Penyakit Jantung Ancam Usia Muda, Kapan Waktu Deteksi yang Pas?

Reporter

Antara

Editor

Susandijani

Minggu, 7 Oktober 2018 08:30 WIB

Ilustrasi penyakit jantung. Ctntexas.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ancaman serangan penyakit jantung terhadap seseorang berusia muda semakin tinggi, kata kardiolog Sunway Medical Centre (Sunmed) Malaysia, dr. Mohd Kamal.

Baca juga: Orang Kota Lebih Rentan Kena Penyakit Jantung? Intip Solusinya

"Saya memiliki pasien yang masih berusia 27 tahun yang sudah mengalami serangan jantung," katanya saat menjadi pembicara dalam seminar kesehatan di Semarang, Sabtu 6 Oktober 2018.

Secara umum, lanjut dia, risiko ancaman penyakit jantung untuk penduduk Malaysia berada pada usia 58 tahun.

Untuk Amerika Serikat, lanjut dia, ancaman serangan jantung terjadi pada usia 66 tahun.

Ia menyebut banyak faktor yang memicu terjadinya serangan jantung, antara lain gaya hidup serta faktor asupan makanan.

Kamal menilai kebiasaan merokok juga menjadj salah satu pemicu utama terjadinya serangan jantung. Oleh karena itu, ia menyarankan masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat.

Menurut dia, salah satu yang penting dalam mengantisipasi penyakit jantung, yakni cek kesehatan sejak dini. "Pola hidup sehat, olahraga, cek kolesterol, cek darah tinggi," katanya. Ia juga menyarankan agar pengecekan kondisi kesehatan minimal mulai usia 30 tahun.

Baca juga: Penyakit Jantung Ancam Usia Muda, Cek Tips Mencegahnya dari Ahli


Berita terkait

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

2 jam lalu

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

Contoh gangguan mitokondria termasuk penyakit mitokondria, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan metabolik.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

2 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

3 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

6 hari lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

9 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya