Masa Krusial Kondisi Kesehatan Jiwa Terjadi pada Remaja

Rabu, 10 Oktober 2018 13:43 WIB

Ilustrasi Depresi (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Masa remaja adalah masa yang penting dalam pertumbuhan menuju kedewasaan. Banyak remaja memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik, tapi tak sedikit pula yang mengalami gangguan kesehatan jiwa. Perubahan emosi dan pengaruh sosial, seperti tindak kekerasan yang mereka alami atau kemiskinan, membuat remaja berusia 10–19 tahun rentan terhadap masalah kesehatan jiwa.

Baca: DNA Orang Depresi Lebih Cepat Menua 8 Bulan dari Orang Biasa

Data Riset Kesehatan Dasar 2013 yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan menunjukkan prevalensi gangguan mental yang ditunjukkan dengan gejala depresi pada usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 14 juta orang atau 6 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Adapun prevalensi gangguan jiwa berat, seperti skizofrenia, mencapai sekitar 400 ribu orang atau sebanyak 1,7 per 1.000 penduduk. Sekitar 15–20 persennya adalah remaja.

Ketua Umum Perhimpunan Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia, Eka Viora, mengatakan masa-masa krusial kondisi kesehatan jiwa terjadi pada usia remaja. Jika tak terdeteksi, dan tak mendapatkan pengobatan yang layak, sang anak akan mengalami masalah mental dan fisik hingga dewasa. "Kesempatan untuk mengisi kehidupan yang lebih baik pada usia dewasa pun menjadi terbatas," kata dia dalam sebuah rilis yang diterima Tempo pada Senin lalu untuk memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia tiap 10 Oktober.

Eka menunjukkan data: sekitar 10–20 persen remaja di dunia mengalami gangguan jiwa, namun tak terdiagnosis dan tak tertangani dengan baik. Kasus-kasus depresi itu tak jarang menyebabkan anak bunuh diri. Bunuh diri bahkan merupakan penyebab ketiga terbesar kematian pada usia 15–19 tahun.

Masa-masa krusial itu terjadi pada tahun-tahun awal menuju dewasa, seperti menjelang atau masa awal menjadi mahasiswa. Bagi sebagian remaja, saat-saat itu merupakan masa yang menyenangkan, meski pada saat bersamaan rentan mengalami stres. Jika perasaan ini tak dikelola dengan baik, masalah gangguan jiwa pun mengintai mereka.

Baca: Goo Hara Suka Hewan, Cek 4 Manfaatnya untuk Kesehatan Mental

Advertising
Advertising

Faktor yang dapat berkontribusi terhadap kesehatan jiwa masa remaja adalah keinginan untuk memperoleh otonomi yang lebih besar, tekanan untuk menyesuaikan diri dengan teman sebaya, eksplorasi identitas seksual, dan peningkatan akses ke teknologi. Faktor lainnya adalah kualitas kehidupan dalam keluarga dan tindak kekerasan seperti pola pengasuhan yang kasar, penganiayaan, kekerasan seksual, dan perisakan. Masalah sosio-ekonomi juga dapat mempengaruhi risiko kesehatan jiwa pada remaja. Selain itu, pengaruh media dan norma-norma gender dapat memperburuk disparitas antara realitas hidup remaja dan aspirasi mereka untuk masa depan.

KORAN TEMPO

Berita terkait

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

1 hari lalu

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

Psikiater menyebut ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa yang butuh pertolongan medis. Ciri-ciri gangguan jiwa itu diistilahkan dengan 3P.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

1 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

3 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

4 hari lalu

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

4 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

5 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

6 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

6 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

8 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya