Tes Demam Berdarah jadi Lebih Mudah dengan Alat Ini

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Rabu, 24 April 2019 09:10 WIB

Ilustrasi bayi demam. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus demam berdarah selalu menjadi perhatian banyak orang di musim hujan. Penyakit ini memakan korban yang tidak sedikit. Dan umumnya kematian disebabkan oleh keterlambatan penanganan medis karena gejalanya yang semakin tidak spesifik.

Baca: Kenali 3 Ciri Utama Demam Berdarah pada Bayi

Untuk mengetahui penyakit ini, biasanya pasien harus menjalani pemeriksaan darah di laboratorium setelah demam tiga hari. Tapi, kini ada cara lebih mudah dengan menggunakan rapid test. Alat ini bisa digunakan dokter untuk mendeteksi secara cepat penyakit demam berdarah.

Meski ini bukan hal baru di dunia medis, teknologi ini cukup menggembirakan. Apalagi produk ini tengah disiapkan untuk diproduksi massal oleh produsen dalam negeri, Kimia Farma.

Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan, dengan rapid test ini pasien bisa langsung diperiksa begitu mengalami demam. “Masalah nyamuk ini sulit diatasi. Oleh katena itu, begitu demam saya sarankan langsung dites. Kalau positif langsung menajalani pengobatan,” kata dia saat mengunjungi pabrik Kimia Farma di Denpasar, Bali, Selasa, 23 April 2019.

Kedatangan Nila Moeloek ke pabrik Kimia Farma merupakan bagian dari kunjungan tematik Kementerian Kesehatan di Bali pada 23-26 April 2019.

Rapid tes demam berdarah atau dengue berbentuk stik kertas seperti alat tes kehamilan yang dijual bebas. Bedanya, tes kehamilan menggunakan spesimen urin, sedangkan tes demam berdarah menggunakan spesimen darah. Kertas ini sudah dilapisi dengan antibodi yang diambil dari penderita. Antibodi ini akan bereaksi jika bertemu dengan antigen. Jika positif, maka kertas ini akan berubah menjadi kuning.

“Ternyata ini karya anak-anak kita sendiri, kerja sama Kimia Farma dengan perguruan tinggi dan BPPT. Setelah melalui enelitian sahih dan valid, baru bisa diproduksi,” kata Nila.

Baca: Ikan Hias Pembasmi Nyamuk, Bisa Cegah Demam Berdarah?

Berita terkait

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

2 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

2 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

3 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

6 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

7 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

8 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

8 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

8 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya