TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat saat ini sedang menjalani libur panjang Pemilu hingga Paskah 2019, Rabu 17-21 April 2019. Banyak yang berpikir untuk menghabiskan waktu mereka bertemu sanak keluarga atau orang terkasih di daerah yang jauh dari rumah. Untuk menggapai tempat tujuan, ada yang menggunakan transportasi darat laut dan udara.
Baca: Paskah 2018 : Tradisi Aneh dan Unik Merayakan Paskah di 5 Negara
Selama perjalanan menuju tujuan Paskah 2019 tentunya ada beberapa orang yang mengalami mabuk perjalanan. Hal ini akan dirasakan lebih banyak orang apabila kendaraan yang mereka tumpangi memiliki rute yang berkelok-kelok ataupun mengalami banyak goncangan.
Menurut Dokter Umum dan Kepala Unit Emergency RS Pondok Indah, Felix Samuel, mengatakan mabuk perjalanan dipengaruhi oleh 4 organ tubuh, yaitu mata, otak, sendi dan otot, serta telinga. "Ketiga organ itu adalah pusat keseimbangan kita," katanya pada 12 April 2019.
Felix mengatakan mabuk perjalanan terjadi karena adanya gangguan pada pusat keseimbangan. Orang yang mabuk perjalanan akan merasakan pusing, mual, muntah, lemas dan tidak nafsu makan. "Yang terjadi ketidaksinkronan antara apa yang dilihat mata, apa yang dirasa sendi, dan didengar telinga dalam," ujarnya.
Ketidaksinkronan terjadi saat mata terfokus pada sesuatu, misal melihat ke jalanan atau layar handphone. Sedangkan otot dan sendi merasa bahwa tubuh tidak bergerak atau diam saja. Sementara itu, telinga mendengar sensasi pergerakan kendaraan.
Agar tidak mabuk perjalanan, Felix menyarankan untuk mengalihkan fokus, misal dengan mendengarkan musik atau mengobrol. Selain itu tidak dianjurkan sebelum bepergian untuk makan makanan yang terlalu pedas dan berminyak.
Baca: Telur Paskah Ini Beratnya 25 Kilogram dan Harganya Rp 100 Juta
Jadi apakah Anda mengalami mabuk perjalanan dalam libur panjang Paskah 2019 ini?