Seberapa Efektif Transplantasi Stem Cell untuk Obati Kanker?

Minggu, 12 Mei 2019 05:30 WIB

Cinta Penelope. Tabloidbintang

TEMPO.CO, Jakarta - Cinta Penelope divonis kanker stadium 3 sejak enam bulan lalu. Meski cukup terbuka tentang jenis pengobatannya, ia tidak menyebut jenis kanker diderita. Ia hanya menyebut bahwa kanker yang dideritanya itu akibat pergaulan di masa lalu dan pola hidup tidak sehat.

Baca: Cinta Penelope Kena Kanker Stadium 3, Yakin Sembuh dengan 2 Cara

Untuk mengobati penyakitnya itu, ia pun rela melakukan transplantasi sel punca (stem cell) di Singapura. Dan menurut pengakuannya, itu membuahkan hasil yang baik.

"Aku secara pribadi ini ingin memberikan kabar gembira, karena kanker saya alhamdulillah ada peningkatan lebih baik dan mengering setelah saya stem cell dua kali di Singapura," kata Cinta Penelope di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, seperti yang dilansir dari Tabloid Bintang pada Jumat, 10 Mei 2019.

Rencananya, ia akan melakukan melakukan transplantasi stem cell ketiganya dalam waktu dekat. Dan dokter yang menanganinya pun mengatakan bahwa ia akan sembuh dengan transplantasi tersebut.

“InsyaAllah kedepan akan stem cell lagi ke Singapura. InsyaAllah enggak ada yang perlu ditakuti lagi. Kalau menurut dokter bismillah bisa sembuh,” katanya.

Lalu, benarkan transplantasi stem cell dapat menyembuhkan pasien kanker? Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Clinical Oncology pada 28 Maret 2019 mungkin dapat menjadi jawabannya.

Penelitian yang dilakukan kepada 38 ribu pasien kanker yang telah melakukan transplantasi stem cell selama 2018 ini membuktikan bahwa tidak semua pasien berhasil sembuh. Meski demikian, persentase kesembuhan selalu meningkat setiap tahunnya.

“Pada 100 hari pasca transplantasi, kami menunjukkan kelangsungan hidup meningkat secara signifikan untuk pasien dengan kanker yang menerima transplantasi dengan risiko lebih tinggi dari 85 persen menjadi 94 persen dan transplantasi dengan risiko lebih rendah dari 63 persen menjadi 86 persen,” kata pemimpin penelitian, Theresa Hahn dari Institut Kanker Roswell Park (RPCI).

Peningkatan juga terjadi pada satu tahun pascatransplantasi. Untuk transplantasi dengan resiko tinggi dan rendah pun mengalami kenaikan dari 48 persen menjadi 63 persen. Hahn mengatakan bahwa kenaikan yang terjadi mungkin disebabkan oleh semakin banyaknya kasus yang ditangani para ahli, serta kemajuan teknologi yang semakin presisi.

“Meski hingga kini kami terus berusaha untuk membuat transplantasi stemcell dapat berhasil sepenuhnya, angka yang naik secara signifikan pada mantan pasien dan berbagai penyakit kanker harusnya dapat menawarkan harapan bagi pasien baru," katanya.

Baca: Pentingnya Transpalansi Sel Dalam Kesembuhan Pasien kanker Darah

Ia menambahkan, dokter juga dapat memperkuat peran transplantasi sel induk darah sebagai opsi kuratif untuk kanker yang mengancam jiwa.

Sel punca atau sel induk adalah sel yang belum berdiferensiasi sehingga dapat berkembang menjadi berbagai jenis sel yang ada di tubuh. Tranplantasi sel punca berguna untuk membentuk sel baru. Sel-sel yang baru tumbuh ini diharapkan mampu melawan sel kanker yang ada di tubuh.


SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | TABLOIDBINTANG | SCIENCEDAILY

Berita terkait

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

34 menit lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

14 jam lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

6 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

7 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

7 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

10 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

12 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

13 hari lalu

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

16 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya