5 Keajaiban Pelukan, Ringankan Stres dan Turunkan Risiko Jantung

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Jumat, 8 Februari 2019 08:51 WIB

Ilustrasi pelukan (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Apa makna pelukan bagi Anda? Pelukan ternyata bukan hanya penting untuk mengungkapkan kasih sayang atau dukungan, tapi juga punya keajaiban untuk kesehatan. Itu sebabnya, dalam kondisi apa pun, entah itu senang, sedih, bahkan saat mati rasa pun, pelukan bisa sangat bermakna.

Baca: Jangan Remehkan Pelukan, Meski Hanya 20 Detik Efeknya Tak Terkira

Virginia Satir, seorang penulis Amerika dan ahli terapi keluarga, pernah berkata bahwa seseorang membutuhkan empat pelukan sehari untuk bertahan hidup. Lalu, delapan pelukan sehari untuk pemeliharaan dan 12 pelukan sehari untuk pertumbuhan.

Menurut berbagai laporan, berpelukan selama lebih dari 20 detik memiliki efek terapi pada tubuh kita dan juga pikiran kita. Penelitian lain membuktikan bahwa berpelukan dapat membuat Anda lebih sehat dan lebih bahagia. Nah, berikut 5 keajaiban pelukan yang perlu Anda ketahui.

1. Menghilangkan kesepian

Di era teknologi, sebagian besar orang hadir dalam bentuk ciuman virtual, emotikon, dan media sosial. Teknologi menjauhkan Anda dengan orang lain secara fisik. Mungkin Anda tak menyadari bahwa sebenarnya Anda kesepian. Dalam situasi ini, Anda membutuhkan pelukan agar merasa bahwa Anda tidak benar-benar kesepian. Menurut sejumlah laporan, pelukan dapat melepaskan oksitosin, yang juga dikenal sebagai hormon cinta.

2. Meringankan sakit

Menurut penelitian yang dilakukan di Universitas Haifa Israel, pelukan memiliki efek membunuh rasa sakit yang sangat alami. Itu sebabnya, memeluk seseorang yang dekat dengan Anda, ketika sedang sakit, akan mengurangi rasa sakit. Jadi, lain kali jika ada orang yang Anda sayangi sedang kesakitan, cobalah memeluknya.

3. Mengurangi stres dan depresi

Hormon oksitosin yang dilepas saat berpelukan akan membantu Anda tetap bahagia. Secara otomatis ini juga akan mengurangi stres dan depresi. Menurut beberapa laporan, ketika Anda memeluk atau memegang lengan orang yang sedang mengalami tekanan, itu akan menurunkan produksi hormon stres yang dikenal sebagai kortisol.

4. Membuat jantung lebih sehat

Hormon stres atau kortisol juga diketahui meningkatkan tekanan darah yang pada akhirnya meningkatkan risiko penyakit jantung. Beberapa laporan dan penelitian menunjukkan fakta bahwa berpelukan secara teratur dapat menurunkan kadar kortisol secara drastis. Ini artinya, risiko penyakit jantung juga akan menurun.

5. Komukasi lebih baik

Ada kalanya Anda merasa tidak mampu berkata-kata. Tak tahu apa yang harus diucapkan tentang perasaan atau keinginan Anda ketika menghadapi situasi yang berat. Itulah saatnya pelukan menjadi sangat berguna. Pelukan menunjukkan bahwa Anda peduli, tanpa harus mengucapkan sepatah kata pun. Pelukan membantu Anda mengekspresikan berbagai emosi, entah itu empati, cinta, perhatian, dan bahkan ketakutan.

Baca juga:
Ternyata Berpelukan Juga Bisa Bakar Kalori dan Tingkatkan Memori

TIME OF INDIA | WEB MD

Berita terkait

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

3 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

3 hari lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

3 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

4 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

4 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

5 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

6 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

6 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

7 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

9 hari lalu

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.

Baca Selengkapnya