Jangan Remehkan Sariawan, Bisa saja Gejala Awal Kanker Mulut

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 18 Desember 2018 05:40 WIB

Ilustrasi sariawan. Tistory.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak ada orang yang tak pernah mengalami sariawan. Saking jamaknya, sariawan kerap dianggap sebagai penyakit sepele yang dibiarkan saja tanpa diobati. Padahal sariawan yang bercokol lebih dari dua minggu harus diwaspadai.

Baca: Sariawan, Si Kecil yang Mengganggu. Cek 4 Penyebabnya

Ketua Ikatan Spesialis Penyakit Mulut Indonesia, Rahmi Amtha, mengatakan sariawan pada dasarnya sama seperti luka di kulit luar pada umumnya. Normalnya, kata dia, luka itu akan menutup dengan sendirinya dalam waktu dua minggu. "Jika dalam waktu satu bulan tidak kunjung sembuh, pasien wajib melakukan konsultasi ke layanan kesehatan untuk melihat apa yang terjadi," kata dia, Kamis lalu.

Sebab, menurut Rahmi, bisa jadi sariawan tersebut merupakan gejala awal kanker mulut. Dia menjelaskan, ada beberapa gejala kanker mulut yang mesti diwaspadai, yaitu perubahan warna mukosa, sariawan yang tidak kunjung sembuh, pembengkakan kelenjar getah bening, rasa sakit menetap di tempat yang sama, benjolan tidak lazim, perdarahan tidak normal, dan berat badan yang turun tanpa sebab. "Biasanya sariawan yang tidak kunjung sembuh yang kemudian dinyatakan positif kanker mulut oleh dokter sudah berada di stadium dua."

Kanker mulut umumnya dijumpai pada orang-orang berusia di atas 40 tahun. Tapi, menurut Rahmi, dalam satu dekade belakangan, trennya berubah. "Saya dan teman-teman melakukan riset di DKI Jakarta, dan menemukan 19,8 persen kasus kanker mulut terjadi pada usia 22 hingga 34 tahun," kata dia. Selain itu, dia menemukan belum ada kasus kanker mulut dengan survival rate di atas lima tahun seperti kanker payudara di stadium yang sama. "Artinya, prognosis kanker mulut lebih buruk," ujarnya.

Baca: Ada 15 Faktor Pemicu Sariawan, Pernah Alami Salah Satunya?

Padahal, kata dia, semakin cepat kanker terdeteksi, angka kesembuhan semakin tinggi. "Kalau sudah tahu ada lesi pra-kanker di awal, sekitar 65 persen bisa kita cegah menjadi kanker mulut," kata dia. Sayangnya, banyak orang yang menganggap kehadiran lesi pra-kanker bukan masalah. Lesi pra-kanker yang ia maksudkan adalah berupa lesi putih dan lesi merah yang berada di dalam rongga mulut.

Advertising
Advertising

Sama seperti kanker pada umumnya, pengobatan kanker mulut juga harus dilakukan dengan serangkaian pengobatan, seperti kemoterapi, radioterapi, dan terapi target. Belum lagi jika kanker tersebut sudah sampai tahap lanjut yang menimbulkan banyak komplikasi. Selain harus menghadapi terapi yang sangat mahal dan lama, pasien akan dioperasi untuk menyingkirkan kanker tersebut.

Baca: Mengenali Jenis Sariawan dan Ciri-cirinya

Apabila kanker berada di lidah, berarti lidah harus dibuang atau dipotong. Jika kanker ditemukan di dalam pipi, dokter harus segera memindahkan dan merekonstruksi bagian rahang dan mulut. "Kerap kali gejala kanker ini tidak disadari oleh penderita karena sariawan yang diidap tidak menimbulkan rasa sakit."

MUHAMMAD KURNIANTO | DINI PRAMITA | KORAN TEMPO

Berita terkait

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

1 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

4 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Jaga Selalu Kesehatan Mulut agar Terhindar dari Penyakit Ini

4 hari lalu

Jaga Selalu Kesehatan Mulut agar Terhindar dari Penyakit Ini

Penting untuk selalu menjaga kesehatan mulut agar tak mudah terkena penyakit terkait. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

5 hari lalu

Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

Mulut adalah bagian tubuh penting dan pintu saluran pencernaan. Berikut fakta menarik dan aneh terkait mulut sebagai organ yang kompleks.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

6 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

7 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

8 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya