Terobsesi Kurus? Waspada Dampak Buruk pada Kesehatan
Reporter
Antara
Editor
Mitra Tarigan
Selasa, 6 November 2018 11:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang terobsesi memiliki tubuh kurus dengan cara diet ketat atau operasi. Padahal tubuh kurus juga tidak selamanya indah dan sehat. Tak hanya kegemukan, terlalu kurus juga berdampak negatif untuk kesehatan sehingga si kurus perlu mendapatkan asupan makanan yang cukup agar indeks massa tubuhnya normal (18,5).
Baca: Makanan yang Cocok buat Si Kurus buat Menambah Berat Badan
"Ada banyak studi epidemiologis yang menunjukkan kalau terlalu kurus berhubungan dengan risiko yang lebih tinggi menghadapi kematian atau mortalitas," kata profesor gerontology klinis dari Universitas Cambridge di Inggris, Kay-Tee Khaw, seperti dikutip dari Time, Selasa, 6 November 2018.
Tak hanya itu, berat badan terlalu rendah merupakan indikator hilangnya massa otot dan tulang sehingga memicu keringkihan atau tulang patah. Masalah lainnya, orang yang tubuhnya sangat kurus merasa bisa bebas makan makanan cepat saji, merokok, dan mengabaikan olahraga, yang semua itu merupakan perilaku tak sehat.
Profesor kesehatan dari Arctic University of Norway, Geir Lorem, mengatakan hal inilah yang meningkatkan risiko mereka menghadapi masalah kesehatan. Bagi wanita, tubuh terlalu kurus bahkan bisa mempengaruhi calon bayi.
Baca: Marion Jola Diet agar Kurus, 3 Cara Cepat Turunkan Berat Badan
Ahli gizi medik dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Endang L. Anhari Achadi, pernah menuturkan, jika tubuh ibu kurus, dia tak akan punya persediaan energi sehingga berisiko menyebabkan bayi yang dikandung kelak tidak tumbuh optimal.