TEMPO.CO, Jakarta - Maag atau yang lebih dikenal dengan istilah medis dispepsia merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami orang. Meski sudah sembuh, penyakit ini ternyata bisa kambuh. Pasien biasanya akan menjaga pola makan untuk mencegah kekambuhannya, tapi ternyata banyak yang justru salah menerapkannya. Jadi, seperti apa pola makan yang baik?
Dokter spesialis penyakit dalam dan gastroenterologi Hendra Nurjadin mengatakan bahwa kesalahan utama para penderita maag ialah mengkonsumsi makanan dengan volume yang banyak. Padahal, frekuensinyalah yang seharusnya lebih diperhatikan. |
“Yang penting bukan porsi makannya, tetapi seberapa sering Anda memasukan makanan sehingga perut tidak kosong,” katanya di Jakarta, Jumat, 29 Maret 2019.
Dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah - Puri Indah ini menjelaskan bahwa ketika lambung dibiarkan kosong dalam waktu lama, cairan asam yang menggenang akan menyebabkan dinding lambung teriritasi dan meradang sehingga terjadi maag. Pandangan masyarakat kemudian digiring untuk memenuhi kekosongan perut tersebut.
“Ini tidak benar, sebab orang yang kekenyangan justru akan memperburuk maag. Makanan yang banyak akan membuat katup otot lambung tidak dapat menutup rapat sehingga menekan refluks asam lambung,” katanya.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar penderita maag selalu mengkonsumsi makanan secukupnya. Ini dapat diartikan dengan makan tidak sampai terlalu kenyang. “Porsi setiap orang tentu bervariasi. Intinya diatur jangan sampai kenyang atau makan dua per tiga dari rasa kenyang saja,” katanya.
Dokter Hendra juga menyarankan jenis kudapan yang baik dikonsumsi di sela makan pagi, siang dan malam untuk penderita maag, yaitu tidak mengandung banyak kadar asam dan netral. Meski demikian, masih banyak orang yang terkecoh dengan buah-buahan seperti jeruk manis dan pisang ambon.
“Walaupun namanya terdengar manis, buah-buahan seperti ini tetap mengandung asam yang tinggi. Lebih baik memilih pepaya, pear dan melon,” katanya.
Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?
5 jam lalu
Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?
Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?