Siapa Bilang Pria Tak Punya Batasan Usia Subur? Intip Studi Ini

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Minggu, 19 Mei 2019 21:06 WIB

Ilustrasi sperma. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Masa subur biasanya dikaitkan dengan wanita. Para pria dianggap tidak punya batasa usia produktif. Tapi ternyata anggapan itu salah. Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa para pria juga mungkin memiliki batas waktu untuk memiliki anak.

Baca juga: Cara Alami Meningkatkan Kesuburan Pria

Penelitian yang dimuat di jurnal Maturitas memaparkan bahwa pria yang berusia tua kemungkinan mengalami penurunan kesuburan. Kesimpulan ini dibuat berdasarkan kajian selama 40 tahun untuk mengetahui dampak dampak usia ayah terhadap kesuburan, kehamilan, dan kesehatan anak-anak.

Hasilnya memang menyebut wanita memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi kehamilan dan persalinan di usia 35 hingga 45 tahun. Beberapa masalah yang mungkin dialami misalnya diabetes, preeclampsia, dan kelahiran prematur.

Sementara, para ayah di usia lebih tua meningkatkan risiko kesehatan pada bayi, misalnya penyakit jantung bawaan, kejang baru lahir, dan berat badan lahir rendah. Studi itu juga menyebut bahwa beberapa anak yang terlahir dari ayah di usia tersebut juga memiliki risiko lebih tinggi terhadap kanker dan gangguan kognitif tertentu seperti autisme.

“Meskipun secara luas diterima bahwa perubahan fisiologis yang terjadi pada wanita setelah 35 tahun dapat mempengaruhi konsepsi, kehamilan dan kesehatan anak, para pria usia lanjut juga memiliki dampak yang sama tanpa mereka sadari," Gloria Bachmann, direktur Institut Kesehatan Wanita di Rutgers Robert Wood Johnson Medical School, seperti dikutip The Independent, pekan lalu.

Pertambahan usia pria dikaitkan dengan peningkatan risiko infertilitas juga penurunan kualitas sperma. “Seperti halnya orang kehilangan kekuatan otot, fleksibilitas, dan daya tahan karena usia, pada pria, sperma juga cenderung kehilangan 'kebugaran' selama siklus hidup.” Kata Gloria.

Bachmann menduga alasan di balik berkurangnya kesuburan dan kualitas sperma adalah penurunan testosteron yang dialami pria seiring bertambahnya usia, di samping penurunan kualitas semen.

Studi yang yang sama pernah diterbtkan pada November 2018 yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Stanford University.

Baca juga: Gangguan Kesuburan Sering juga Dialami Pria, Apa Faktornya?

Sebelum isu kesuburan ini mengancam, Science Daily menyarankan agar para pria yang berniat memiliki anak di usia lebih tua untuk mempertimbangkan bank sperma.

THE INDEPENDENT | SCIENCE DAILY

Berita terkait

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

1 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

1 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

9 hari lalu

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

12 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

13 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

17 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

23 hari lalu

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.

Baca Selengkapnya

Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

30 hari lalu

Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

Seperti situs Gunung Padang, ada banyak laporan penelitian yang pernah dicabut dari jurnal ilmiah internasional. Cek asal negaranya yang terbanyak.

Baca Selengkapnya

Tantangan Infertilitas Keluarga Indonesia, dari Biaya Hingga Pengetahuan

30 hari lalu

Tantangan Infertilitas Keluarga Indonesia, dari Biaya Hingga Pengetahuan

Ada banyak faktor seseorang alami kasus infertilitas. Apa saja ?

Baca Selengkapnya

Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

31 hari lalu

Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

Pencabutan artikel Gunung Padang pada 18 Maret 2024 didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya