Heboh Virus Cacar Monyet di Singapura, Kenali Gejalanya

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Senin, 13 Mei 2019 13:39 WIB

Laki-laki, 38 tahun, asal Nigeria, positif menderita penyakit monkeypox. Sumber: The Straits Times

TEMPO.CO, Jakarta - Cacar monyet atau monkeypox yang menginfeksi seorang warga negara Nigeria di Singapura biasanya tergolong penyakit ringan dengan sifat penularan antar-manusia yang terbatas. Meski demikian, kasus ini menjadi sorotan negara-negara di Asia Tenggara karena sangat jarang terjadi.

Baca: Pasien Penderita Monkeypox di Singapura Dalam Kondisi Stabil

Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh hewan liar jenis vertebrata seperti hewan pengerat dan primata ke manusia. Sebagian besar orang yang terjangkit dapat pulih dalam beberapa pekan, meski ada pula yang mengalami kasus parah.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, masa inkubasi atau masa terinfeksi hingga menimbulkan gejala biasanya sekitar 6-16 hari, tapi bisa lebih panjang jadi 5-21 hari.

Infeksinya terbagi menjadi dua periode, yaitu periode pertama di hari pertama hingga hari kelima yang ditandai dengan demam, sakit kepala berkepanjangan, limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri punggung, mialgia atau nyeri otot, dan lemas.

Periode kedua adalah masa erupsi kulit yang berlangsung 1-3 hari setelah demam. Masa ini ditandai dengan munculnya ruam di wajah dan disusul di area lain di tubuh, telapak tangan dan kaki. Ruam ini akan berubah menjadi bintil berisi cairan, lalu nanah, dan diikuti kerak sekitar 10 hari. Kerak bekas cacar monyet sebagian besar akan menghilang dalam waktu sekitar tiga pekan.

Biasanya penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya. Meski tergolong ringan, kasus yang lebih parah bisa saja terjadi khususnya pada anak-anak, terkait dengan tingkat paparan virus, status kesehatan pasien, dan tingkat keparahan komplikasi.

Baca: Kasus terbaru penyakit cacar monyet ditemukan di Inggris

Sebelumnya, Pemerintah Singapura mengonfirmasi kasus cacar monyet ini adalah yang pertama. Pasien itu adalah seorang warga Nigeria berusia 38 tahun yang tiba pada 28 April dan dinyatakan positif terkena virus pada 8 Mei.

CHANNEL NEWS ASIA | WHO | BBC

Berita terkait

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

1 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

3 hari lalu

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

4 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

5 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

5 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

6 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

7 hari lalu

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

8 hari lalu

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.

Baca Selengkapnya

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

9 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

15 hari lalu

Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura yang menyerang selama libur Lebaran 2024 sebabkan komplikasi penyakit lain. Ini pencegahannya

Baca Selengkapnya