Jangan Asal Diet, Sel Telur Bisa Lemah dan Sulit Punya Keturunan

Jumat, 17 Mei 2019 06:41 WIB

Ilustrasi diet. on.net.mk

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu cara cepat untuk menurunkan berat badan adalah dengan mengontrol jumlah asupan makanan atau diet. Namun, apabila diet tidak dilakukan dengan benar, berbagai macam gangguan kesehatan pun dapat mengintai Anda. Contohnya saja adalah benih sel telur yang lemah.

Baca juga: Latihan dan Diet Ketat Alex Rodriguez sebelum ke Met Gala 2019

Menurut dokter spesialis gizi klinik, Dermawan C. Nadeak, masih banyak masyarakat yang mengontrol makanannya tanpa berpikir jarak panjang. Meski terdapat banyak pilihan jenis diet, masyarakat pun lebih mengambil jalannya sendiri. Karena dalam hal ini, yang menjadi fokus utama adalah kecepatan mendapat berat badan ideal.

“Sekarang kan banyak jenis-jenis diet ya. Dan semua itu sudah terukur dan diuji. Tapi kebanyakan orang ingin yang hasilnya instan. Jadi mereka diet ekstrem dengan caranya sendiri. Padahal ini sangat membahayakan,” katanya kepada TEMPO.CO di Jakarta pada Kamis, 16 Mei 2019.

Dokter yang membuka praktik di sebuah rumah sakit swasta di daerah Jakarta Selatan ini pun kerap menerima keluhan dari pasien mengenai dietnya. Salah satunya adalah seorang gadis bersama ibunya yang mengeluh tentang siklus menstruasi yang terganggu selama beberapa waktu.

Ternyata, saat ditanya mengenai diet yang dilakukannya, gadis yang duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA) ini mengaku hanya mengkonsumsi havermut dan pisang setiap hari. Tapi Dermawan pun tidak terkejut. Sebab, diet yang dilakukan salah. Sehingga, akan mengganggu sistem kerja tubuh, termasuk reproduksinya.

Menurut dia, hanya mengonsumsi havermut dan pisang saja jelas salah. Karena diet yang benar adalah tetap mengandung gizi dan nutrisi yang seimbang, meski kalorinya dibuat lebih rendah. "Jadi dalam kasus anak tadi, gizinya menjadi rendah dan kerja tubuh secara utuh pun akan terganggu. Begitu pula dengan siklus bulanannya,” katanya.

Apabila diet tersebut terus dilakukan, Dermawan mengatakan bahwa risiko jangka panjang yang akan didapat ialah benih sel telur yang lemah. Sehingga, pembuahan pun akan sulit terjadi.

“Saya langsung bilang sama pasien saya itu. Kalau tetap dilanjutkan, dia akan susah punya keturunan. Karena gizinya enggak baik, akan berpengaruh pada kesehatan sel telurnya,” katanya.

Baca juga: Tren Diet Puasa, Bisa Mencegah Penuaan Dini hingga Detoksifikasi

Oleh karena itu, Dermawan mengimbau untuk sangat berhati-hati dalam memilih jenis diet. “Jangan melulu soal kurus. Tapi pikirkan kesehatan Anda juga. Karena saya yakin, sekarang mungkin kasusnya untuk sel telur. Tapi tidak menutup kemungkinan untuk penyakit lainnya karena diet yang salah. Ini tetap boleh dilakukan, yang penting makannya tetap ada karbohidrat, protein dan lemak walaupun jumlahnya sedikit,” katanya.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Berita terkait

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

3 hari lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

4 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

5 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

9 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

15 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

17 hari lalu

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

18 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

26 hari lalu

Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.

Baca Selengkapnya

Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

26 hari lalu

Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

Juara X Factor Fatin Shidqia mengaku tidak mengonsumsi daging sapi atau daging merah. Ternyata, kebiasaan ini punya banyak manfaat kesehatan.

Baca Selengkapnya

Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

26 hari lalu

Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

Kebutuhan protein hewani untuk penuhi nutrisi keluarga sangat penting. Penuhi nutrisi dan konsumsi air cukup untuk cegah dehidrasi di Bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya