Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Efek Psikologis Gempa dan Tsunami Palu, Ini Kata Psikolog

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Presiden Jokowi mengunjungi korban gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Ahad, 30 September 2018. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan mengerahkan alat berat dari Mamuju, Gorontalo, dan Poso esok pagi untuk didatangkan ke Palu.  ANTARA/Biropers-Kris
Presiden Jokowi mengunjungi korban gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Ahad, 30 September 2018. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan mengerahkan alat berat dari Mamuju, Gorontalo, dan Poso esok pagi untuk didatangkan ke Palu. ANTARA/Biropers-Kris
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa Donggala dan Palu pada Jumat petang, 28 September 2018, sebesar 7,7 Skala Richter yang kemudian dimutakhirkan menjadi 7,4 SR mengguncang Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Gempa tersebut menyebabkan terjadinya tsunami Palu setinggi 1,5-2 meter. Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri kabinet sudah bertolak ke Palu untuk melihat dampak gempa dan tsunami Palu.

Baca: Korban Jiwa Gempa dan Tsunami Palu Nyaris 1000 Orang

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di 0.18 Lintang Selatan dan 119.85 Bujur Timur atau 27 kilometer timur laut Donggala, Sulawesi Tengah.

Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan korban tewas sementara 832 orang, kebanyakan akibat tertimpa bangunan dan diterjang tsunami. Sedangkan masyarakat yang selamat dari terjangan tsunami merupakan masyarakat yang mengevakuasi diri ke tempat tinggi di sekitar pantai Kota Palu.

Korban tsunami yang selamat mungkin secara fisik mereka tampak tak kurang suatu apapun. Namun, masalah psikologis mengancam hidup mereka dalam beberapa hari dan minggu pasca kejadian. Ini bahkan bisa berlanjut selama bertahun-tahun, bahkan mungkin seumur hidup.

Korban umumnya merasa cemas dan stres karena merasa hidup mereka terancam oleh tsunami yang mungkin bisa terjadi lagi. Mereka juga menderita kesedihan karena tahu orang-orang yang mereka sayangi tidak bisa selamat dari bencana tersebut. Ada juga orang-orang yang merasa tertekan karena kehilangan rumah, uang, atau bisnis mereka karena tsunami.

"Dampaknya luas sekali karena mengganggu seluruh aspek kehidupan korban, apalagi jika korban juga kehilangan anggota keluarganya. Dampak yang terjadi baik secara fisik maupun psikologis. Untuk saat ini dimana situasi masih gawat darurat, tentu korban masih diliputi ketakutan atau kecemasan akan terjadi lagi gempa susulan, kesedihan yang mendalam karena kehilangan keluarga, tempat tinggal dan sebagainya dan juga sakit akibat luka fisik yang diderita,"  kata Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, kepada Tempo melalui surat elektronik, Ahad, 30 September 2018.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Vera juga menjelaskan bahwa tsunami berdampak pula pada psikologis anak, dan kurang lebih sama seperti yang dialami orang dewasa.

"Dampak yang dialami anak kurang lebih sama dengan yang dialami orang dewasa. Namun anak bisa mengalami kebingungan, bisa berwujud rewel, bertanya terus, menuntut pulang ke rumah dan lain-lain," katanya.

Baca: 7 Atlet Paralayang Diduga Menjadi Korban Gempa dan Tsunami Palu

Karena keterbatasan pemahaman atau pemikiran anak, Vera menyarankan agar orang tua atau orang dewasa menjelaskan kepada mereka tentang apa yang terjadi dan menenangkan para anak pasca gempa dan tsunami Palu. Orang tua perlu menjelaskan pula tentang usaha perbaikan dan pertolongan sedang dilakukan.

M. ROSSENO AJI | BUDIARTI UTAMI PUTRI | OWLCATION

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah Dampak Buruk Kurang Tidur bagi Anak

1 hari lalu

Ilustrasi anak tidur (pixabay.com)
Inilah Dampak Buruk Kurang Tidur bagi Anak

Sebuah studi terbaru yang diterbitkan di JAMA Network Open menemukan bahwa kurang tidur dapat menurunkan kualitas hidup anak.


