Proses evakuasi korban gempa di Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, oleh tim gabungan di hari terakhir masa tanggap bencana, Kamis, 11 Oktober 2018. TEMPO/Francisca Christy Rosana
TEMPO.CO, Jakarta - Pascabencana gempa dan tsunami yang terjadi di Sulawesi Tengah, Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan kualitas air di provinsi tersebut menurun dan ditemukan adanya bakteri Escherichia coli (E. coli) di kandungan airnya.
"[Tim] Kesehatan Lingkungan, memeriksa kebersihan air di sana, positif E. coli luar biasa, saya terkejut," tuturnya dalam acara Penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Berkelanjutan Eka Pratama kepada 23 Kota dan 1 Provinsi di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis, 18 Oktober 2018.
Padahal, air bersih sangat dibutuhkan masyarakat Palu, Donggala, Sigi, dan sekitarnya yang menjadi korban bencana. Untuk sementara, berbagai pihak termasuk TNI dan Polri sudah mengupayakan penyaluran air bersih bagi masyarakat.
Nila Moeloek menerangkan bakteri tersebut muncul karena sudah banyak jenazah yang membusuk. Kemudian, septic tank di rumah yang ambruk mengalami kerusakan atau bergeser sehingga secara tidak langsung airnya pun terkontaminasi.
Dia mengaku telah meminta Tim Kesehatan Lingkungan untuk membantu mengatasi keadaan ini. Upaya lain yang dilakukan adalah meminta Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) untuk tidak mengevakuasi jenazah yang ditemukan.
"Basarnas setuju dan akan menyemprot lewat helikopter. Namun, saya tidak setuju, yang paling tepat menutup dengan tanah yang agak tebal dan dikubur dalam suatu lapangan. Kita ikhlas mereka meninggal dengan mati sahid, dengan izin tokoh masyarakat di sana. Air bersih dan sanitasi [di kawasan bencana] hal utama," tegas Nila Moeloek.
Gempa dengan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Jawa Barat pada Sabtu malam, 27 April 2024 pada sekitar jam 23.29 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB memberi imbauan kepada warga yang terdampak gempa tersebut.
Dampak Gempa Garut, Ratusan Rumah Rusak dan Puluhan KK Terdampak
1 hari lalu
Dampak Gempa Garut, Ratusan Rumah Rusak dan Puluhan KK Terdampak
Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Sabtu malam, 27 April 2024 sekitar jam 23.29 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih terus memantau dampak gempa di wilayah tersebut.