Tips Mewaspadai Berita Hoaks Saat Bencana

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 2 Oktober 2018 06:40 WIB

Tim SAR mengevakuasi jenazah korban dari reruntuhan bangunan di Perumnas Balaroa, Palu Barat, Sulawesi Tengah, Senin, 1 Oktober 2018. Perumahan yang terletak di Kecamatan Palu Barat ini merupakan salah satu kawasan yang paling parah terdampak gempa. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia sedang berduka dengan adanya bencana gempa dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah pada 28 September lalu. Dalam kejadian yang memprihatinkan ini masih saja ada orang yang suka menyebarkan berita palsu atau hoaks. "Banyak sekali berita simpang siur. Pentingnya menyaring informasi," kata Psikolog Pendidikan Karina Adistiana saat dihubungi Tempo pada 1 Oktober 2018.

Baca: Efek Psikologis Gempa dan Tsunami Palu, Ini Kata Psikolog

Menurut Karina, berita bohong, pastinya berdampak buruk bagi para penyintas bencana dan juga para relawan. "Misalnya ada berita hoaks tentang tsunami susulan, pasti akan membuat relawan bekerja dengan tidak tenang," katanya.

Karina menyarankan agar semua orang, terutama para keluarga penyintas serta para penyintas membaca informasi secara perlahan. "Pentingnya memastikan siapa pemberi informasi itu. Apakah benar lembaga yang memang sudah resmi," kata Karina yang juga pernah mempelajari ilmu psikologi bencana.

Kepada para penerima dan pembaca pesan, Karina sangat menyarankan untuk meminta rilis resmi dari lembaga yang memberikan informasi itu. Bila berkaitan dengan keamanan pastikan pihak berwenang yang mengeluarkan informasi itu, apakah Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Tim Search and Rescue (SAR), atau lembaga resmi pemerintah lain.

Korban selamat gempa dan tsunami Palu-Donggala menaiki pesawat untuk dievakuasi dari Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah, Senin, 1 Oktober 2018. Ribuan korban selamat dievakuasi melalui jalur udara dengan pesawat Hercules milik TNI AU. REUTERS

Untuk memastikan apakah berita itu benar atau tidak, penerima pesan juga bisa berselancar di dunia maya untuk memastikan berita itu. "Tidak butuh waktu lama, googling bisa cepet kok," katanya.

Menurut Karina, dalam keadaan bencana, sering sekali orang membaca informasi dengan tergesa-gesa. Karena panik, mereka langsung menyebarluaskan berita itu kepada orang lain. "Coba latih kemampuan berpikir logisnya dan tetap tenang. Bila langsung panik, bisa jadi bahaya itu," kata Karina.

Baca: Manfaat Anak Aktif Bermain, Melatih Fisik, Kerja Otak dan Emosi

Advertising
Advertising

Karina mengatakan melatih kemampuan berpikir kritis ini juga sangat diperlukan untuk orang-orang yang sering mendapatkan pesan yang memaksa untuk mengirimkan pesan itu ke belasan orang dengan ancaman bila pesan tidak dikirim. "Pesan itu biasanya memaksa untuk mengirimkan pesan mereka ke 20 orang. Bila tidak, akan ada dampak yang akan dirasakan pembaca. Sebaiknya tetap berpikir jernih dan mengkonfirmasi berita, daripada mengedarkan berita sia-sia," katanya.

Pesan berantai yang menginstruksikan untuk mengirimkan pesan pun terkadang diterima anak-anak yang sudah memiliki telepon genggam. Psikolog anak Amanda Margia Wiranata menyarankan agar orang tua terus memantau dan mengawasi penggunaan gadget pada anak.

Baca: Agar Tak Keranjingan Gadget Ada Diet Anak ala Kak Seto, Apa Itu?

Amanda sangat menyarankan agar anak-anak yang diberikan gadget diberikan penjelasan dengan rinci oleh para orang tua mereka. Orang tua pun perlu mempertimbangkan apakah anak ini sudah pantas untuk mendapatkan telepon genggam atau belum. "Ajari anak cara konfirmasi berita. Selain itu, edukasi juga agar tidak mengirimkan berbagai informasi atau gambar pribadi. Jangan sampai kecolongan," kata Amanda.

Berita terkait

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

5 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.

Baca Selengkapnya

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

5 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya

Palti Hutabarat Didakwa Pasal Berlapis di Kasus Rekaman Suara Kades Diminta Menangkan Prabowo

6 hari lalu

Palti Hutabarat Didakwa Pasal Berlapis di Kasus Rekaman Suara Kades Diminta Menangkan Prabowo

Kasus Palti Hutabarat ini bermula saat beredar video dengan rekaman suara tentang arahan untuk kepala desa agar memenangkan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

6 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

8 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

10 Desa dan 2 Kelurahan Terdampak Erupsi Gunung Ruang, BNPB Beberkan Kerugian Materiil yang Timbul

10 hari lalu

10 Desa dan 2 Kelurahan Terdampak Erupsi Gunung Ruang, BNPB Beberkan Kerugian Materiil yang Timbul

Sebanyak sepuluh desa dan dua kelurahan di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro terdampak material vulkanik erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

4 Cara Cek Titik Rawan Bencana di Jalur Mudik Lebaran 2024

16 hari lalu

4 Cara Cek Titik Rawan Bencana di Jalur Mudik Lebaran 2024

Berikut cara cek titik rawan bencana di jalur mudik Lebaran 2024 melalui situs BNPB, Ditjen Bina Marga, PVMBG, dan PetaBencana.id.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

18 hari lalu

Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

BNPB melihat secara langsung potensi terjadi bencana di beberapa wilayah yang ada di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Risma Bicara Pengalaman RI Tangani Bencana, Ini Respons Direktur OECD

20 hari lalu

Risma Bicara Pengalaman RI Tangani Bencana, Ini Respons Direktur OECD

Direktur Tata Kelola Publik OECD Elsa Pilichowski menanggapi pemaparan Mensos Risma soal penanganan bencana di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Di Forum OECD, Risma Paparkan Cara Indonesia Memastikan Ketahanan Infrastruktur Terhadap Bencana

20 hari lalu

Di Forum OECD, Risma Paparkan Cara Indonesia Memastikan Ketahanan Infrastruktur Terhadap Bencana

Menteri Sosial Tri Rismaharini menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur OECD di Paris, Prancis pada Rabu, 10 April 2024.

Baca Selengkapnya