Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para peneliti menyarankan untuk melengkapi garam meja dengan asam folat sebagai strategi pola makan baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan. Pasalnya, peran asam folat dalam mencegah cacat bawaan yang mengancam jiwa seperti spina bifida dan anensefali telah diakui secara luas. 

Dikutip dari Medical Daily, sesuai rekomendasi WHO, mulai dari mulai mencoba hamil hingga 12 minggu kehamilan, perempuan perlu asupan 400 mikrogram asam folat setiap hari. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyarankan semua wanita usia reproduksi mengonsumsi suplemen asam folat selain makanan yang mengandung folat dari pola makan yang bervariasi untuk mencegah cacat bawaan.

Untuk memastikan ia mendapat cukup asupan asam folat melalui makanan, Majelis Kesehatan Dunia menyetujui resolusi yang menganjurkan fortifikasi asam folat dalam makanan pada Mei 2023. Meski sekitar 65 negara, termasuk Amerika Serikat, telah memasukkan asam folat melalui fortifikasi bahan makanan pokok yang wajib, lebih dari 100 negara masih belum menerapkannya karena keterbatasan kapasitas atau kurangnya kebijakan.

Meski ada upaya tersebut, perkiraan menunjukkan sekitar 260.000 kelahiran di seluruh dunia (sekitar 20 per 10.000 kelahiran) masih mengalami spina bifida dan anensefali, yang mengakibatkan jumlah keguguran, menghentikan kehamilan, serta kematian bayi dan anak yang signifikan. Dalam sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di JAMA, para peneliti menyarankan solusi yang sederhana dan lebih murah terhadap masalah tersebut melalui penggunaan garam meja yang difortifikasi.

"Kami membuktikan asam folat dapat masuk ke dalam darah melalui garam. Semoga negara-negara yang belum menerapkan program fortifikasi sekarang dapat melihat infrastruktur mereka dan menyadari fortifikasi garam murah dan sangat mudah ditambahkan asam folat dalam jumlah yang diperlukan untuk menyelamatkan nyawa. Kami tahu itu bisa. Yang kami butuhkan sekarang adalah tindakan," kata penulis utama studi Jogi Pattisapu.

Kurangi kasus cacat bawaan
Selama studi yang dilakukan pada 2022, para peneliti dari Sekolah Kesehatan Masyarakat Rollins Universitas Emory dan rekan-rekannya dari beberapa lembaga di India memantau 83 wanita yang tak hamil dan direkrut dari empat desa berbeda di selatan India. Para peserta berusia 18-45 tahun dan mengonsumsi garam yang diperkaya asam folat sebagai bagian dari pola makan secara teratur selama empat bulan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasilnya menunjukkan penggunaan garam beryodium yang diperkaya asam folat dikaitkan dengan peningkatan konsentrasi serum folat pada wanita usia reproduksi yang diperlukan untuk mencegah spina bifida dan anensefali. Tim mencatat terjadi peningkatan 3,7 kali lipat setelah periode studi.

"Kami sekarang paham fortifikasi asam folat dalam garam beryodium dapat mencegah defisiensi folat yang menyebabkan spina bifida. Sekarang percepatan pencegahan cacat lahir ini siap di banyak negara," kata direktur Pusat Pencegahan Spina Bifida di Rollins, Godfrey Oakley Jr.

Para peneliti berharap penggunaan garam meja yang diperkaya asam folat dapat mencegah hingga 50 persen kasus spina bifida di seluruh dunia. Namun, mereka menjelaskan studi tidak mendukung peningkatan asupan garam dalam bentuk apapun. Sebaliknya, mereka menyarankan untuk menambahkan jumlah asam folat yang diperlukan ke garam meja yang sudah banyak dikonsumsi. Di daerah di mana konsumsi garam harian berkurang, konsentrasi asam folat harus ditingkatkan sesuai yang diperlukan, suatu strategi yang sudah ada dalam program fortifikasi biji-bijian.

Pilihan Editor: Jenis Makanan Super untuk Pola Makan Harian dan Kandungannya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

6 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berpikir. shutterstock.com
Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?


Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

7 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil minum cukup air. (dok. Aqua)
Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.


Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

10 hari lalu

Ilustrasi stunting. freepik.com
Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.


Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

17 hari lalu

Ilustrasi Kehamilan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

18 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

27 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

30 hari lalu

Ilustrasi wanita mual. Freepik.com
Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?


4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

30 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.


Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

31 hari lalu

Ilustrasi bayi tidur. Foto: Freepik.com/user18526052
Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur


Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

32 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.