Mau Bepergian, Lakukan Persiapan dan Jangan Lupa Bawa Obat Ini
Reporter
Tempo.co
Editor
Mitra Tarigan
Senin, 22 April 2019 08:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda sering bepergian? Atau Anda sedang mempersiapkan liburan? Sering kali beberapa orang tidak melakukan persiapan liburan dengan matang. Salah satu persiapan yang sering luput adalah dalam hal kesehatan. Banyak orang yang bahkan tidak mempersiapkan kebutuhan obat-obatan mereka.
Baca: Selain Susu, Jangan Konsumsi 4 Makanan Ini Setelah Minum Obat
Dokter Umum dan kepala Unit Emergency RS Pondok Indah – Pondok Indah, Felix Samuel mengingatkan agar orang yang hendak liburan sebaiknya mengetahui kondisi kesehatannya masing-masing. Oleh karena itu, ia menyarankan agar orang melakukan check up ke rumah sakit ketika sudah mendekati keberangkatan. Hal ini terutama bagi para jemaah yang hendak melakukan umroh atau haji ke tanah suci. "Jadwal mereka biasanya padat sekali," katanya pada 12 April 2019.
Bila tujuan liburan Anda adalah tempat yang endemis suatu penyakit, Felix sangat menganjurkan agar orang itu melakukan vaksinasi terlebih dahulu. Vaksinasi yang paling umum untuk dilakukan oleh pasien sebelum berpergian adalah vaksin influenza. Namun, beberapa lokasi, misalnya India, masih memiliki angka kasus hepatitis A yang tinggi. Bila ke tanah suci, masyarakat pun dianjurkan untuk melakukan vaksin meningitis.
Felix menjelaskan bahwa vaksinasi idealnya dilakukan 28 hari sebelum keberangkatan. “(Sebab), imunitas (terhadap penyakit yang divaksin) itu 28 hari baru sempurna,” ujarnya.
Vaksin sudah siap, check up sudah dilakukan. Kira-kira apalagi yang perlu Anda siapkan?
Felix mengatakan obat-obatan juga sangat penting untuk diperhitungkan. Ada beberapa jenis obat yang sebaiknya Anda bawa. Misalnya obat demam, diare, infeksi saluran pernapasan akut seperti batuk, dan maag. Bagi pasien jantung, hipertensi, dan diabetes, tak lupa pula membawa obat rutin yang perlu Anda minum dengan stock yang cukup.
Felix menamabahkan agar obat-obatan rutin sebaiknya jangan disimpan di bagasi pesawat. Alasannya, ada beberapa insiden bagasi pesawat yang sangat tidak diinginkan. Misalnya, bagasi pesawat terlambat sampai tujuan, atau bagasi pesawat terpisah dari Anda. "Sebaiknya masuk kabin saja, karena itu obat rutin," katanya.
Baca: Tak Semua Pasien Gagal Jantung Bisa Gunakan CRT, Ini Kriterianya
Bila obat rutin yang perlu Anda bawa ada dalam jumlah banyak, Felix menyarankan agar membaginya menjadi dua bagian. Ada sebagian di kabin, ada pula sebagian di bagasi. "Jangan lupa juga tulis kandungan obatnya, sehingga bila terjadi sesuatu, Anda selalu memiliki catatan obat Anda," katanya.