Selain Lebih Mantap Menikah, Apa Saja Bahasan Konseling Pranikah?

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mitra Tarigan

Rabu, 12 September 2018 14:19 WIB

Ilustrasi pernikahan Botanical Garden by Twitter

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah tiga tahun menjalin hubungan, Liza dan Abyan akhirnya memutuskan untuk menikah karena desakan dari kedua orang tua. Namun, hubungan yang kerap putus nyambung selama berpacaran memunculkan keraguan pada benak Abyan untuk mempersunting kekasihnya tersebut.

Baca: Ada 6 Manfaat Perjanjian Pranikah

Abyan lantas mengajak Liza melakukan konseling pranikah karena baginya pernikahan merupakan hal yang sakral dan hanya dilakukan sekali seumur hidup. Apalagi untuk merayakan pesta pernikahan tidaklah murah, banyak dana yang harus dikeluarkan. Karena itulah, pria berusia 31 tahun tersebut harus memastikan bahwa pasangan yang dipilihnya sudah tepat.

Keinginan Abyan melakukan konseling pranikah juga berangkat dari pengalaman sahabatnya yang bercerai karena ketidakmampuan menghadapi berbagai konflik dan permasalahan bersama pasangannya, dari pacaran hingga berlanjut sampai jenjang pernikahan. Dia tidak ingin kondisi tersebut menimpa dirinya dan pasangan, karena itulah mempersiapkan diri dan mental serta memastikan kecocokan bersama pasangan sebelum melangkah ke jenjang yang lebih serius, mutlak dilakukan.

Ilustrasi pasangan menikah/pernikahan. Shutterstock

Psikolog anak dan dewasa dari RSIA Kemang Medical Care Tanti Diniyanti mengatakan saat ini mulai banyak pasangan yang melakukan konseling pranikah. Terutama pasangan yang cukup lama menjalin hubungan dan berencana menikah tetapi mulai ragu dan kurang yakin dengan pasangannya. Namun bukan berarti pasangan yang hubungannya baik-baik saja tidak membutuhkan konseling pranikah, tetap dibutuhkan untuk mengantisipasi berbagai permasalahan yang dapat menurunkan tingkat kebahagiaan dikemudian hari.

Baca: Konseling Pranikah, Penting atau Tidak?

Dalam proses konseling tersebut, akan ada banyak hal yang didiskusikan bersama pasangan terutama terkait kesiapan mental dan emosi serta proses komunikasi diantara kedua pasangan. Sebab, hal-hal tersebut sering kali menjadi pemicu munculnya konflik. “Salah satu tujuan konseling untuk melihat bagaimana kesiapan mereka secara mental, apakah kepribadiannya cocok, sudah nyambungkah cara ngobrolnya. Bisa jadi cara komunikasinya berbeda, kenapa berbeda, itu yang dipelajari dan diberi jalan keluarnya. Kalau itu bisa dipelajari satu sama lain maka bisa menghindari konflik berkepanjangan dan meminimalisir ketidakcocokan di kehidupan setelah menikah,” ujarnya.

Ada beberapa hal lagi yang akan dibahas dalam konseling pranikah. di halaman berikutnya
<!--more--><!--more-->

Dalam proses konseling tersebut, biasanya konselor atau psikolog akan mempertanyakan lebih jauh mengenai pola asuh yang diberikan oleh kedua orang tua, proses komuniksasi dan budaya di dalam keluarga, relasi emosi yang terjalin antara anak –dalam hal ini pasangan- dengan orang tua. Dari poin-poin tersebut, akan diketahui karakter yang terbentuk dari masing-masing pasangan. Jika karakter tersebut sudah diketahui dan dipahami sedari awal, kedua pasangan akan bisa mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi ke depannya.

Baca: Mau Foto Pranikah? Intip Dulu 5 Tips Ini

Selain itu, di dalam proses konseling juga akan dikupas lebih jauh mengenai gaya hidup, proses pengaturan keuangan hingga kebiasaan baik dan buruk dari pasangan. Jangan sampai kebiasaan buruk baru diketahui setelah menikah dan tidak dapat menerima perbedaan tersebut. “Mau dilihat jeleknya saja atau mau dilihat perbedaan karakter dan kepribadian tersebut untuk bisa saling melengkapi. Penting juga mempelajari bagaimana menghadapi marahnya pasangan.”

Menurutnya konseling dapat dilakukan jauh-jauh hari sebelum hari pernikahan. Biasanya dilakukan bersamaan sambil mempersiapkan pernikahan, setahun, enam bulan atau tiga bulan sebelum tanggal yang ditentukan.

Ilustrasi pasangan merencanakan pernikahan. shutterstock.com

Untuk biaya yang harus dikeluarkan pada setiap sesi konseling sangat tergantung dari masing-masing konselor. Jika bentuknya pelatihan dua hari dari pagi sampai sore biasanya berkisar antara Rp2 juta hingga Rp3 juta per orang. Namun, jika konseling dilakukan secara pribadi berdasarkan waktu sekitar 60 sampai 90 menit maka biaya yang dikeluarkan sekitar Rp600 ribu hingga Rp1 juta.

Baca: Seks Pranikah, Dampaknya bagi Anda dan Pasangan

Bagi pasangan jangan hanya melihat besar atau kecil biaya yang dikeluarkan tetapi bagaimana dampak jangka panjang yang akan dirasakan setelah konseling sebelum memutuskan untuk menikah dan mempertaruhkan kehidupan masa depan. “Ada pasangan yang setelah konseling, mereka mulai berpikir ulang untuk memberi jarak dan saling instrospeksi diri sebelum memutuskan menikah, ada juga yang merasa sulit untuk bersama dan memutuskan untuk tidak melanjutkan pernikahan. Ada juga yang merasa semakin yakin, saling menerima dan terus belajar satu sama lain. Itu semua sangat tergantung dari masing-masing pasangan,” ujarnya.

Berita terkait

Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

1 hari lalu

Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

Perjodohan memang tak selalu berjalan mulus apalagi bila tanpa cinta. Berikut beberapa persoalan yang bisa muncul bila menikah karena dijodohkan.

Baca Selengkapnya

3 Contoh Sambutan Lamaran Pihak Wanita Singkat dan Romantis

4 hari lalu

3 Contoh Sambutan Lamaran Pihak Wanita Singkat dan Romantis

Saat momen lamaran, jangan lupa menyiapkan sambutan lamaran pihak wanita yang singkat dan juga romantis. Berikut ini contoh sambutannya.

Baca Selengkapnya

Tips dan Cara Membuat Kartu Nikah Digital

5 hari lalu

Tips dan Cara Membuat Kartu Nikah Digital

Kartu nikah digital lebih praktis karena dokumen tidak berpotensi hilang atau sobek.

Baca Selengkapnya

Deretan Tokoh Nasional Hadiri Resepsi Pernikahan Puteri Kelima Bamsoet

7 hari lalu

Deretan Tokoh Nasional Hadiri Resepsi Pernikahan Puteri Kelima Bamsoet

Bambang Soesatyo dan keluarga berterima kasih atas doa restu dan kehadiran para tamu undangan dalam resepsi pernikahan puteri kelimanya, Saras Shintya Putri (Cacha) dengan Avicenna Athalla Zaki Ghani Alli (Athalla).

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Diperhatikan Calon Pasangan saat Kencan Pertama

7 hari lalu

5 Hal yang Diperhatikan Calon Pasangan saat Kencan Pertama

Pakar hubungan menyebutkan hal-hal yang lebih perlu dipikirkan saat kencan pertama demi kelanjutan yang lebih diharapkan dengan calon pasangan.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Ungkap Ada Perjanjian Pisah Harta Antara Sandra Dewi dan Harvey Moeis

7 hari lalu

Kuasa Hukum Ungkap Ada Perjanjian Pisah Harta Antara Sandra Dewi dan Harvey Moeis

Harvey Moeis dan Sandra Dewi melakukan pisah harta saat keduanya resmi menikah pada 2016 lalu.

Baca Selengkapnya

Petasan Pernikahan Hancurkan Rumah Calon Pengantin di Madura, Seorang Kerabat Tewas

8 hari lalu

Petasan Pernikahan Hancurkan Rumah Calon Pengantin di Madura, Seorang Kerabat Tewas

Petasan yang hendak dibawa ke rumah calon mempelai wanita tersebut meledak hingga menghancurkan rumah dan menewaskan seorang kerabat.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Maruf Amin jadi Saksi Nikah Puteri Kelima Bamsoet

8 hari lalu

Jokowi dan Maruf Amin jadi Saksi Nikah Puteri Kelima Bamsoet

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, menikahkan puteri kelimanya, Saras Shintya Putri (Chacha) dengan Avicenna Athalla Zaki Ghani Alli (Athalla), di Hotel Mulia, Jakarta, Sabtu 20 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Pernikahan Anaknya, Bamsoet Gelar Pengajian dan Siraman

9 hari lalu

Jelang Pernikahan Anaknya, Bamsoet Gelar Pengajian dan Siraman

Bamsoet bersama keluarga menyelenggarakan prosesi pengajian dan siraman menggunakan adat Sunda untuk putri ke limanya, Saras Shintya Putri atau Cacha yang akan menikah dengan Avicenna Athalla Zaki Ghani Alli atau Athalla, pada Sabtu, 20 April 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Suka Hadiah Pemberian Kerabat, Apa yang Harus Dilakukan?

10 hari lalu

Tak Suka Hadiah Pemberian Kerabat, Apa yang Harus Dilakukan?

Tak semua hadiah yang diterima seperti yang diharapkan atau bahkan kita sama sekali tak suka barang yang diberikan. Apa yang harus dilakukan?

Baca Selengkapnya