Antrean Memanjang, Yogyakarta Butuh Rumah Singgah Pasien Kanker

Selasa, 26 Maret 2019 20:40 WIB

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com

TEMPO, Yogyakarta - Yayasan Kanker Indonesia (YKI) DIY mencatat antrean pasien kanker yang menjalani pengobatan di wilayah DI Yogyakarta terutama di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Sardjito setiap tahun makin banyak jumlahnya dan makin panjang.

Baca: Sering Minum Teh Panas Meningkatkan Risiko Kanker Kerongkongan

RSUP dr. Sardjito tak hanya melayani pasien kanker di DIY, tapi juga berbagai daerah lain Indonesia seperti Jawa Tengah. Ada sekitar 500 pasien kanker mendapatkan pelayanan di rumah sakit itu setiap tahunnya.

“Antrean pasien kanker untuk pengobatan seperti kemoterapi dan penyinaran (radiasi) itu (di RSUP Sardjito) bisa sampai 9-12 bulan,” ujar Ketua Yayasan Kanker Indonesia Yogyakarta Trikirana Muslidatun saat pertemuan pembahasan pembangunan rumah singgah pasien kanker dengan Direktur PT Berlico Mulia Farma Irwan Hidayat di Gedung YKI DIY, Yogyakarta, Selasa, 26 Maret 2019.

Tri menuturkan dengan membludaknya antrean pasien kanker yang melakukan pengobatan itu, salah satu kebutuhan yang tak bisa diabaikan adalah keberadaan rumah singgah.

Rumah singgah menjadi penting ketika ada pasien kanker dari kalangan tak mampu dan berasal dari luar DIY melakukan pengobatan. Pengobatan seperti penyinaran (radiasi) biasanya dilakukan selama 28 hari berturut-turut.

Bagi warga tak mampu ini tentu butuh tempat layak untuk singgah selama melakukan pengobatan. Jelas merepotkan jika pasien harus bolak-balik ke kampung halamannya setiap hari dan makan biaya sangat besar.

“Oleh sebab itu saat ini YKI DIY sedang mempersiapkan perluasan rumah singgah pasien kanker agar bisa lebih banyak menampung pasien dari kalangan tak mampu,” ujarnya.

Yayasan Kanker Indonesia DIY saat ini memiliki sebuah rumah singgah namun daya tampungnya sangat terbatas, hanya 13 kamar. Tujuh kamar dialokasikan untuk pasien dewasa, empat untuk anak-anak, dan dua sisanya untuk kamar isolasi bagi yang sudah akut.

Tri menuturkan di rumah singgah YKI DIY saat ini, biaya menginap per hari permalam bagi pasien yang menjalani pengobatan hanya Rp 7.500. Pihak YKI pun juga menyediakan kebutuhan pangan pokok untuk dimasak keluarga pasien sembari menjalani pengobatan anggota keluarganya.

Di rumah singgah YKI DIY juga menyediakan sarana ambulans untuk mengantar pasien menjalani pengobatan di RS Sardjito yang jaraknya kurang dari 1 kilometer dari rumah singgah itu.

Ketua Pelaksana Pembangunan Perluasan Rumah Singgah Pasien Kanker YKI DIY Dyah Suminar mengatakan pengembangan rumah singgah untuk pasien kanker tersebut diperlukan untuk memfasilitasi proses pengobatan yang lama dan rutin.

Terlebih ketika biaya akomodasi pasien kanker tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan sehingga pasien tidak sedikit mengeluarkan biaya yang besar untuk memenuhi kebutuhan akomodasi selama terapi.

Dengan perluasan rumah singgah ini diharapkan bisa membuka layanan lebih luas khususnya warga tak mampu. Meski untuk perluasan rumah singgah kebutuhannya masih menghimpun dari berbagai donatur.

Advertising
Advertising

"Total dana yang dibutuhkan untuk membangun perluasan rumah singgah ini dengan dua blok untuk 30 kamar sebesar Rp 5 miliar. Saat ini baru ada dana sekitar 30 persen atau Rp 1,7 miliar jadi kami masih butuh banyak donasi,” ujarnya.

Perluasan rumah singgah yang menempati lahan Sultan Ground atau tanah sultan seluas 7.278 meter persegi itu rencananya dimulai Mei 2019 nanti. Di mana blok I berisi 16 kamar tidur dan blok II berisi 14 kamar tidur di mana empat kamar tidur dilengkapi dengan kamar mandi dalam.

Direktur PT Berlico Mulia Farma yang juga Presiden Direktur PT. Sido Muncul Irwan Hidayat dalam pertemuan itu menuturkan kanker masih menjadi penyakit pembunuh nomor satu di dunia. Irwan tergerak membantu karena juga terdorong pengalaman pribadi setelah ayahnya meninggal akibat kanker yang diderita pada 1991 silam.

Keberadaan rumah singgah bagi pasien kanker ini dinilai tepat untuk membantu lebih banyak pasien tidak mampu. "Membantu tidak harus bentuk uang, bisa juga ambulans atau living cost bagi keluarga yang sedang menunggu pengobatan anggota keluarganya di sini," kata Irwan yang dalam kesempatan itu menyerahkan bantuan perluasan rumah singgah bagi YKI DIY senilai Rp 400 juta.

Baca:
Konsumen Menangi Tuntutan, Kandungan Bedak Bayi Sebabkan Kanker?

Berita terkait

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

14 jam lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

2 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

2 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

2 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

3 hari lalu

Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

3 hari lalu

Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

3 hari lalu

Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

4 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

5 hari lalu

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.

Baca Selengkapnya