' atau 'Menemukan Cara dan Media yang Menarik untuk Menyampaikan Kesiapsiagaan Bencana untuk Anak Kecil di Indonesia' . Dalam kegiatan itu, ia pun berbagi informasi dengan berbagai psikolog dari beberapa negara.

Ribuan wisatawan asing mengantre di Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat, Senin, 6 Agustus 2018. Mereka bermaksud meninggalkan kawasan wisata itu setelah gempa mengguncang Lombok hari Minggu. Istimewa

Advertising
Advertising

Salah satu yang menarik adalah informasi tentang prinsip keamanan bagi masyarakat Jepang. "Prinsip keamanan Jepang untuk bencana ada 4. Jangan lari, jangan dorong, jangan bersuara, dan jangan kembali ke tempat semula sebelum ada pengumuman lebih lanjut," katanya.

Karina menjelaskan, dalam pandangan Jepang, setiap orang tidak perlu lari bila ada bencana. Orang yang berlari tanda orang yang panik. Bila orang panik, tindakan dan gerakan mereka bisa saja ceroboh dan memberikan dampak buruk kepada orang lain. Bila berlari, keadaan pun tidak terkendali dan konflik lebih panjang bisa terjadi "Kalau orang berlari itu, kemungkinan tabrakan dengan orang lain itu tinggi sekali ," kata Karina.

Selanjutnya, ada pula anjuran untuk tidak mendorong. Menurut Karina, mendorong orang bisa membuat celaka seseorang. Dalam situasi longsor misalnya, banyak sekali orang yang akhirnya saling dorong untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Hal ini tentunya bisa membuat orang lain merugi.

Seorang perempuan melintas di dekat kios yang temboknya roboh seusai gempa bumi di Dusun Lendang Bajur, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin, 6 Agustus 2018. Daerah yang terparah adalah Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur, dan Kota Mataram. ANTARA/Ahmad Subaidi

Lalu ada prinsip jangan bersuara. Menurut Karina, aturan untuk tidak bersuara penting sekali agar masyarakat bisa mendengar dengan baik instruksi dengan petugas atau orang yang ahli untuk melakukan tindakan selanjutnya. "Kalau orang bersuara, nanti instruksi dan petunjuk tidak akan bisa didengar sama sekali," katanya.

Baca: Gempa Lombok, Kominfo Siapkan Alternatif Saluran Komunikasi

Terakhir adalah jangan kembali ke tempat semula sebelum ada pengumuman lebih lanjut. Karina mengatakan para petugas dan orang yang memiliki keahlian lebih di bidang bencana tentunya akan memberikan arahan dengan kondisi yang terbaru. Ada beberapa bencana, misalnya gempa yang terjadi berulang-ulang. Maka penting sekali untuk menunggu dan memastikan keadaan sudah aman sebelum kembali lagi ke tempat. "Mumpung ada kejadian gempa Lombok, penting sekali masyarakat memiliki ilmu kesiapsiagaan bencana," kata Karina.

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

2 jam lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 75 Tahun Kepergian Chairil Anwar, Sastrawan Pelopor Angkatan 45

4 jam lalu

Hari Ini 75 Tahun Kepergian Chairil Anwar, Sastrawan Pelopor Angkatan 45

Menurut Abdul Hadi WM dalam ceramahnya Peringatan 30 Tahun Wafatnya Penyair Chairil Anwar mengatakan penamaan Angkatan 45 datang dari Chairil Anwar.

Baca Selengkapnya

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

7 jam lalu

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

Piala Asia U-23 2024 mulai mendekati laga puncak. Empat tim akan bersaing pada babak semifinal yang akan dimainkan hari Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jatuh Bangun Konosuke Matsushita Dirikan Perusahaan Elektronik Panasonic 93 Tahun Lalu

8 jam lalu

Jatuh Bangun Konosuke Matsushita Dirikan Perusahaan Elektronik Panasonic 93 Tahun Lalu

Pada 35 tahun lalu, pengusaha Jepang Konosuke Matsushita pendiri Panasonic Corporation meninggal. Ini kisahnya membangun perusahaan elektronik itu.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

8 jam lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

OpenAI Memperluas Ekspansi dengan Membuka Kantor di Tokyo

1 hari lalu

OpenAI Memperluas Ekspansi dengan Membuka Kantor di Tokyo

OpenAI berekspansi ke Asia dengan membuka kantor baru di Tokyo, Jepang. Perusahaan ini merilis model GPT-4 yang dioptimalkan untuk Jepang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

1 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

1 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya

Kota Padang Kuatkan Fase Prabencana pada Peringatan HKBN

1 hari lalu

Kota Padang Kuatkan Fase Prabencana pada Peringatan HKBN

Pemerintah Kota Padang memperkuat fase Pra bencana guna meminimalisir kerusakan dan korban bencana.

Baca Selengkapnya