TEMPO.CO, Jakarta - Banyak hal yang bisa mempengaruhi kesuburan pria, dari makanan hingga aktivitas sehari-hari. Tahukah Anda bahwa lamanya Anda tidur di malam hari juga akan mempengaruhi kesuburan?
Lauren Wise, yang pernah melakukan penelitian pada 2016 mengatakan bahwa ketika seorang pria tidur dalam waktu yang normal, yaitu antara tujuh hingga delapan jam di malam hari, kualitas dan mobilitas spema meningkat. Kondisi inilah yang membuat proses pembuahan menjadi lebih mudah.
Ia mengatakan, para pria yang tidur kurang dari enam jam atau bahkan mereka yang tidur terlalu lama, lebih dari Sembilan jam, memiliki kesempatan lebih kecil 45 persen dibandingkan dengan pria yang tidur delapan jam setiap malam.
Perbedaan tingkat kesuburan ini kemungkinan dipengaruhi oleh kadar testosteron yang banyak dilepaskan pada waktu tidur. Hormon yang identik dengan pria ini diketahui memainkan peran penting dalam proses reproduksi. Selain itu, durasi tidur juga mempengaruhi gaya hidup yang tidak sehat dan penurunan libido.
Dr. Peter Schlegel, wakil presiden American Society for Reproductive Medicine mengatakan bahwa pria yang ingin memiliki anak agar tidur cukup di malam hari, tidak kurang dan tidak berlebihan. “Tidur 7 jam dan kurang dari 9 jam akan membantu mengoptimalkan kesuburan pria sehingga berkontribusi besar pada kehamilan pasangannya,” ujar dia.
Selain tidur, Schlegel juga menganjurkan para pria lebih banyak makan buah dan sayuran. Makanan ini akan membantu produksi sperma lebih baik daripada daging dan lemak.