Aray Daulay Infeksi Paru-paru, Kenali 10 Jenis yang Sering Muncul
Reporter
Anisa Luciana
Editor
Susandijani
Sabtu, 29 September 2018 08:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Infeksi Paru-paru telah merenggut nyawa musisi Aray Daulay di usia 41. Paling tidak begitu disebutkan asisten pribada Aray Daulay, Angela, yang menyebutkan penyebab meninggalnya musisi yang sempat bergabung dengan grup musik Plastik, Daddy and the Hot Tea, Steven and the Coconut Trees dan Ray D'Sky itu.
Baca juga: Aray Daulay Tutup Usia, Infeksi Paru-paru Penyebabnya
"Iya benar, dia infeksi paru-paru," ucap Angela saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat, 28 September 2018.
Aray Daulay sempat dilarikan ke sebuah rumah sakit di Bali setelah sebelumnya ditemukan pingsan di kontrakannya. Namun sayang upaya dokter untuk menyelamatkannya tidak membuahkan hasil. Aray Daulay meninggal dunia pada Jumat dini hari sekitar pukul 02.40 WIB.
Berbicara soal infeksi paru-paru, penyakit ini terbagi dalam beberapa jenis. Gejalanya pun berbeda-beda, sesuai dengan jenisnya. Namun, gejala awal dari seluruh jenis infeksi ini memiliki kesamaan, yakni diawali dengan batuk hingga kesulitan bernapas.
Infeksi paru-paru membutuhkan perawatan medis dengan obat anti infeksi untuk mengembalikan kemampuan bernapas yang normal. Beberapa infeksi paru-paru memiliki komplikasi serius, termasuk kematian.
Berikut adalah jenis-jenis dari infeksi paru-paru yang sering muncul:
1. Tuberkulosis
Seorang penderita Tuberkulosis atau TB umumnya mengalami penurunan berat badan sehingga tubuh menjadi kurus dan kulit jadi mengering hingga mengelupas. Lesi TB di dalam paru membuat penderita sulit bernapas dan sering mengeluarkan dahak yang berwarna hijau atau coklat karena bercampur darah. Perawatan untuk TB bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan dan membutuhkan obat-obatan yang cukup mahal.
2. SARS
Gejala sindrom pernapasan akut atau SARS termasuk demam tinggi, sakit kepala, perasaan malaise dan batuk yang biasanya berkembang menjadi pneumonia. Virus SARS menyebar dari orang ke orang melalui transmisi droplet dari orang yang terinfeksi ke selaput lendir orang lain. Infeksi paru-paru SARS adalah infeksi "kontak dekat" yang berarti penyakit ini dapat menular dalam jatak kontak kurang dari tiga kaki dari seseorang yang terinfeksi.
3. Bronkitis
Bronkitis lebih banyak ditemukan pada perokok aktif dibandingkan pada perokok pasif. Ditandai dengan dahak yang kental, berwarna kuning dan kadang-kadang hijau, batuk dari infeksi paru-paru ini dapat bertahan beberapa minggu. Batuk dari bronkitis kronis bahkan dapat bertahan hingga dua tahun. Bronkitis kronis juga merupakan salah satu dari tiga gangguan paru yang membentuk diagnosis COPD atau penyakit paru obstruktif kronik.
Selanjutnya dari Pneumonia sampai Pseudomonas yang juga mengakibatkan infeksi telinga.
<!--more-->
4. Pneumonia
Pneumonia sering dimulai dari flu. Gejala infeksi paru-paru ini termasuk demam tinggi, sesak napas, terasa sakit saat bernapas, menggigil, malaise dan batuk, menurut Judith Schilling McCann dalam tulisan Pathophysiology. Bakteri yang menyebabkan radang tenggorokan juga terkait dengan bakteri penyebab pneumonia.
5. Asma
Asma disebut juga sebagai penyakit saluran napas reaktif. Asma merupakan penyakit paru-paru di mana saluran udara di paru-paru meradang dan menyempit sehingga jadi sulit untuk bernapas.
6. Kanker paru-paru
Kanker paru-paru adalah penyakit kanker penyebab kematian nomor 1 di Amerika Serikat bagi pria dan wanita, menurut Mayo Clinic. Gejala kanker ini termasuk batuk darah, batuk yang tidak hilang, sesak napas, mengi, nyeri dada, sakit kepala, suara serak, penurunan berat badan dan nyeri tulang.
7. Chronic obstructive pulmonary disease (COPD)
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyakit paru-paru jangka panjang yang membuat seseorang tidak dapat bernapas dengan baik karena kelebihan lendir atau degenerasi paru-paru. Bronkitis kronis dan emfisema sering dikira sebagai penyakit PPOK.
8. Pleurisy
Lapisan paru-paru dikenal sebagai pleura. Ketika ada infeksi pada lapisan ini, kondisi ini disebut pleuritis. Biasanya kondisi tersebut disebabkan oleh virus. Beberapa pasien pneumonia dapat menderita pleuritis. Nyeri dada dan kesulitan bernapas adalah gejala yang umum terjadi.
9. MRSA
Methicillin-resistant Staphylococcus aureus adalah jenis infeksi staph yang langka. Kulit penderita menjadi kering, merah, iritasi, bengkak dan gatal. Kadang-kadang, benjolan berisi nanah juga terlihat pada kulit. Kontak kulit ke kulit dapat menyebarkan penyakit ini. MRSA dapat menyebabkan infeksi saluran kemih juga. Penderita bisa mengalami kedinginan, demam, batuk, napas pendek, kelelahan, juga nyeri otot.
10. Pseudomonas
Penderita yang sakit parah rentan terhadap kondisi ini, yang mana dapat menyebabkan peradangan beberapa jaringan di otak. Ini juga dapat menyebabkan sakit kepala, kelumpuhan wajah, dan infeksi telinga.
Baca juga: Aray Daulay, Cerita Musik dan Gaya Rambut
TABLOIDBINTANG | HEALTHFULLY | HEALTHHEARTY | LIVESCIENCE