Perubahan Sistem SBMPTN Tahun 2019, Bantu Anak Pahami Konsep Soal

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 30 April 2019 10:30 WIB

Ilustrasi Ujian Nasional Berbasis Komputer tingkat SMA. ANTARA/Wahyu Putro

TEMPO.CO, Jakarta - Co-Founder dan Chief Executive Officer Zenius Education, Sabda Putra Subekti mengatakan jenis soal yang digunakan pada Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2019 akan menguji kemampuan analitik dan pemahaman konsep yang mendalam. Soal-soal ini menggunakan studi kasus fenomena sehari-hari, sehingga bisa langsung menguji apakah kemampuan anak dapat diaplikasikan di dunia nyata.

Baca: Takut Anak Kekurangan Nutrisi saat Berpuasa? Ini Saran Ahli Gizi

Sabda menambahkan tipe soal seperti ini baik sekali jika diterapkan juga di sekolah, sehingga jenis soal ini juga akan digunakan untuk menguji kemampuan peserta seleksi masuk perguruan tinggi negeri jalur seleksi rapor atau SNMPTN. "Dengan begitu, siswa-siswi yang tersaring sebagai yang terbaik adalah yang bisa berpikir dalam dan secara kreatif, bukan mereka yang hanya sekedar ahli menghafal," kata Sabda.

Selain itu, dengan menggunakan soal yang juga digunakan di UTBK SBMPTN, standar pengajaran di sekolah dan pendidikan tinggi bisa makin selaras. "Zenius Education memberikan konten pembelajaran berbasis konsep, sehingga para pengguna siap beradaptasi dengan tipe soal yang baru dan siap menghadapi UTBK SBMPTN 2019,” kata Sabda.

Seleksi Bersama Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) merupakan kegiatan penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi negeri di Indonesia yang dilaksanakan serempak dan berskala nasional. SBMPTN dirancang untuk mengukur kemampuan calon mahasiswa melalui serangkaian tes tertulis yang meliputi potensi akademik, penguasaan bidang studi dasar, bidang saintek dan/atau bidang sosial humaniora. Untuk tahun ini 85 Perguruan Tinggi Negeri tergabung dalam SBMPTN dan akan memulai pendaftaran peserta pada 10 Juni – 24 Juni 2019.

Setiap tahun, ajang SBMPTN menjadi ajang persaingan ketat bagi para calon mahasiswa untuk mengejar jurusan dan universitas negeri yang diidamkan. Melihat data dari tahun 2018, sebanyak 860,001 pelajar mengikuti seleksi bersama perguruan tinggi negeri namun hanya sekitar 165,831 pelajar atau 19,3 persen yang berhasil masuk universitas impian. Pada tahun ini, Pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti) melakukan perubahan pada sistem penerimaan dan pelaksanaan SBMPTN di mana ujian tertulis tidak lagi dilaksanakan dan seleksi akan didasarkan pada nilai Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK). UTBK merupakan ujian berbasis komputer yang dilaksanakan beberapa kali dalam satu tahun dan nilainya akan digunakan sebagai dasar penerimaan SBMPTN.

Advertising
Advertising

Menurut Sabda, usaha pemerintah dengan mengubah sistem penerimaan mahasiswa tahun ini melalui UTBK merupakan langkah yang baik. "Karena sistem seleksi melalui penilaian berbasis UTBK lebih transparan dan objektif dalam menyaring siswa-siswi terbaik. Dengan memberikan dua kali kesempatan menjalani UTBK, diharapkan siswa dapat meminimalisasi faktor non-teknis dan memberikan performa terbaik saat mengerjakan ujian. Walaupun sistem ini baru dilaksanakan dan implementasinya dapat dieksekusi dengan lebih rapi, kami sangat mendukung dan mengapresiasi usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.”

Menurut Sabda, frekuensi ujian dan kesempatan untuk mengikutinya sebaiknya diperbanyak seperti model ujian SAT (Scholastic Aptitude Test) di Amerika Serikat. “Dengan begitu, para siswa dapat menjadi lebih siap menghadapi pendidikan yang lebih tinggi dan membantu mereka mempertimbangkan jurusan kuliah yang tepat,” ujarnya.

Baca: Alasan Tidak Boleh Meniup Makanan Panas saat Menyuapi Anak

Terdapat beberapa perbedaan dalam pelaksanaan SBMPTN 2018 dengan SBMPTN 2019. Pada tahun 2018, SBMPTN merupakan ujian yang diselenggarakan secara nasional dalam menyeleksi para siswa untuk masuk ke PTN, dan mereka hanya dapat mengikuti satu kali ujian. Selain itu, para peserta dapat mengikuti ujian campuran (saintek dan soshum). Tahun ini, SBMPTN 2019 adalah proses seleksi dengan menggunakan sistem UTBK (Ujian Tertulis Berbasis Komputer). Ujian ini dilaksanakan beberapa kali dalam setahun dan siswa-siswi dapat mengikuti maksimal dua kali ujian. Dalam dua kali UTBK, siswa dapat mengikuti ujian bidang saintek dan soshum, tetapi tidak lagi dapat mengikuti ujian campuran. Nilai dari UTBK tersebut kemudian tidak hanya dapat digunakan untuk pendaftaran SBMPTN, tetapi juga memungkinkan untuk digunakan sebagai komponen penilaian dalam seleksi mandiri, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta. Dengan kata lain, UTBK adalah ujiannya, sementara SBMPTN adalah seleksi nilainya.

Berita terkait

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

6 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

1 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

1 hari lalu

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

1 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

1 hari lalu

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

2 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

2 hari lalu

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

Kapan jadwal pendaftaran sekolah kedinasan pada 2024? Ini penjelasan Kemenpan RB serta syarat yang harus dipenuhi ketika mendaftar.

Baca Selengkapnya

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

2 hari lalu

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

Berikut ini daftar sekolah kedinasan 2024 yang lulusannya bisa menjadi CPNS dan diberikan uang pensiun. Ada dari Kemenkeu hingga BMKG.

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

2 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

4 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya