Mitigasi Bencana, Apa Saja Isi Tas Siaga?

Reporter

Tempo.co

Editor

Dini Pramita

Sabtu, 19 Januari 2019 06:45 WIB

Tas ransel anti-peluru untuk anak sekolah laris manis di Amerika Serikat. Sumber : nbc4i.com

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia merupakan daerah pertemuan tiga lempengan tektonik besar di dunia dan terletak di jalur rangkaian gunung api paling aktif di dunia yang menyebabkan rawan bencana. Untuk memaksimalkan mitigasi bencana, setiap keluarga diharuskan memiliki tas siaga.

Baca: 5 Tips Traveling Aman di Daerah Rawan Bencana

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, tas siaga berisi perlengkapan bertahan hidup yang dapat menjadi penunjang hidup selama tiga hari pertama kondisi darurat sampai pertolongan datang. "Saat ada bencana, tas itu bisa langsung dibawa," kata dia. Tas siaga paling baik merupakan tas ransel yang tahan terhadap air, dan untuk berjaga-jaga, barang darurat ini dapat dilapisi dulu dengan plastik sebelum dimasukkan ke dalam ransel.

Apa saja isi tas siaga tersebut?

Advertising
Advertising

1. P3K dan obat-obatan pribadi
Bawa kotak P3K yang berisi obat-obatan dan pendukungnya, jangan lupa untuk secara berkala mengecek obat-obatan pribadi yang dapat ditaruh ke dalam tas siaga.

2. Masker anti debu
Bawa masker anti debu atau alat bantu pernapasan lainnya yang dapat menyaring udara kotor.

3. Pakaian dan alat sanitasi minimal
Taruh pakaian untuk kondisi pascabencana secukupnya beserta perlengkapan sanitasi ringan seperti tisu basah, tisu kering, kanebo, detergen cair, dan sebagainya.

4. Alat penerangan
Bawa senter dan cadangan baterainya, alat ini akan berguna untuk kondisi pascabencana yang biasanya gelap karena putusnya jaringan listrik. Bawa juga lilin, korek api, dan lampu kepala untuk berjaga-jaga.

Baca juga: Komunitas Pahlawan Bencana, Siapkan Mitigasi Lewat Dongeng

5. Uang tunai
Siapkan uang tunai secukupnya untuk bekal selama setidaknya tiga hari.

6. Air minum
Siapkan air minum untuk keperluan minum dan sanitasi ringan untuk keperluan pascabencana selama minimal tiga hari. Cek secara berkala supaya air yang dibawa kelak ketika terjadi bencana, masih layak digunakan.

7. Makanan awet dan peralatan makan minimal
Taruh makanan awetan berprotein tinggi siap saji yang cukup untuk minimal tiga hari dalam kondisi pascabencana. Jangan lupa dicek secara berkala agar kita tidak membawa makanan yang sudah kedaluwarsa. Bawa pula pisau lipat, dan peralatan makan minimal seperti piring, sendok, dan garpu.

8. Alat komunikasi
Siapkan radio portable, ponsel, atau alat komunikasi darurat lainnya beserta baterai cadangannya.

Artikel terkait lainnya: 6 Bulan Pascabencana, Warga Lombok Timur Bangkit Lewat Shibori

9. Peluit
Peluit dapat kita andalkan dalam kondisi sangat darurat, misalnya memberi tanda mengenai keberadaan kita.

10. Dokumen penting
Simpan dokumen penting dan dokumen fotocopy dalam satu map plastik.

11. Perlengkapan khusus
Siapkan barang-barang kebutuhan khusus untuk bayi, perempuan, dan lansia, seperti bubur bayi, popok, pembalut menstruasi, popok lansia.

Berita terkait

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

14 jam lalu

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

6 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya

10 Desa dan 2 Kelurahan Terdampak Erupsi Gunung Ruang, BNPB Beberkan Kerugian Materiil yang Timbul

11 hari lalu

10 Desa dan 2 Kelurahan Terdampak Erupsi Gunung Ruang, BNPB Beberkan Kerugian Materiil yang Timbul

Sebanyak sepuluh desa dan dua kelurahan di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro terdampak material vulkanik erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

4 Cara Cek Titik Rawan Bencana di Jalur Mudik Lebaran 2024

17 hari lalu

4 Cara Cek Titik Rawan Bencana di Jalur Mudik Lebaran 2024

Berikut cara cek titik rawan bencana di jalur mudik Lebaran 2024 melalui situs BNPB, Ditjen Bina Marga, PVMBG, dan PetaBencana.id.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

19 hari lalu

Kepala BNPB Pantau Lewat Udara Potensi Bencana Jawa Timur di Masa Libur Lebaran 2024

BNPB melihat secara langsung potensi terjadi bencana di beberapa wilayah yang ada di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Risma Bicara Pengalaman RI Tangani Bencana, Ini Respons Direktur OECD

21 hari lalu

Risma Bicara Pengalaman RI Tangani Bencana, Ini Respons Direktur OECD

Direktur Tata Kelola Publik OECD Elsa Pilichowski menanggapi pemaparan Mensos Risma soal penanganan bencana di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Di Forum OECD, Risma Paparkan Cara Indonesia Memastikan Ketahanan Infrastruktur Terhadap Bencana

22 hari lalu

Di Forum OECD, Risma Paparkan Cara Indonesia Memastikan Ketahanan Infrastruktur Terhadap Bencana

Menteri Sosial Tri Rismaharini menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur OECD di Paris, Prancis pada Rabu, 10 April 2024.

Baca Selengkapnya

Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

26 hari lalu

Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

Indonesia berada di urutan kedua dengan indeks risiko bencana sebesar 43,5 World Risk Report (WRR) 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Pelajari Keunikan Sundaland

30 hari lalu

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Pelajari Keunikan Sundaland

BRIN meneliti sejarah geologi Sundaland untuk sejumlah alasan. Utamanya untuk antisipasi bencana.

Baca Selengkapnya

Hari Kelima Bencana Longsor Cipongkor Bandung Barat, Tiga Warga Masih dalam Pencarian

34 hari lalu

Hari Kelima Bencana Longsor Cipongkor Bandung Barat, Tiga Warga Masih dalam Pencarian

Upaya pencarian korban hilang dalam kejadian longsor ini terus dilakukan oleh BPBD Kabupaten Bandung Barat beserta Tim SAR Gabungan.

Baca Selengkapnya