Arifin Ilham Sakit, Jangan Katakan 10 Hal Ini Saat Jenguk Orang
Reporter
Tabloid Bintang
Editor
Mitra Tarigan
Rabu, 9 Januari 2019 10:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kabar hoaks tentang Ustad Arifin Ilham yang meninggal sempat tersebar pada Selasa 8 Januari 2019. Kabar itu pun dibantah keluarga dan sahabat Arifin Ilham. Berbagai foto dan video Arifin Ilham yang sedang menginap di rumah sakit dan berusaha pulih juga tersebar di internet.
Baca: Ustad Arifin Ilham Terkena Kanker Getah Bening? Kanker Apa Itu?
Sebagai ustad kondang, Arifin Ilham juga mendapatkan beberapa kunjungan dari tokoh masyarakat seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, dan Calon Wakil Presiden Nomor Urut 1 Ma'ruf Amin. Ada pula beberapa artis yang juga murid Arifin Ilham yang datang menyampaikan dorongannya agar Arifin Ilham bisa segera sembuh.
Menjenguk orang yang sedang sakit sejatinya dimaksudkan agar orang tersebut menjadi bersemangat untuk lekas pulih. Karena itu, penting bagi penjenguk agar memperhatikan sikap dan ucapan saat berada di sekitar orang yang sedang sakit atau keluarganya. Jangan sampai ucapan dan tindakan Anda malah membuat mereka sedih. Berikut ini sepuluh kalimat yang sebaiknya tidak diucapkan saat menjenguk atau berada di sekitar orang yang sedang sakit.
1. Kasihan kamu.
Tidak ada orang yang mau dikasihani, bahkan orang yang sedang sekarat sekalipun. Jadi jangan pernah ucapkan ini.
2. Kalau ada orang yang bisa mengalahkan penyakit ini, itu kamu.
Tidak perlu diberi semangat pun, mereka pasti ingin menang melawan penyakit. Namun, pada kenyataannya, mereka hanya bisa pasrah. Jadi ungkapan ini sangat tidak perlu.
3. Kamu terlihat oke.
Alih-alih tersenyum gembira, Anda hanya akan mendapat senyuman getir pada wajah mereka. Berbohong untuk menyenangkan amat tidak diperlukan.
4. Kamu terlihat kacau.
Ah, perlukah memperjelas apa yang sudah tampak di depan mata? Tidak perlu mengungkapkannya jika tidak mau mereka merasakan kesedihan yang semakin menjadi.
5. Kasih tahu ya hasil tesnya.
Lantas, jika Anda sudah mengetahui hasilnya, apakah akan langsung memasang wajah sedih? Orang yang selalu ingin tahu tidak dibutuhkan di sini.
6. Kamu butuh apa pun, katakan saja.
Ungkapan ini sangat terdengar membosankan dan penuh basa-basi. Kalau si sakit tiba-tiba meminta uang Rp 1 miliar, apakah Anda akan memberikan?
7. Oh, tidak! Yang kamu takutkan selama ini terjadi juga.
Misalnya, rambut yang mulai rontok setelah beberapa sesi kemoterapi. Komentar Anda hanya akan menambah kecemasan, dan itu tidak baik untuk kondisi psikologis orang sakit.
8. Rasanya dikemoterapi itu seperti apa?
Anda sungguh ingin tahu atau hanya ingin tahu seberapa menderita dia yang sedang sakit?
9. Aku benar-benar ingin ketemu kamu.
Mereka yang sedang sakit sungguh tidak mau mendengar betapa sibuknya Anda sampai-sampai tidak sempat menjenguk. Bila memang tidak bisa, tidak perlu berbasa-basi.
Baca: Arifin Ilham Pernah Mengidap Kanker Nasofaring, Ini Penjelasannya
10. Rasanya aku mau marah mengetahui kamu sakit.
Sungguh, ini sebuah sikap empati yang terdengar berlebihan. Apalagi jika mengatakannya dibarengi air mata yang bercucuran. Lantas, apakah mereka yang sedang sakit harus meminta maaf untuk Anda yang merasa terguncang?