Vapers atau Asosiasi Rokok Elektrik Menuntut 3 Hal Ini

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mitra Tarigan

Jumat, 14 September 2018 20:18 WIB

Permintaan tinggi pada rokok elektrik dan perangkat vaping tidak mempengaruhi manufaktur Cina terhadap tarif AS.

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi pengguna rokok elektrik Asia atau biasa disebut vapers berharap dukungan regulasi yang lebih ramah bagi produk tembakau alternatif atau rokok elektrik yang diklaim lebih aman dibandingkan dengan rokok tradisional. Peter Dator, Perwakilan The Vapers Phillipines mengatakan regulasi rokok elektrik atau tembakau alternatif selama bertahun-tahun sudah banyak diatur.

Baca: Penjualan Rokok Turun 5,5 Persen, 272 Miliar Batang Terjual

Namun, dia melihat semuanya gagal dalam mempertimbangkan unsur kepentingan pengguna (vapers), perokok serta publik yang bersangkutan. "Ini perlu segera diubah sekarang!" ujar Peter dalam forum diskusi vapers di Manila, Jumat 14 September 2018.

Dalam acara ini, dia menegaskan ada tiga hal yang ingin disuarakan kepada para pemangku kebijakan di Asia dalam gerakan #VapersBeHeard. Pertama, vapers menuntut informasi yang akurat dan memiliki akses terhadap produk tembakau alternatif yang lebih rendah risko dibandingkan rokok tembakau.

Kedua, vaper layak mendapat kesempatan untuk memilih gaya hidup yang lebih baik dengan produk tembakau alternatif. Ketiga, vapers di Asia menuntut untuk menjadi bagian dari proses pembuatan kebijakan terkait produk alternatif tembakau.

Asa Saligupta, Perwakilan ENDS Cigarette Smoke Thailand, menuturkan vapers di Asia membuat gerakan digital untuk menyuarakan aspirasi dalam wadah situs www.vapersbeheard.com.

Pekerja menata botol berisi cairan rokok elektronik (vape) di Bandung, 7 November 2017. Vape atau rokok elektrik merupakan alternatif bagi perokok tembakau. ANTARA/M Agung Rajasa

Advertising
Advertising

Bahkan, vapers memukai petisi dalam change.org untuk mendesak WHO mendengarkan suara vapers di Asia yang menyatakan bahwa produk tembakau alternatif memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah dibandingkan rokok tradisional. "Tujuan dan harapan utama gerakan ini agar kami didengar dan diundang dalam diskusi Organisasi Kesehatan Dunia [World Health Organization /WHO] mendatang yaitu Framework Convention on Tobacco Control Conference of Parties [FCTV COP] ke-8 di Jenewa," kata Asa.

Rokok elektrik dan produk tembakau alternatif menjadi salah satu agenda pembahasan di dalam pertemuan WHO tersebut. Adapun posisi WHO, Asa menilai masih sangat konservatif terhadap rokok elektrik dan produk tembakau alternatif lainnya.

Baca: Mitos atau Fakta, Fast Food dan Rokok Memicu Penyakit Gerd?

"Mereka merekomendasikan negara-negara untuk melarang atau mengatur ketat bahkan sama dengan rokok (tradisional) meskipun semakin banyak bukti ilmiah yang menyatakan bahwa produk alternatif ini lebih baik bagi perokok," kata Asa.

Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

2 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Modus Penyamaran Narkotika: Dari Kue, Permen, hingga Liquid Vape

3 hari lalu

Polisi Ungkap Modus Penyamaran Narkotika: Dari Kue, Permen, hingga Liquid Vape

Menyamarkan narkotika menjadi cairan liquid vape seperti yang dilakukan selebgram Chandrika Chika dan atlet eSports Aura Jeixy menambah daftar modus.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

4 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

4 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Ditangkap karena Konsumsi Narkoba

5 hari lalu

Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Ditangkap karena Konsumsi Narkoba

Chandrika Chika adalah seorang selebgram dan Tiktokers yang populer melalui goyang Papi Chulo

Baca Selengkapnya

Ditangkap Karena Konsumsi Liquid Ganja, Chandrika Chika Cs Berpeluang untuk Direhabilitasi

5 hari lalu

Ditangkap Karena Konsumsi Liquid Ganja, Chandrika Chika Cs Berpeluang untuk Direhabilitasi

Polisi membuka peluang Chandrika Chika bersama lima temannya mendapat rehabilitasi narkoba, setelah ditangkap karena mengkonsumsi liquid ganja.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

5 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya