Anak dari Keluarga Perokok Berisiko Kurang Gizi, Apa Sebabnya?

Reporter

Antara

Editor

Mila Novita

Sabtu, 25 Mei 2019 11:38 WIB

Ilustrasi anak dengan stunting. nyt.com

TEMPO.CO, Jakarta - Rokok sering dikaitkan dengan anak kurang gizi. Bukan hanya karena asap rokok yang meningkatkan risiko anak sakilt, tapi juga tingginya pengeluaran untuk rokok ketimbang membeli makanan bergizi.

Baca juga: Asap Rokok Bisa Akibatkan Alergi Anak, Cegah dengan 3 Hal Ini

Peneliti utama dari organisasi bidang pangan dan gizi kerja sama menteri-menteri pendidikan se-Asia Tenggara atau Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) Regional Centre for Food and Nutrition (RECFON) Umi Fahmida mengatakan pengeluaran untuk rokok setara dengan belanja sayur-mayur, telur, dan susu.

"Belanja rokok di Indonesia menjadi pengeluaran terbesar ketiga dalam rumah tangga (12,4 persen dari pengeluaran rumah tangga). Ini setara dengan dengan jumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli sayur-mayur (8,1 persen) serta telur dan susu (4,3 persen)," ujar dia dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 24 Mei 2019.

Jika pengeluaran rokok 12,4 persen itu disisihkan, kata dia, akan berkontribusi untuk keragaman pangan yang bermanfaat bagi peningkatan gizi anak.

"Uang itu bisa dibelikan sesuatu yang berguna, mungkin dibelikan telur, ikan, sayur, dan buah. Tentu sangat penting bagi kecerdasan dan kesehatan anak," kata dia.

Berdasarkan hasil analisis data Indonesian Family Life Survey (IFLS), kemungkinan anak dari keluarga perokok mengalami kekerdilan lebih besar daripada anak dari keluarga tanpa perokok.

Selain itu, berdasarkan studi dari Pusat Kajian Jaminan Sosial (PKJS) Universitas Indonesia, anak-anak dari keluarga perokok kronis memiliki kecenderungan untuk tumbuh lebih pendek dan lebih ringan dibandingkan dengan anak dari keluarga tanpa perokok.

Umi menjelaskan persoalan kekerdilan bisa dilihat dari tiga hal, pertama, yang langsung itu karena asupan gizi anak jelek atau kurang, kedua, dipengaruhi oleh seringnya anak sakit sehingga penyerapan zat gizi tidak optimal dan ketiga, adalah pengaruh pola pengasuhan keluarga. "Keluarga ini bukan cuma ibu. Tetapi juga bapaknya“, ujar Umi.

Baca juga: Asap Rokok Meningkatkan Risiko Kematian Bayi, Ini Faktanya

Faktor keluarga, kata dia, berpengaruh cukup besar, namun ada faktor-faktor lain di tingkat komunitas, antara lain akses pelayanan kesehatan, kesehatan lingkungan, dan ketersediaan pangan.

ANTARA

Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

7 jam lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

2 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

2 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

2 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

3 hari lalu

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

Inisiatif lokal untuk mitigasi krisis pangan lahir di jalan gang di Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Berbekal dana operasional RT.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

3 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

4 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

6 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

8 hari lalu

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

13 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya