TEMPO.CO, Jakarta - Apakah menyikat terlalu sering dapat menimbulkan masalah pada gigi? Jawabannya adalah tidak. Ternyata tak ada batas maksimal frekuensi menyikat gigi dalam sehari. Tapi, para dokter gigi pasti menyarankan Anda untuk setidaknya menyikat gigi sebanyak dua kali sehari.
Hal itu dikatakan dokter gigi Ratu Mirah Afifah di Jakarta, 25 April 2019. “Untuk saat ini sih belum ada pasien yang mengeluh sama saya karena sikat giginya berlebihan. Yang penting batas minimum dua kali sehari tercapai, harusnya giginya oke,” katanya dalam acara Pepsodent Herbal Sahur Amal 2019: Mulut Adem, Hati Adem.
Namun, ia mengungkapkan bahwa banyak orang yang menyikat gigi dengan cara yang salah sehingga menyebabkan ia mengalami gangguan kesehatan gigi. Menurut dia, cara menyikat yang benar ialah dari arah gusi ke gigi atau atas ke bawah.
“Biasanya, kerusakan enamel gigi timbul karena cara menyikatnya salah. Banyak orang yang masih menyikat ke arah kiri dan kanan atau menyamping. Padahal, imbauan dokter yang benar ialah dari gusi ke gigi,” katanya.
Selain itu, masalah gigi juga sering disebabkan oleh pemilihan sikat gigi yang salah. Banyak yang memilih sikat gigi dengan bulu yang keras. Penyakit yang paling sering muncul apabila Anda menggunakan bulu sikat yang terlalu keras ialah radang pada gusi.
“Banyak yang memilih sikat gigi tanpa melihat spesifikasinya. Padahal, yang disarankan oleh WHO adalah bulu sikat yang lembut. Kalau pakai yang keras, tentu akan menyebabkan penyakit seperti gusi berdarah,” katanya.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
9 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.