Bukan Hanya Penyakit, Ini Dampak Lain dari Makan Berlebihan

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Sabtu, 4 Mei 2019 10:15 WIB

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu hal sering dilakukan saat Ramadan adalah membeli banyak makanan untuk disantap saat berbuka. Kadang-kadang makanan yang dibeli tidak hanya satu jenis, tapi beraneka ragam hanya untuk sekali makan. Jika dihabiskan, Anda bisa kelebihan makan. Sedangkan kalau tidak dihabiskan sayang karena akan terbuang.

Baca: Hindari Makan Gorengan saat Sahur, Apalagi jika Mengidap Maag

Ketua PERGIZI Indonesia Profesor Hardinsyah mengatakan, kelebihan makan bisa memicu berat badan berlebih dan obesitas. Saat ini, sebanyak 37 persen orang Indonesia mengalami kelebihan berat badan dan 21 persen obesitas. Berat badan berlebih atau obesitas merupakan pertanda sederhana banyak orang yang kelebihan mengonsumsi pangan sumber energi, tanpa asupan gizi yang seimbang.

“Asupan gizi yang seimbang bagi setiap orang dapat diperoleh dengan memperhatikan keragaman jenis makanan dan jumlah makanan tanpa berlebihan,” ujar Hardinsyah saat konferensi pers Gerakan #MakanBijak yang diinisiasi Mylanta di Jakarta, Jumat, 3 Mei 2019.

Obesitas dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit tidak menular, antara lain jantung, diabetes melitus, dan hipertensi. “Obesitas trennya semakin lama semakin meningkat, relevan sebagai penyebab kematian di dunia,” kaat Hardinsyah.

Bukan hanya penyakit, makan berlebihan juga mengurangi kesempatan orang lain untuk memperoleh makanan. Belum lagi risiko lingkungan yang dihadapi. “Makanan berlebih memicu eksploitasi sumber daya alam, meningkatkan emisi dan merusak lingkungan, juga menghambat tujuan SDGs,” kata dia.

Hardinsyah mengatakan, mengonsumsi makanan berlebihan dapat menimbulkan rasa begah dan tidak nyaman pada perut. Ketidaknyamanan ini dapat mengganggu aktivitas sehari – hari, terutama saat puasa.

Selain itu, sampah yang dihasilkan dari makanan juga bisa menjadi masalah tersendiri bagi lingkungan. Untuk diketahui, berdasarkan data Food Sustainability Index 2017 yang dirilis oleh The Economist Intelligence Unit (EIU), untuk kategori limbah dan bahan makanan yang terbuang (Food Loss and Waste), Indonesia menempati peringkat kedua terbawah atau hanya lebih baik dari Arab Saudi.

Sementara Dinas Kebersihan DKI Jakarta pada tahun 2016 mengungkapkan adanya peningkatan volume sampah sebesar 10 persen hanya pada 10 hari pertama Ramadan – yang didominasi oleh sampah organik seperti sisa makanan.

Associate Brand Manager Mylanta, Dinda Parameswari, mengatakan bahwa gerakan #MakanBijak berupaya mengurangi sampah makanan dengan tidak makan berlebihan dan makan apa yang diinginkan saja. “Juga mengajak masyarakat belajar menyisihkan sebagian porsi makan yang dipesan sebelum dimakan, dan menyimpannya di kotak makan yang dibawa sendiri,” kata dia.

Baca: Tip Mencegah Bau Mulut Saat Berpuasa, Hindari Makanan Ini

Berita terkait

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

5 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

5 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

6 hari lalu

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

Solok berhasil kurangi sampah 10 persen

Baca Selengkapnya

Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

7 hari lalu

Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

Cinta Laura menjelaskan strategi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi dan manajemen sumber daya air yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

7 hari lalu

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

Masalah sampah bisa menjadi bencana jika penanganannya tidak komprehensif dan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

12 hari lalu

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.

Baca Selengkapnya

Puasa Syawal Berapa Hari? Ini Waktu Pelaksanaan dan Bacaan Niatnya

18 hari lalu

Puasa Syawal Berapa Hari? Ini Waktu Pelaksanaan dan Bacaan Niatnya

Puasa Syawal berapa hari? Puasa Syawal dilakukan selama 6 hari setelah Idul Fitri. Berikut ini ketentuan, waktu pelaksanaan, dan bacaan niatnya.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

19 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

19 hari lalu

Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

Jemaah Islam Aboge di Banyumas baru merayakan lebaran pada Jumat, 12 April 2024, sehari setelah Idul Fitri yang ditetapkan Kemenag. Siapakah mereka?

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

20 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya