Intip Cara Unik Polandia dan 3 Negara Ini Dalam Merayakan Paskah

Minggu, 21 April 2019 12:35 WIB

Ilustrasi telur cokelat Paskah. bettys.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan Paskah dilaksanakan pada Minggu, 21 April 2019. Rupanya, ada berbagai tradisi dan cara unik dari negara-negara di dunia dalam menyambut hari besar umat Kristiani ini.

Baca: Paskah 2019: Selain Berburu Telur, Lakukan 4 Kegiatan Asyik Ini

Penasaran seperti apa? Dilansir dari Womans Day dan Huffington Post, berikut adalah tradisi perayaan Paskah dari 4 negara.

Norwegia cukup memiliki tradisi yang menarik saat Paskah. Masyarakatnya menyebut musim tersebut dengan "Easter-Crime" atau Kejahatan Paskah. Pada hari itu, banyak masyarakat yang merayakan Paskah dengan membaca buku-buku misteri atau menonton serial detektif kejahatan yang disiarkan televisi nasional. Ada juga sebagian keluarga yang mengasingkan diri ke gunung untuk menikmati liburan.

2. Yunani
Pagi hari pada Sabtu Suci, penduduk di Yunani melakukan tradisi yang unik, yaitu "lempar pot". Mereka melempar panci dan tembikar lainnya dari jendela rumah, membuangnya ke jalanan. Ada yang mengatakan bahwa tradisi tersebut berasal dari orang-orang Venesia, dimana saat Tahun Baru umumnya mereka membuang semua barang lama yang dimiliki. Lainnya, mengatakan bahwa tradisi ini merupakan suatu kepercayaan, bahwa melempar pot melambangkan tanaman baru yang akan dikumpulkan di pot baru, simbolis dari harapan rezeki baru yang akan datang.

3. Polandia
Menuangkan air satu sama lain adalah tradisi Paskah Polandia yang disebut migus-dyngus. Pada hari Paskah, anak-anak mencoba untuk membasahi orang lain dengan ember berisi air, menyemprotkan pistol atau apapun yang bisa mereka dapatkan. Menurut legenda, anak gadis yang basah kuyup dalam tradisi ini akan menikah dalam tahun tersebut. Perayaan dengan tradisi ini dimulai dalam pembaptisan Pangeran Mieszko Polandia pada hari Paskah tahun 966 Masehi.

Baca: Mabuk Perjalanan saat Libur Panjang Paskah 2019, Apa Sebabnya?

Advertising
Advertising

4. Italia
Di Florence, Italia penduduk setempat merayakan Paskah dengan tradisi yang dikenal sebagai Scoppio del Carro, atau "ledakan kereta". Tradisi ini telah dilakukan sejak 350 tahun lalu. Dimulai dengan sebuah gerobak penuh hiasan yang dikemas dengan kembang api. Gerobak ini kemudian berjalan mengelilingi kota bersama dengan orang-orang yang berkostum warna-warni abad ke-15 dan berhenti di depan Duomo (Gereja Katedral di Milan). Kemudian, Uskup Agung Florence menyalakan sekering selama misa Paskah yang diarahkan keluar menuju gerobak, dan terjadilah pertunjukan kembang api yang riuh dengan cahayanya yang berbinar-binar. Makna di balik tradisi ini adalah mengingat kembali Perang Salib Pertama, juga dimaksudkan untuk hasil panen yang baik.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | WOMANSDAY | HUFFINGTONPOST

Berita terkait

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

20 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Sandera Israel Ditemukan Tewas di Gaza, Kerabat Salahkan Pemerintah Netanyahu

21 hari lalu

Sandera Israel Ditemukan Tewas di Gaza, Kerabat Salahkan Pemerintah Netanyahu

Saudara perempuan Elad Katzir, sandera Israel yang ditemukan tewas di Gaza, menyalahkan pihak berwenang Israel atas kematiannya.

Baca Selengkapnya

Polandia Sebut Duta Besar Israel telah Minta Maaf atas Kematian Pekerja Bantuan di Gaza

22 hari lalu

Polandia Sebut Duta Besar Israel telah Minta Maaf atas Kematian Pekerja Bantuan di Gaza

Duta Besar Israel untuk Polandia Yacov Livne meminta maaf atas serangan Israel yang menewaskan seorang warga negara Polandia.

Baca Selengkapnya

Relawan WCK Tewas di Gaza, Polandia Tuntut Israel Minta Maaf dan Beri Kompensasi

22 hari lalu

Relawan WCK Tewas di Gaza, Polandia Tuntut Israel Minta Maaf dan Beri Kompensasi

Polandia menuntut permintaan maaf, kompensasi dan penyelidikan terhadap tewasnya relawan World Central Kitchen dalam serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Mengenal Istilah Viral Mulai dari War Takjil sampai War Tiket

23 hari lalu

Mengenal Istilah Viral Mulai dari War Takjil sampai War Tiket

Media sosial sedang diramaikan dengan istilah war takjil, war telur, dan war tiket belakangan ini. Begini maksudnya.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

23 hari lalu

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

World Central Kitchen menyerukan "investigasi pihak ketiga yang independen" terhadap serangan udara Israel yang menewaskan tujuh stafnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Chef Pendiri World Central Kitchen: Israel Targetkan Pekerja Kami Secara Sistematis!

23 hari lalu

Chef Pendiri World Central Kitchen: Israel Targetkan Pekerja Kami Secara Sistematis!

Chef Jose Andres mengatakan bahwa serangan Israel yang menewaskan tujuh pekerja bantuan World Central Kitchen di Gaza adalah serangan sistematis

Baca Selengkapnya

Enam Jenazah Pekerja World Central Kitchen akan Dipulangkan dari Gaza Melalui Mesir

24 hari lalu

Enam Jenazah Pekerja World Central Kitchen akan Dipulangkan dari Gaza Melalui Mesir

Jenazah enam pekerja bantuan asing World Central Kitchen yang tewas dalam serangan Israel di Gaza akan dibawa keluar Palestina pada Rabu

Baca Selengkapnya

Pemkab Tapanuli Utara Rayakan Paskah dengan Kesederhanaan

25 hari lalu

Pemkab Tapanuli Utara Rayakan Paskah dengan Kesederhanaan

Pemkab gencar menjalankan refocusing sehingga perayaan tidak meriah seperti tahun-tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Lontaran Pedas Hasto Kristiyanto Terhadap Gibran dan Dinasti Politik Jokowi

26 hari lalu

Lontaran Pedas Hasto Kristiyanto Terhadap Gibran dan Dinasti Politik Jokowi

Seteru PDIP dengan keluarga Jokowi semakin panas. Simak pernyataan Hasto Kristiyanto Sekjen PDIP terhadap Gibran dan dinasti politik Jokowi.

Baca Selengkapnya