Intip Cara Mengukur Tekanan Darah Agar Hasilnya Lebih Akurat

Sabtu, 18 Mei 2019 09:15 WIB

Ilustrasi cek tekanan darah. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Mengukur tekanan darah harus sedini mungkin dilakukan. Bahkan, menurut himbauan Kementerian Kesehatan, setidaknya sekali dalam satu tahun, saat seseorang mulai masuk di usia produktif, diwajibkan untuk melakukan pengukuran. Mengapa demikian? Alasannya penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah satu penyakit yang sering menyerang tanpa gejala apapun.

Baca: 6 Manfaat Mengonsumsi Srikaya, Bisa Cegah Penyakit Kardiovaskular

Selain dikenal sebagai penyakit degeneratif, hipertensi juga dapat menyerang organ tubuh lain seperti jantung, ginjal dan otak. Oleh karena itu, dalam acara Know Your Number, Kendalikan Tekanan Darahmu dengan Cerdik di Jakarta, Ketua Perhimpunan Hipertensi Indonesia atau PHI, dokter Tunggul Situmorang pun berbagi tentang bagaimana cara mengukur tekanan darah mandiri secara akurat.

Menurutnya, tidak ada waktu dianjurkan untuk melakukan cek tekanan darah oleh para ahli. Meski demikian, saat akan melakukan pengecekan, pasien disarankan untuk beristirahat terlebih dahulu dan berada di ruangan yang tidak ramai dengan orang.

“Pagi, siang dan malam sama saja. Yang paling terpenting adalah istirahat total selama lima hingga sepuluh menit sebelum melakukan pengukuran. Usahakan juga untuk berada di suasana yang sepi ya. Karena ini bisa memicu stres dan tekanan darah pun jadi naik,” katanya di Jakarta pada 16 Mei 2019.

Selanjutnya, ia juga mengingatkan tentang posisi tubuh saat diukur. Dalam hal ini, seseorang diharuskan untuk duduk dan bukan berdiri maupun terlentang. Kemudian letakkan tangan di atas meja dan telapak tangan menghadap ke atas.

Advertising
Advertising

“Volume sirkulasi darah yang sangat penting dalam pengukuran tekanan darah hanya secara efektif diperoleh dari posisi ini. Sebagai contoh kalau Anda berdiri, darah di vena dan filtrasi kapiler akan mengumpul dan meningkat. Jadi saat lakukan pengukuran, hasilnya pasti di bawah angka yang sebenarnya,” katanya.

Sedangkan untuk pemilihan tangan yang akan diukur, Tunggul mengatakan bahwa kedua tangan kanan dan kiri dapat Anda gunakan. Namun memang, akan terjadi perbedaan nilai untuk hasil akhirnya. Meski demikian, angkanya hanya akan terpaut 10 hingga 20 mmHg sehingga tidak berpengaruh secara signifikan.

Baca: Tips Sehat, 6 Makanan yang Mampu Turunkan Tekanan Darah

“Tapi kalau memang digunakan untuk pengecekan secara rutin, jangan gonta ganti tangan. Kalau kiri, ya kiri terus dan begitu pula sebaliknya. Agar angka yang dihasilkan saat akan dievaluasi tidak membingungkan,” katanya.

Berita terkait

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

9 hari lalu

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

9 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

10 hari lalu

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

20 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

22 hari lalu

5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

Orang yang menderita hipertensi sangat disarankan menghindari 5 menu lebaran berikut ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

24 hari lalu

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.

Baca Selengkapnya

5 Asupan Makanan yang Cocok Dikonsumsi Penderita Hipertensi

27 hari lalu

5 Asupan Makanan yang Cocok Dikonsumsi Penderita Hipertensi

Dengan memperhatikan asupan makanan sehari-hari, penderita hipertensi dapat mengurangi risiko komplikasi yang mungkin timbul akibat kondisi tersebut.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

33 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya

Manfaat Baik Jalan Cepat 11 Menit Setiap Hari, Kurangi Stres Hingga Kontrol Tekanan Darah

44 hari lalu

Manfaat Baik Jalan Cepat 11 Menit Setiap Hari, Kurangi Stres Hingga Kontrol Tekanan Darah

Sebuah studi dari British Journal of Sports Medicine menyebutkan satu dari sepuluh kematian dini dapat dicegah dengan jalan cepat selama 11 menit.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

45 hari lalu

6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.

Baca Selengkapnya