Pengetahuan Pasien Soal Asma Banyak yang Salah, Apa Saja?

Reporter

Nur Alfiyah

Editor

Mitra Tarigan

Rabu, 2 Januari 2019 13:20 WIB

sesak nafas

TEMPO.CO, Jakarta - Pengetahuan pasien soal asma banyak yang salah. Sebagian besar dari mereka mengira asma bisa sembuh sendiri. Padahal penyakit akibat alergi menahun itu sampai sekarang belum bisa disembuhkan, hanya bisa dikendalikan agar tak kambuh. Pengetahuan sebagian pasien mengenai alur rujukan ketika mendapat serangan asma juga tak tepat. “Pasien masih mengira mereka tidak dapat langsung ke rumah sakit ketika mengalami serangan asma yang membutuhkan tata laksana cepat,” ujar Kepala Sub-Direktorat Penyakit Paru Kronis dan Gangguan Imunologi Kementerian Kesehatan, Theresia Sandra, di Taipei, Taiwan, akhir November lalu.

Baca: Menderita Asma Seperti Viktor Axelsen? Lakukan Ini Saat Kambuh

Penelitian ini merupakan bagian dari Healthy Lung, program perusahaan farmasi multinasional, AstraZeneca. Mereka bekerja sama dengan sembilan negara di Asia, termasuk Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, India, dan Vietnam. “Karena jumlah pasien asma terus meningkat, perlu diteliti bagaimana penanganannya,” kata Government Affairs Director AstraZeneca, Asia Pacific, Lucy Dance.

Asma adalah penyakit peradangan kronik saluran napas yang ditandai de-ngan adanya mengi episodik, batuk, dan rasa sesak di dada akibat penyumbatan saluran napas. Penyakit ini hilang-timbul, bisa tenang tanpa gejala dan tak mengganggu aktivitas, tapi juga bisa tiba-tiba muncul de-ngan gejala ringan sampai berat. Bahkan bisa mengakibatkan kematian. Asma dipicu antara lain oleh alergen dalam ruangan, seperti tungau, debu rumah, bulu binatang, kecoak, jamur, dan asap rokok.

Masalahnya, menurut Guru Besar Paru Universitas Airlangga, Mu-hammad Amin, selama ini asma belum menjadi penyakit prioritas untuk segera ditangani pemerintah. Akibatnya, komitmen pemerintah untuk melengkapi peralatan dan memberikan edukasi terbaru minim. “Misalnya tak semua puskesmas memiliki alat nebulizer, padahal itu standar untuk menangani serangan asma,” kata Amin.

Baca: Ibu Kekurangan Vitamin D saat Hamil, Anak pun Terancam Asma

Senada dengan Sandra, Amin juga mengatakan pengetahuan dokter tentang perkembangan pe-nanganan asma kurang. Ditambah lagi dengan keawaman masyarakat. Sebagian pasien ogah diberi obat inhaler dan memilih obat minum. “Katanya kurang marem kalau tidak minum obat,” ujar Wakil Direktur Pendidikan dan Riset Universitas Airlangga itu. Padahal obat tenggak lebih banyak efek sampingnya ketimbang obat semprot.

KORAN TEMPO

Advertising
Advertising

Berita terkait

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

6 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

8 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

8 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

8 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

12 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

15 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

16 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya