Tantangan Merawat Anak Kembar Siam, Intip Penjelasan Psikolog

Selasa, 16 Oktober 2018 21:50 WIB

Kondidi bayi kembar siam sehari setelah dilahirkan di Rumah Sakit Shifa, Kota Gaza, Palestina, 23 November 2016. Kembar siam dengan kondisi seperti ini menjadi kasus yang pertama ditemukan dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir di Palestina. REUTERS

TEMPO.CO, Yogyakarta - Si kembar siam dempet kepala (Craniopagus) Fitri Sakinah dan Fitri Rahmawati, 3 tahun tak mau diam. Fotografer dari RSUP Sardjito berulang kali meminta keduanya untuk berhenti sejenak untuk bergaya. Hanya sebentar diam, keduanya terus berjalan cepat ke ruang bermain di lantai dua bangsal anak rumah sakit itu. Rahmawati yang bertubuh lebih besar dan berisi tampak lebih aktif ketimbang adiknya, Sakinah yang terlihat kurus. Ke mana pun Rahmawati ingin menuju mau tak mau Sakinah ikut serta. Kadang langkah kaki Sakinah terseok-seok mengikuti langkah kakaknya. “Mereka supel. Tiap hari suka menengok pasien anak-anak di kamar-kamarnya,” kata perawat, Winarni.

Baca: Dirawat 117 Hari, Anak Kembar Siam Ini Belum Punya Anus

Keduanya pun duduk di kursi kecil warna warni yang terpisah dan berdampingan. Aneka mainan bertebaran di meja. Namun Sakinah dan Rahmawati lebih suka mengobrol dengan perawat dan menyanyikan lagu “Bintang Kecil” ketimbang bermain. Dengan mengenakan baju bercorak polkadot dan jepit rambut warna ungu di kepala, keduanya terlihat lincah siang itu, Senin, 15 Oktober 2018. “Aku baru bangun tidur,” kata Rahmawati sambil mengusap matanya.

Namun saat mendengar suara Dokter Spesialis dan Konsultan Anak, Sunartini Hapsara, keduanya menghambur ke luar. Mereka memanggil Sunartini dengan sebutan “eyang”. Dengan perawat dan dokter di sana pun sudah dikenalnya. Mengingat mereka telah tinggal di bangsal itu sejak 10 Juli 2015 untuk menjalani operasi pemisahan kulit kepala dan sebagian tulang tengkorak. Kamar paling pojok adalah kamarnya. Berikut juga kedua orang tuanya, Syahbandi, 32 tahun dan Siti Khotijah, 30 beserta kakaknya yang berasal dari Kutacane, Aceh Tenggara ikut menemani. Syahbandi dipekerjakan menjadi karyawan honorer di rumah sakit itu dan kakaknya bersekolah di kota itu. "Karena dalam proses penanganan, pengamatan, dan pendampingan psikologis terhadap anak memerlukan dukungan orang tua dan kakaknya,” kata Ketua Ikatan Psikolog Klinis Pusat (IPKP) Indria Laksmi Gamayanti.

Ketiga tindakan itu dilakukan untuk mengetahui perkembangan kognitif atau daya pikir, motorik halus dan kasar, berbahasa, sosial dan emosi, serta kemampuan adaptasi. Menurut Indria, saat pertama kali tiba, kemampuan mereka masih di bawah rata-rata. Namun perkembangan tumbuh kembang Sakinah dan Rahmawati meningkat. Kemampuan kognitif sudah sesuai rata-rata, bahkan skor IQ Rahmawati 127 atau di atas rata-rata. Begitu pula dengan kemampuan berbahasa keduanya juga di atas rata-rata. Yang perlu mendapat dukungan saat ini adalah melatih kemampuan motorik halus, emosi dan adaptasinya. “Kadang satunya ingin duduk, satunya ingin jalan. Satunya mau buang air besar, yang lain enggak mau dan protes karena bau,” kata Indria.

Indria menjelaskan, tantangan yang dihadapi kembar siam adalah bagaimana menerima diri. Kemudian mengkoordinasikan kemauan yang berbeda. Caranya adalah mengedukasi kembar siam untuk saling mengkoordinasikan keinginan masing-masing dan bertoleransi atas keinginan yang berbeda pula. “Kalau kakaknya ingin jalan, bagaimana melatih adiknya untuk mengalah. Atau kalau adiknya ingin duduk, bagaimana melatih kakaknya untuk menunggu,” kata Indria.

Advertising
Advertising

Serta bagaimana mengedukasi kembar siam untuk menghadapi situasi sosial. Upaya mengedukasi ini harus dilakukan terhadap dua pihak, yaitu terhadap kembar siam maupun masyarakat. “Jangan sampai masyarakat menjadikan mereka obyek tontonan, ditertawakan. Tapi harus didukung untuk diterima karena kembar siam juga punya hak yang sama,” kata Indria.

Baca: Ada 3 Risiko Fatal, Bayi Kembar Siam Asal Aceh Belum Bisa Dipisah

Saat ini, Sakinah dan Rahmawati akan menjalani proses transisi untuk mempersiapkan mereka keluar dari rumah sakit dan berbaur dengan lingkungan masyarakat. Proses tersebut di bawah koordinasi Komisi Perlindungan Anak (KPA) Di Yogyakarta selama enam bulan. Usai tahap transisi tersebut, keduanya akan dipulangkan ke Aceh dan menjalani adaptasi di sana di bawah pantauan tim medis setempat. “Kami siapkan agar anak tidak mendapat diskriminasi dan menjadi obyek yang diperlakukan berbeda,” kata Ketua KPA DI Yogyakarta Y. Sari Murti Widyastuti.

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

3 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

4 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

4 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

4 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

4 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

4 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

4 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

5 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya