Bedak Bayi Mengandung Asbes? Tilik Bahayanya

Reporter

Antara

Editor

Susandijani

Sabtu, 15 Desember 2018 13:15 WIB

Ilustrasi bedak bayi. Guardian.com

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir 12.000 perempuan telah menggugat Johnson & Johnson, sebagian besar dengan klaim bahwa bedak bayi dari perusahaan tersebut menyebabkan kanker ovarium.

Baca juga: Jangan Malu Pakai Bedak Bayi, Ternyata Banyak Manfaatnya

Dalam kasus terbaru, sekelompok penggugat berargumen bahwa bedak itu terkontaminasi asbes, karsinogen yang dianggap tidak aman pada tingkat paparan apa pun. Juri pengadilan setuju dan memberikan ganti rugi senilai 4,69 miliar dolar AS pada Juli lalu.

Apa itu talc atau talk atau yang biasa disebut bedak bayi dan mengapa bisa menimbulkan asbes? Dikutip NY Times, talk adalah mineral pada tanah liat yang diambil dari endapan bawah tanah. Itu adalah mineral paling lembut yang diketahui manusia dan membuatnya jadi berguna untuk berbagai produk konsumen dan industri.

Asbes juga ditemukan di bawah tanah dan lapisannya bisa ditemukan di endapan talk, menimbulkan risiko kontaminasi, kata ahli geologi.

Adakan produk sehari-hari lain terbuat dari talk? Talk dipakai di banyak produk kosmetik: lipstik, maskara, bedak wajah, perona pipi, pemulas mata, foundation bahkan kosmetik anak-anak.
Ilustrasi bayi mandi. aneilagoatsmilk.com
Talk bisa ditulis sebagai talc, talcum atau bedak talcum, talc kosmetik atau silikat magnesium di daftar bahan yang tertera pada kemasan produk. Talek dimasukkan ke dalam bahan pembuat kosmetik untuk menciptakan sensasi selembut sutera dan menyerap kelembapan. Sebagian merek kosmetik mengeluarkan produk-produk bebas talek.

Talk juga digunakan dalam pengolahan makanan, dan untuk membuat beberapa suplemen, pil farmasi, permen karet. Itu juga ditemukan dalam krayon dan mainan anak-anak.

Talk secara rutin diaplikasikan pada sarung tangan bedah dan kondom hingga 1990-an, ketika Food and Drug Administration meminta produsen untuk berhenti menggunakannya karena masalah kesehatan.

Haruskah talk dijauhkan dari bayi? Iya. Dokter anak telah memperingatkan orang tua selama beberapa dekade untuk tidak menggunakan bedak tabur pada bayi. Sebab, ada risiko anak akan menghirup bedak, yang dapat menyebabkan dia tersedak dan batuk serta menyebabkan penyakit pernapasan atau penyakit kronis serta kerusakan paru-paru. Ini tidak ada hubungannya dengan asbes.
Ilustrasi bedak tabur. Safa.ps
Adakah alternatif lain yang aman? Dokter menyarankan orangtua untuk mengganti popok bayi sesering mungkin untuk menghindari ruam, juga merekomendasikan salep berbahan minyak bila dibutuhkan.

Untuk remaja atau orang dewasa, maizena adalah alternatif bagus sebagai pengganti talek untuk dipakai di kulit atau area genital agar tetap kering dan mencegah lecet dan iritasi.

Bila itu produk bayi, mengapa perempuan yang menggugat? Para perempuan mengklaim bedak tersebut menyebabkan kanker ovarium karena mereka memakainya untuk kebersihan area sekitar kemaluan selama beberapa dekade, dan mungkin telah menghirup udara yang terpapar bedak itu.

Sebagian berargumen mineral talk itu yang jadi penyebab kanker ovarium, sementara klaim terbaru yang mengemuka menyatakan penyebabnya adalah asbes yang mengkontaminasi talek atau bedak bayi itu.

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

16 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

2 hari lalu

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

Bisnis produk kosmetik dan skincare semakin diminati masyarakat Indonesia. Para pengusaha kecantikan mengandalkan maklon untuk produksi kosmetiknya.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

2 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

4 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

5 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

7 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Riwayat Berkembangnya Mustika Ratu sampai Menjadi PT

9 hari lalu

Riwayat Berkembangnya Mustika Ratu sampai Menjadi PT

Pendiri perusahaan kosmetik Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal pada usia 96 tahun

Baca Selengkapnya

Mooryati Soedibyo Berpulang di Usia 96 Tahun, Modal Rp 25 Ribu Mulai Bangun Mustika Ratu

10 hari lalu

Mooryati Soedibyo Berpulang di Usia 96 Tahun, Modal Rp 25 Ribu Mulai Bangun Mustika Ratu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo wafat. Berikut kisah jatuh bangunnya membangun usaha kecantikan Mustika Ratu, modal awal Rp 25 ribu.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

11 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

12 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya