5 Pertanyaan Umum tentang Hubungan Seks untuk Kehamilan

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Senin, 4 Maret 2019 10:10 WIB

Ilustrasi seks. queen.gr

TEMPO.CO, Jakarta - Seks memiliki makna yang berbeda ketika dilakukan untuk kehamilan. Hubungan seksual tidak lagi sekadar untuk bersenang-senang. Setiap pasangan tentu akan melakukan segalanya untuk memperbesar peluang hamil. Tak heran jika muncul banyak pertanyaan tentang hal itu, mulai dari waktu yang tepat, posisi, sampai pengaruh orgasme.

Baca: 5 Hal Ini Sering Membuat Tidak Nyaman Saat Berhubungan Seks

Dikutip dari Times of India, berikut beberapa pertanyaan yang paling sering muncul.

1. Apakah orgasme mempengaruhi kehamilan?

Ada anggapan bahwa wanita sulit mencapai orgasme. Hal itu menjadi beban ketika melakukan hubungan seksual, apalagi jika itu dilakukan untuk tujuan memiliki anak. Beban itu akhirnya membuat wanita menjadi tertekan. Dan itulah yang sesungguhnya membuat pembuahan sulit terjadi. Sesungguhnya, wanita yang tidak mengalami orgasme bukan berarti tidak dapat hamil.

2. Apa posisi seks terbaik untuk hamil?

Ada beberapa posisi seks yang bekerja lebih baik, tetapi tidak ada teori yang jelas untuk membuktikannya. Posisi seks apa pun yang memungkinkan penetrasi maksimum dan membantu melepaskan sperma lebih dekat ke serviks dianggap lebih baik daripada posisi yang tidak memungkinkan penetrasi lebih dalam. Jadi posisi seks klasik dengan pria di atas dan kaki wanita di pundaknya akan sangat baik.

3. Apakah seks oral melukai peluang untuk hamil?

Beberapa ahli kesuburan merasa bahwa air liur bisa menjadi pembunuh sperma. Itu karena air liur dapat mengubah keseimbangan pH di vagina Anda. Dalam kondisi itu, sperma pun mengalami kesulitan untuk melakukan pergerakan.

4. Apakah gravitasi membantu sperma bergerak lebih cepat?

Banyak orang yang mengira perjalanan sperma dipengaruhi gravitasi. Itu sebabnya, setelah penetrasi, para wanita langsung berbaring dengan posisi pinggul lebih tinggi selama beberapa menit, berharap sperma lebih mudah mencapai sel telur. Tapi, ilmu pengetahuan membantah teori itu. Tidak ada dukungan ilmiah tentang gravitasi dan pergerakan sperma.

5. Apakah seks pagi hari lebih baik daripada malam?

Diyakini bahwa hubungan seksual pagi bekerja lebih baik daripada seks malam. Apa sebabnya? Ketika seorang pria bangun di pagi hari setelah tidur nyenyak, spermanya bekerja lebih baik daripada ketika tubuh dalam keadaan lelah pada malam hari. Begitu pun ketika habis berolahraga dan berhubungan seks, sperma tidak akan bekerja lebih baik dibandingkan ketika tubuh habis istirahat.

Baca: Masalah Ejakulasi Dini Saat Seks? Atasi dengan 4 Tips Ini

TIMES OF INDIA | HEALTH LINE

Advertising
Advertising

Berita terkait

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

24 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

30 hari lalu

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

Patricia Gouw membagikan video perjalanannya dan suami menyambut anak pertama yang sempat keguguran tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

32 hari lalu

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

41 hari lalu

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.

Baca Selengkapnya

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

53 hari lalu

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.

Baca Selengkapnya

Hamil 26 Minggu, Perempuan di Australia Ini Ditolak Naik Kapal Pesiar

20 Februari 2024

Hamil 26 Minggu, Perempuan di Australia Ini Ditolak Naik Kapal Pesiar

Pelayaran kapal pesiar ini berlangsung selama tiga hari mengelilingi Brisbane, Australia. Tiket dibelikan sang ibu sebagai hadiah ulang tahun.

Baca Selengkapnya

Kasus Sifilis Naik Pesat di AS, Ketahui Pemicu dan Pengobatannya

6 Februari 2024

Kasus Sifilis Naik Pesat di AS, Ketahui Pemicu dan Pengobatannya

Kasus sifilis melonjak di Amerika Serikat. Penurunan perilaku seks aman, terutama pada anak-anak muda, disebut sebagai faktor kenaikan kasus sifilis.

Baca Selengkapnya

Masih Merokok saat Hamil? Awas Gagal Jantung

31 Januari 2024

Masih Merokok saat Hamil? Awas Gagal Jantung

Dokter jantung mengingatkan para ibu untuk tidak merokok sebelum atau saat hamil karena bisa mengakibatkan gagal jantung.

Baca Selengkapnya

Waspadai Faktor Risiko Gagal Jantung pada Ibu Hamil dan Pemicunya

30 Januari 2024

Waspadai Faktor Risiko Gagal Jantung pada Ibu Hamil dan Pemicunya

Perempuan berpeluang mengalami gagal jantung di masa hamil. Dokter mengingatkan pentingnya mewaspadai faktor risiko.

Baca Selengkapnya

57 Persen Ibu di Indonesia Alami Baby Blues Pascamelahirkan, Tertinggi di Asia

29 Januari 2024

57 Persen Ibu di Indonesia Alami Baby Blues Pascamelahirkan, Tertinggi di Asia

Sebanyak 57 persen ibu di Indonesia dilaporkan mengalami gejala baby blues. Apa yang perlu dilakukan?

Baca Selengkapnya