Dengan Teknologi Ini, Operasi Katarak Tak Lagi Menakutkan
Reporter
Sarah Ervina Dara Siyahailatua
Editor
Mila Novita
Kamis, 21 Februari 2019 13:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kebutaan akibat katarak merupakan penyakit mata terbanyak yang diderita masyarakat Indonesia. Itu sebabnya, banyak cara yang dilakukan untuk mengatasi penyakit ini, termasuk menghadirkan teknologi demi memberikan penanganan kepada pasien.
Baca: Kenali Gejala dan Penyebab Katarak
Di Indonesia, salah satu teknologi terbaru itu adalah femtosecond laser-assisted cataract surgery atau FLACS. Ini merupakan teknologi laser yang akan memecah katarak dan menyedotnya, serta mengganti lensa mata dengan lensa baru.
Menurut Setiyo Budi Riyanto, Ketua Bedah Refraktif Operasi Katarak Jakarta Eye Center, sejak hadir beberapa tahun silam, operasi laser ini telah diminati oleh banyak orang. Alasan yang paling menonjol adalah karena manfaatnya yang dapat mengakomodasi tak hanya katarak, namun juga masalah mata lainnya.
“Memang hasilnya multivokal. Katarak, mata minus, plus, dan silinder bisa hilang semua,” katanya dalam acara konferensi pers untuk menyambut hari ulang tahun ke-35 JEC pada Rabu, 20 Februari 2019, di Jakarta.
Selain itu, FLACS juga memberikan dampak trauma yang lebih sedikit dibandingkan dengan jenis operasi katarak lainnya. Ini disebabkan oleh tindakan operasi yang menggunakan laser. “Dulu kan pakai sayatan pisau, rasa trauma pasti lebih tinggi,” katanya.
Bekas luka yang tergolong kecil dan efek setelah operasi juga menjadi alasan unggulan lainnya. “Lukanya hanya 1,8 milimeter dan tidak seperti zaman dulu yang harus diperban. Setelah operasi menggunakan FLACS, pasien bisa pulang dengan mata terbuka,” katanya.
Lebih dari itu, waktu pengerjaannya pun terbilang singkat. “Karena sekarang mesin yang mengendalikan, kami hanya perlu 10 hingga 15 menit,” kata dia.
Baca: Katarak Penyebab Utama Kebutaan di Indonesia
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA