Waspada Gagal Ginjal Pada Anak, Simak Kisah Remaja Ini

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 26 November 2018 19:40 WIB

FPC. Derita Ginjal. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit gangguan ginjal ternyata tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Viara Hikmatunnisa, gadis berusia 14 tahun asal Situbondo, Jawa Timur ini merupakan salah satunya. Di usianya yang masih sangat belia, Viara harus menjalani serangkaian cuci darah atau hemodialisis demi untuk bertahan hidup. Gagal ginjal yang dialami Viara bermula dari penyakit lupus yang menyerang sistem imunitas di dalam tubuhnya.

Baca: Asparagus dan 7 Sayuran yang Dapat Melindungi Ginjal

Sebelum didiagnosis gagal ginjal, Viara ternyata telah mengalami tujuh kali operasi. Sekitar 2011, gadis yang kala itu berusia 7 tahun sempat mengeluhkan kembung di perut. Ketika diperiksa, rupanya ada usus buntu yang pecah sehingga dia harus dioperasi. Beberapa bulan setelahnya, gadis cilik tersebut masih mengeluhkan hal yang sama, kondisinya malah kian memburuk. Setelah dibawa ke rumah sakit, ternyata ada perlengketan usus, bahkan ususnya sudah menghitam dan membusuk sepanjang 70 sentimeter sehingga harus dioperasi kembali.

Berkali-kali dioperasi, akhirnya gadis yang kini duduk di atas kursi roda tersebut harus drop sehingga membuatnya sempat koma selama 50 hari. “Setelah dia sadar dan dibawa pulang ke rumah, 2 minggu kemudian ketika kontrol kembali, Viara divonis mengalami gangguan ginjal yang mengharuskannya cuci darah,” ujar Syaiful Hadi, ayah dari Viara.

Namun, Syaiful mengalami kesulitan menemukan klinik cuci darah untuk anak karena sebagian besar diperuntukkan bagi orang dewasa. Akhirnya, gadis yang lahir 22 Juli tersebut dibawa ke RSCM Jakarta untuk terapi hemodialisis di klinik khusus anak.

Dokter spesialis anak dari RSCM Eka Laksmi Hidayati mengatakan lupus yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh Viara melemah, membuatnya rentan terkena berbagai penyakit kronis, termasuk gagal ginjal. “Ketika dia dioperasi berulang itu bisa jadi sudah dalam kondisi lupus sehingga terjadi infeksi dan operasi berulang-ulang. Ditambah dengan riwayat dehidrasi saat ususnya terpotong yang membuat sistem kerja ginjalnya menjadi terganggu,” ujarnya.

Baca: Penderita Gagal Ginjal juga Perlu Olahraga

Advertising
Advertising

Eka memaparkan bahwa gangguan ginjal pada anak terbagi menjadi dua, pertama bawaan sejak lahir ditandai dengan adanya kelainan bentuk ginjal dan saluran kemih. Kedua, gangguan ginjal yang didapatkan setelah lahir biasanya ditandai dengan infeksi saluran kemih dan radang ginjal akibat berbagai proses yang bukan infeksi. Gangguan ginjal pada anak juga terbagi atas akut dan kronik. Biasanya gangguan ginjal akut yang terjadi secara mendadak dan singkat ini disebabkan oleh penyumbatan sistem penyaringan ginjal, trauma luka bakar, dehidrasi, pendarahan, dan cedera atau operasi.

<!--more-->

Adapun gangguan ginjal kronis terjadi secara perlahan lebih dari 3 bulan. Jika tidak segera ditangani akan dialami seumur hidup dan tidak bisa disembuhkan. Berdasarkan data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) disebutkan bahwa pada 2017 terdapat 212 anak dari 19 RS di Indonesia yang mengalami gangguan ginjal dan menjalani cuci darah. “Angka kematian dari kasus gagal ginjal pada anak ini mencapai 23,6 persen,” ungkapnya.

Baca: Waspadai Batu Ginjal, Cek Penyebab dan Gejalanya

Sementara itu, di RSCM sepanjang 2007 hingga 2009 terdapat 150 anak yang mengalami gangguan ginjal kronik, serta 13 proses transplantasi ginjal pada 2017 hingga 2018. Untuk itu, orang tua perlu waspada dan mengenali gejalanya sejak dini. Pasalnya, jika sudah mengalami gangguan, ginjal tidak dapat lagi disembuhkan. Proses cuci darah yang dilakukan bukan memulihkan kerja ginjal, melainkan hanya untuk mengganti fungsi ginjal terutama dalam proses penyaringan limbah dalam tubuh.

Menurutnya, beberapa tanda dan gejala yang umumnya dialami oleh anak yang mengalami gagal ginjal antara lain mual dan muntah, hilangnya nafsu makan, perasaan lemah dan lesu, mengeluhkan adanya sesak napas dan sakit perut. Selain itu, anak akan mengalami mati rasa, kesemutan, terbakar di kaki dan tangan, akan ada pembengkakkan pada pergelangan kaki dan tangan, adanya darah dalam urin baik kasat mata maupun tidak kasat mata, serta peningkatan jumlah sel darah putih pada urin.

Orang tua harus peka terhadap gejala dan segera membawa ke fasilitas kesehatan jika melihat adanya tanda-tanda. Pasalnya, tidak sedikit orang tua yang membawa anak ketika sudah masuk pada stadium lanjut. Di RSCM sendiri, sambungnya, sekitar 22 persen penderita gangguan ginjal pada anak, datang setelah stadium lanjut. “Kalau sudah stadium lanjut, maka harus lakukan cuci darah atau transplantasi ginjal. Risiko kematian pada anak dengan gangguan ginjal kronik stadium akhir ini pun 30 kali lebih tinggi dibandingkan dengan anak pada umumnya,” katanya.

Sementara itu, Cut Putri Arianie, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular mengatakan meskipun gangguan ginjal tidak selalu dapat dicegah, tetapi orang tua dapat menekan kemungkinan terjadinya gangguan ginjal pada anak. Pertama, jika anak memiliki kondisi kesehatan jangka panjang yang menjadi penyebab gangguan ginjal, seperti diabetes dan hipertensi, orang tua harus memastikan kondisi kesehatan tersebut terkontrol, baik dengan menjalani gaya hidup sehat maupun konsumsi obat-obatan teratur.

Baca: Penyakit Ginjal Kronis Sering Terlambat Terdeteksi. Cek Gejalanya

Lakukan aktivitas fisik secara rutin yang diimbangi diet sehat dengan mengonsumsi gizi seimbang dan konsumsi air putih secukupnya setiap hari. “Pada anak konsumsi air minimal 6 gelas per hari dapat menurunkan risiko gangguan ginjal,”ujarnya. Kementerian Kesehatan sendiri mengadakan serangkaian kegiatan promotif dan preventif meliputi sosialisasi dan diseminasi informasi tentang gangguan ginjal pada anak; serta pencanangan Gerakan Ayo Minum Air (AMIR).

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

1 hari lalu

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.

Baca Selengkapnya

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

2 hari lalu

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

2 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Alasan Penderita Asam Urat Wajib Hindari Ikan Tongkol

5 hari lalu

Alasan Penderita Asam Urat Wajib Hindari Ikan Tongkol

Bagi penderita asam urat harus menghindari makanan laut, seperti ikan tongkol. Lantas, mengapa demikian?

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

5 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya