Ini Transplantasi Sumsum Tulang yang Akan Dijalani Ani Yudhoyono

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Kamis, 7 Maret 2019 05:30 WIB

Ani Yudhoyono menjalani pengobatan kanker darah di NUH Singapura (Instagram @aniyudhoyono)

TEMPO.CO, Jakarta - Transplantasi sel punca atau stem cell dari sumsum tulang belakang menjadi salah satu terapi kanker darah yang dinilai paling efektif. Terapi ini dikabarkan akan dijalani Ani Yudhoyono, istri mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, dalam waktu dekat. Ani Yudhoyono sedang menjalani perawatan di National University Hospital Singapura karena kanker darah, sejak awal Februari 2019.

Baca: Lebih Jauh tentang Kanker Darah: Limfoma, Mieloma, dan Leukemia

Dikutip dari WebMD, transplantasi ini tujuan dari transplantasi sel induk atau transplantasi sumsum tulang adalah untuk mengisi kembali tubuh dengan sel-sel sehat dan sumsum tulang ketika kemoterapi dan radiasi selesai. Setelah transplantasi yang sukses, sumsum tulang akan mulai memproduksi sel darah putih, sel darah merah, dan trombosit baru untuk melawan infeksi, pendarahan, dan anemia.

Dalam beberapa kasus kanker darah, transplantasi dapat memiliki manfaat tambahan; sel-sel darah baru juga akan menyerang dan menghancurkan sel-sel kanker yang selamat dari kemoterapi atau radiasi.

Berbeda dengan sel punca yang embrionik yang lebih dikenal, sel induk yang digunakan untuk pengobatan kanker berbeda. Mereka disebut sel induk hematopoietik. Sel ini memiliki kemampuan untuk membelah dan membentuk jenis sel darah baru dan berbeda. Lalu, mereka dapat membuat sel darah merah pembawa oksigen, sel darah putih yang melawan infeksi, dan platelet pembentuk gumpalan.

Sel induk untuk transplantasi dapat berasal dari dua sumber. Pertama, sel punca atau sel induk diambil dari tubuh sendiri sebelum menjalani kemoterapi atau radiasi, disebut dengan transplantasi autologous. Sel-sel induk ini dibekukan, kemudian dimasukkan kembali ke tubuh pasien setelah perawatan.

Lalu, sel punca yang berasal dari orang lain yang tipe jaringannya cocok dengan pasien, disebut dengan transplantasi alogenik. Kebanyakan donor adalah saudara saudara kandung karena memiliki kecocokan yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang tua atau anak-anak pasien. Tapi bisa juga dari donor yang tidak memiliki hubungan darah sama sekali, tapi kemungkinan cocoknya sangat kecil.

Proses transplantasi dilakukan setelah pengobatan kemoterapi dan radiasi selesai. Sel induk yang telah dipanen, baik dari donor atau dari tubuh pasien sendiri, dicairkan dan diinfuskan ke dalam pembuluh darah melalui selang intravena.

Proses ini pada dasarnya tidak menyakitkan. Transplantasi sel induk sebenarnya mirip dengan transfusi darah. Dibutuhkan satu hingga lima jam. Sel-sel induk kemudian secara alami pindah ke sumsum tulang.

Sumsum tulang yang dipulihkan akan mulai memproduksi sel darah normal setelah beberapa hari, atau hingga beberapa minggu kemudian. Selama proses ini, pasien akan diisolasi hingga jumlah darah dan kondisi kesehatan dinilai cukup baik.

Pemulihan sistem kekebalan setelah proses ini mungkin memakan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Dan, pasien harus rutin melakukan pemeriksaan seberapa baik sumsum tulang baru itu bekerja.

Baca: Sumsum Tulang Belakang Ani Yudhoyono dengan Pramono Edhie Cocok

WEBMD | HEALTHLINE




Berita terkait

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

11 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

11 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Jarang Dianggap Serius, Ini Penyebab Memar dan Ada Orang yang Lebih Mudah Mengalaminya

21 hari lalu

Jarang Dianggap Serius, Ini Penyebab Memar dan Ada Orang yang Lebih Mudah Mengalaminya

Memar atau lebam biasanya muncul di kulit dalam warna merah, ungu kebiruan dan jarang dianggap serius. Padahal bisa jadi masalah kesehatan tertentu.

Baca Selengkapnya

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

24 hari lalu

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.

Baca Selengkapnya

Mengenal Multiple Myeloma, Kanker Darah yang Menyerang Sel Plasma

40 hari lalu

Mengenal Multiple Myeloma, Kanker Darah yang Menyerang Sel Plasma

Multiple myeloma juga dikenal sebagai kanker darah terbanyak di dunia setelah leukemia.

Baca Selengkapnya

Spesialis Saraf Jelaskan Manfaat Sel Punca bagi Pengobatan Stroke

20 Februari 2024

Spesialis Saraf Jelaskan Manfaat Sel Punca bagi Pengobatan Stroke

Spesialis saraf mengatakan terapi sel punca dinilai dapat bekerja lebih cepat dan ampuh untuk mengatasi stroke dibanding pengobatan stroke lain.

Baca Selengkapnya

Gejala Awal Kanker pada Anak, Lebam tanpa Sebab dan Pucat

16 Februari 2024

Gejala Awal Kanker pada Anak, Lebam tanpa Sebab dan Pucat

Anak ada lebam tanpa sebab di kulit disertai pucat, waspadalah, bisa jadi merupakan gejala awal kanker pada anak.

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Kembangkan Terapi Sel Punca untuk Cegah Penuaan Dini

28 Januari 2024

Peneliti Unair Kembangkan Terapi Sel Punca untuk Cegah Penuaan Dini

Tim peneliti Unair tengah mengembangkan terapi sel punca untuk mengurangi tanda-tanda penuaan dini, mampu mengatasi aneka masalah kulit berikut.

Baca Selengkapnya

Tak Bisa Lupakan Yogyakarta, SBY Ungkap Sederet Kenangan Manis Bersama Mendiang Istri

20 Januari 2024

Tak Bisa Lupakan Yogyakarta, SBY Ungkap Sederet Kenangan Manis Bersama Mendiang Istri

SBY sambangi Yogyakarta, mengaku menginap di daerah pengungsian bersama Ani Yudhoyono tiap Gunung Merapi meletus.

Baca Selengkapnya

Waspada, Ini 5 Pemicu Kanker Tulang

10 Desember 2023

Waspada, Ini 5 Pemicu Kanker Tulang

Salah satu pemicu kanker tulang adalah keturunan

Baca Selengkapnya