Studi: Pernikahan Tak Harmonis Bisa Memicu Penyakit Jantung

Minggu, 28 April 2019 09:50 WIB

Ilustrasi pernikahan. worldwideweirdnews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tak banyak yang menyadari bahwa pernikahan juga erat kaitannya dengan kesehatan. Pernikahan yang tak harmonis bila dilakukan dalam jangka waktu lama, bisa memicu penyakit jantung, terutama untuk wanita. Temuan ini dipublikasikan dalam Journal of Health and Social Behavior.

Baca: Syahrini dan 4 Seleb dengan Mahar Pernikahan Fantastis

Menurut sosiolog dari Michigan State University, Hui Liu, temuan ini memperlihatkan perlunya konseling dan program yang bertujuan mempromosikan kualitas dan kesejahteraan pernikahan, terutama bagi pasangan yang berusia 70-an dan 80-an tahun.

"Konseling pernikahan difokuskan terutama pada pasangan muda. Tapi hasil ini menunjukkan kalau kualitas pernikahan penting juga bagi mereka yang berusia lebih tua, bahkan ketika pasangan telah menikah 40 atau 50 tahun," kata Liu.

Liu menganalisis data dari 1.200 orang laki-laki dan perempuan yang telah menikah. Mereka tergabung dalam proyek tentang kesehatan, usia dan kehidupan sosial. Rata-rata partisipan berusia 57-85 tahun pada awal penelitian.

Melansir dari laman Telegraph pada Maret 2019, dalam proyek ini, disertakan juga pertanyaan survei tentang kualitas dan laporan kesehatan masing-masing responden, misalnya kesehatan kardiovaskular, seperti serangan jantung, stroke, hipertensi dan kadar protein C-reaktif dalam darah.

Hasil studi menemukan sejumlah hal, yakni kualitas pernikahan yang buruk, misalnya karena pasangan selalu mengkritik dan menuntut akan berefek buruk pada kesehatan jantung. Hal ini dibandingkan dengan pernikahan yang berkualitas bagus. Kemudian, efek kualitas pernikahan tersebut muncul risiko penyakit kardiovaskular lebih kuat pada mereka yang berusia lebih tua.

Liu mengatakan, seiring waktu, stres akibat pernikahan yang buruk dapat merangsang lebih banyak dan lebih intens, respon kardiovaskular. Sebab, menurunnya fungsi kekebalan tubuh dan munculnya berbagai kelemahan yang biasanya berkembang di usia tua.

Di samping itu, lanjut Liu, kualitas pernikahan berefek lebih besar pada kesehatan jantung perempuan dibandingkan laki-laki. Hal ini, menurut Liu mungkin disebabkan karena perempuan cenderung memendam perasaan negatif sehingga lebih mungkin merasa tertekan dan mengembangkan masalah kardiovaskular.

Dia menambahkan, penyakit jantung menyebabkan penurunan kualitas pernikahan bagi perempuan, tapi tidak untuk laki-laki. Hal ini konsisten dengan pengamatan yang telah lama dilakukan.

Liu mengungkapkan, istri lebih mungkin untuk memberikan dukungan dan perawatan kala suami sakit dibanding sebaliknya. "Kesehatan istri yang buruk dapat mempengaruhi bagaimana dia menilai kualitas pernikahannya, namun kesehatan suami yang buruk tidak merusak pandangannya tentang pernikahan," katanya.

Baca: 3 Mitos Paling Umum Tentang Pernikahan dan Faktanya

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | TELEGRAPH

Berita terkait

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

1 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

1 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

1 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

3 hari lalu

Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

Perjodohan memang tak selalu berjalan mulus apalagi bila tanpa cinta. Berikut beberapa persoalan yang bisa muncul bila menikah karena dijodohkan.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

4 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

5 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

5 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

6 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

6 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

3 Contoh Sambutan Lamaran Pihak Wanita Singkat dan Romantis

6 hari lalu

3 Contoh Sambutan Lamaran Pihak Wanita Singkat dan Romantis

Saat momen lamaran, jangan lupa menyiapkan sambutan lamaran pihak wanita yang singkat dan juga romantis. Berikut ini contoh sambutannya.

Baca Selengkapnya