Menjelang Hari Batik, Intip Perjuangan Angkat Batik Khas Bali

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 30 September 2018 18:09 WIB

Indonesia Fashion Week 2014 di Jakarta Convention Centre, Jumat, (21/2/2014). Model membawakan karya busana dengan sentuhan tenun Bali, Palembang, dan batik-batik Jawa yang diterjemahkan ke warna-warni menarik layaknya pelangi. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/Koz/nz/14

TEMPO.CO, Jakarta - Bali pun memiliki batik, yang tidak kalah berkualitas dengan batik-batik lain di Nusantara. Eksotika kehidupan budaya Bali selama ini sudah lumrah terpampang di kanvas lukisan atau sebagai objek karya seni fotografi. Namun siapa sangka, beragam warna budaya ini ternyata menarik minat Bintang Mira Afriningrum untuk mengalirkan ide dengan menciptakan kreasi batik etnik khas Bali.

Baca: Batik Peranakan Dipromosikan di Pekan Batik Nusantara, Pekalongan

Mengakulturasi warna budaya dan batik, belakangan menjadi ritual keseharian wanita yang akrab dipanggil Bintang ini. Keakraban ini telah terjalin sejak tahun 2006, meski tiga tahun kemudian (2009) baru terkabarkan adanya Hari Batik pada setiap tanggal 2 Oktober.

Hari Batik Nasional adalah hari perayaan nasional Indonesia untuk memperingati ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO. Peringatan itu juga dikuatkan dengan Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009.

Di dunia luar, batik pertama kali diperkenalkan oleh Presiden Soeharto, saat mengikuti konferensi PBB. Meskipun demikian, diakuinya batik sebagai warisan budaya Indonesia oleh dunia, tidak serta merta diperoleh. Tahun 2008, pemerintah mendaftarkan batik ke dalam jajaran daftar Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi UNESCO.

Pada 2 Oktober 2009, UNESCO mengukuhkan batik Indonesia dalam daftar Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Namun, para pecinta batik melihat penetapan UNESCO terhadap batik sebagai warisan budaya tak benda untuk dunia hendaknya tidak sekadar dipahami sebagai fashion, karena batik itu lebih dari mode atau industri tekstil, karena batik adalah bagian dari budaya.

Advertising
Advertising

Misalnya, batik untuk anak-anak dan orang dewasa itu harus berbeda. Atau, batik untuk dinas X dengan dinas Y, atau batik untuk bagian humas dengan bagian akademik juga berbeda, sehingga batik sangat bisa (bahkan harus) menjadi seragam yang tidak seragam.

Dengan tidak adanya "penyeragaman" (seragam) batik, maka motif batik akan berkembang, budaya batik pun berkembang, kreasi dan inovasi pun berkembang, dan sekaligus menandai republik Bhinneka Tunggal Ika. Pandangan itu agaknya sudah menjadi pemikiran Bintang Mira Afriningrum pada tiga tahun sebelum penetapan Hari Batik itu (2006), karena itu ia sudah menggunakan label `Balibatiku` pada berbagai produk batik yang diciptakannya.

Proses menciptakan batik itu, ujar Bintang, hampir semua dilakukan dengan proses melukis. Sebagian kecil saja dikerjakan dengan print (cetak) untuk memenuhi tuntutan order yang kadang membeludak. "Kalau batik lukis disertai pewarnaan, maka proses penciptaan memakan waktu hingga dua minggu. Jika menggunakan print, maka waktunya singkat hanya sekitar seminggu saja," ucap pecinta batik yang mendaftarkan brand Balibatiku di Kemenhukam pada 2007 itu.

Karena sudah merasa klop bergelut dengan batik, akhirnya pada tahun 2008, ia sekeluarga memberanikan diri untuk mengontrak tanah yang digunakan sebagai gudang di wilayah Sidan, Gianyar. Saat itu, motif yang diusung masih umum, belum mengerucut pada budaya Bali karena masih menyesuaikan tren dan motif yang lagi disukai masyarakat.

Baca: Perpaduan Tradisi Matador Spanyol dan Batik Lokal dalam Torrero

Barulah pada tahun 2008, wanita kelahiran Malang pada 26 Maret 1971 itu mulai intens memperhatikan serta menyerap aura budaya dan tradisi masyarakat setempat. Ia meresapi betapa masyarakat Bali kaya dengan tradisi yang memiliki filofosi tinggi. Kesadaran ini membuatnya terketuk untuk menuangkan beragam budaya Bali di atas lembaran kain katun, sehingga menjadi batik dengan motif yang berbeda dengan di pasaran.

Berita terkait

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

8 jam lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

18 jam lalu

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

Untuk acara pernikahan atau wisuda, Anda dapat menyewa kebaya agar lebih hemat. Berikut ini rekomendasi tempat sewa kebaya di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

4 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

7 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

9 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

10 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

13 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

13 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

21 hari lalu

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

26 hari lalu

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion

Baca Selengkapnya