Meta Masih Terseok-seok Atasi Akun Pedofil

1 hari lalu

Boris Kunsevitsky, salah satu pedofil terburuk di Australia, divonis 35 tahun penjara. Sumber: AAP/PA Images/mirror.co.uk
Meta Masih Terseok-seok Atasi Akun Pedofil

Meta dinilai terseok-seok mengatasi alogaritma yang membuat pelaku pelecehan anak atau pedofil tetap bertengger di Instagram.


Hari AIDS Sedunia, Waspadai Penularan HIV/AIDS dari Ibu ke Anak

2 hari lalu

Ilustrasi AIDS. Shutterstock
Hari AIDS Sedunia, Waspadai Penularan HIV/AIDS dari Ibu ke Anak

Hari AIDS Sedunia diperingati setiap 1 Desember. Kemenkes mencatat kasus HIV pada anak berusia di bawah 4 tahun dengan jumlah 1,9 persen.


Ini Bahaya Asap Rokok bagi Anak-anak

3 hari lalu

Kawasan bebas asap rokok di wilayah Kayu Manis, Matraman, Jakarta Timur, Kamis, 18 November 2021. Warga setempat berkomitmen menjaga lingkungan dari asap rokok dengan memberikan teguran dan sanksi bagi yang melanggar. TEMPO/Ridho Fadilla
Ini Bahaya Asap Rokok bagi Anak-anak

Bahaya merokok tidak hanya terjadi pada perokok, tetapi pada orang yang tak sengaja menghirup asap rokok, termasuk anak-anak.


Tentara Israel Bunuh Dua Anak Palestina di Tepi Barat, Salah Satunya Ditembak di Kepala

4 hari lalu

Bocah Palestina berusia 9 tahun, Adam Al-Ghoul yang tewas ditembak tentara Israel di pinggir jalan Jenin, Tepi Barat, Rabu, 29 November 2023. Istimewa
Tentara Israel Bunuh Dua Anak Palestina di Tepi Barat, Salah Satunya Ditembak di Kepala

Ketua Dokter Lintas Batas terjebak di dalam rumah sakit karena rumahs akit dikepung tentara Israel di Jenin, Tepi Barat, Palestina


Kondisi Gaza di Hari ke-5 Gencatan Senjata Israel dan Hamas

4 hari lalu

Seorang tentara Israel beroperasi di Jalur Gaza selama gencatan senjata sementara antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 28 November 2023. Israel dan Hamas sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata selama dua hari sejak Selasa dinihari, 28 November 2023. Pasukan Pertahanan Israel/Handout via REUTERS
Kondisi Gaza di Hari ke-5 Gencatan Senjata Israel dan Hamas

Perpanjangan gencatan senjata Israel - Hamas memasuki hari ke-5. Bagaimana kondisi Gaza?


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

5 hari lalu

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


Tips Menyemangati Bayi Belajar Berjalan dan yang Perlu Disiapkan

7 hari lalu

Ilustrasi anak belajar berjalan. Shutterstock
Tips Menyemangati Bayi Belajar Berjalan dan yang Perlu Disiapkan

Dokter anak memberi saran buat orang tua yang punya bayi dan sedang belajar berjalan. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan.


Dampak Panjang Anak yang Besar di Keluarga dengan KDRT

7 hari lalu

Ilustrasi orang tua bertengkar di depan anak-anak. betterparenting.com
Dampak Panjang Anak yang Besar di Keluarga dengan KDRT

Anak yang tumbuh dalam keluarga dengan riwayat KDRT tidak hanya dapat menjadi pelaku kekerasan namun juga berpotensi berhadapan dengan trauma.


Perilaku Orang Tua yang Disebut Paling Menjengkelkan

9 hari lalu

Ilustrasi orang tua memarahi anak/anak menangis. Shutterstock.com
Perilaku Orang Tua yang Disebut Paling Menjengkelkan

Ada perilaku yang dianggap sebagian orang, terutama yang tidak punya anak, cukup menjengkelkan. Berikut di antaranya.