Asam Kandis Bisa Obati Kanker Paru? Tilik Penelitian Terbarunya

Reporter

Bisnis.com

Editor

Susandijani

Senin, 20 Agustus 2018 19:35 WIB

buah kandis (Istimewa - Bisnis.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian yang dilakukan Guru Besar Farmasi Universitas Andalas (Unand) Padang menemukan bahwa kanker paru yang selama ini merupakan salah satu penyakit paling mematikan, bisa diobati dari bahan yang ada di lingkungan sekitar.

Baca juga: Bagaimana Rokok Sebabkan Serangan Jantung? Cek Penjelasan Ahli

Fatma Sri Wahyuni, Dekan Fakultas Farmasi Unand, menemukan bahwa pohon kandis yang selama ini hanya diambil buahnya sebagai asam atau bumbu masak, justru bisa dijadikan obat kanker paru.

Wanita kelahiran Padang Luar, 13 April 1974 itu menyebut bahwa tanaman atau pohon yang dikenal sebagai asam kandis memiliki senyawa yang mampu mengatasi penyakit kanker paru.

Sebelumnya, daun dari asam kandis yang banyak tumbuh di hutan Sumatra ini diketahui aktif menghambat pertumbuhan sel kanker payudara.

Di India, misalnya, buah tanaman ini juga telah digunakan sebagai obat disentri, sedangkan kulit batangnya digunakan sebagai antipiretik di Thailand.

Dalam orasi ilmiah pengukuhannya sebagai guru besar Unand, Fatma membawakan pidato berjudul ‘Potensi Tetrapreniltoluquinon, Senyawa Hasil Isolasi dari Kulit Batang Kandis (Garcinia cowa roxb) sebagai Obat Kanker Paru’, di Convention Hall Unand, Senin 20 Agustus 2018.
asam kandis (bisnis.com)
“Kanker adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia. Salah satu yang paling sering didiagnosa adalah paru – paru mencapai 13% dari total kematian akibat kanker,” katanya.

Data Globocan International Agency for Research on Cancer menyebutkan kanker paru paling sering didiagnosis sebagai penyakit kanker yaitu mencapai 1,8 juta atau 13 persen dari total serangan kanker.

Dari persentase itu, kanker payudara memiliki persentase 11,9% atau mencapai 1,7 juta diagnosis di seluruh dunia setiap tahunnya, dan kolorektum sebanyak 1,4 juta atau 9,7persen.

Kanker paru juga paling umum menjadi penyebab kematian akibat kanker yang mencapai 19,4persen dari total kematian, disusul hati sebanyak 9,1 persen dan perut sebesar 8,8persen

Baca juga: Kanker Paru Berkembang Sangat Cepat, Waspadai Batuk Berdarah

Berawal dari pemikiran untuk menemukan obat terbaik untuk kanker, maka penelitian alumni doktoral dari University Putra Malaysia ini, akhirnya menemukan bahwa senyawa hasil isolasi kulit batang kandis bisa dijadikan sebagai obat kanker paru.

Dia menyebut selama ini pengobatan kanker dilakukan dengan pengobatan kimia yang memberikan efek samping kepada penderita, sehingga jelas tidak efektif dalam proses penyembuhan.

“Obat antikanker yang ada sekarang ini selain bekerja pada sel kanker, juga bekerja pada sel – sel normal yang memiliki pertumbuhan cepat. Oleh sebab itu perlu ditemukan obat antikanker yang bekerja selektif terutama dari tanaman,” paparnya.

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

5 jam lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

2 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

3 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

5 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

9 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

9 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

9 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

10 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

10 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

10 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya