5 Mitos Menurunkan Berat Badan yang Berbahaya bagi Tubuh
Reporter
Tempo.co
Editor
Dini Pramita
Kamis, 6 Juni 2019 14:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Usai lebaran, umumnya banyak orang mengeluh tentang bertambahnya berat badan. Lalu mulai percaya dan menjalankan berbagai mitos untuk menurunkan berat badan secara singkat, yang justru berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Baca: Takut Berat Badan Naik Saat Lebaran, Catat 5 Tips Mencegahnya
Kelima mitos tersebut adalah:
1. Cukup makan sehari sekali
Menunda makan hingga esok siang dan membiarkan tubuh kelaparan hanya karena siang ini sudah makan merupakan hal yang sangat berbahaya bagi tubuh. Anda dapat mengalami gangguan konsentrasi, penurunan metabolisme tubuh, mengiritasi lambung, hingga mengalami malnutrisi. Cara yang benar adalah atur pola makan, mulai dari jam, jenis, hingga porsi.
2. Mengkonsumsi obat pelangsing dapat menghasilkan efek instan dan tak perlu konsultasi ke dokter
Sebelum mengkonsumsi obat-obatan, apa pun jenisnya, Anda harus berkonsultasi dulu dengan dokter. Meski diberi label berasal dari bahan alami, pil-pil pelangsing tersebut tetap mengandung bahan kimia yang mungkin saja akan menimbulkan komplikasi ketika Anda konsumsi dengan obat yang lain. Sudah ada banyak perempuan di seluruh dunia yang tewas akibat mengkonsumsi pil-pil pelangsing karena gagal jantung, dehidarasi, infeksi usus, dan sebagainya.
3. Karbohidrat adalah musuh utama yang harus dihindari saat menurunkan berat badan
Mengeliminasi karbohidrat habis-habisan hanya akan membuat tubuh Anda lemas dan rentan sakit. Karbohidrat tetap dibutuhkan tubuh untuk dikonversi menjadi energi yang jadi bekal Anda melakukan rutinitas sehari-hari. Normalnya, manusia dewasa membutuhkan asupan karbohidrat sebanyak 300-400 gram setiap hari. Batas aman mengurangi asupan karbohidrat ini adalah sebesar 150-200 gram saja. Alternatifnya adalah mengganti sumber karbohidrat seperti nasi, pasta, dan roti putih biasa dengan sorgum, jelai, dan roti gandum. Penurunan asupan karbohidrat ini juga mesti diimbangi dengan asupan protein yang cukup.
Baca juga: 4 Mitos dan Fakta tentang Konsumsi Susu, Bikin Gemuk?
4. Olah raga secara ekstrem supaya lemak yang dibakar lebih banyak
Melakukan olah raga ekstrem secara tiba-tiba dalam waktu yang intens justru akan meningkatkan risiko cedera pada tubuh. Penurunan berat badan merupakan sebuah upaya yang berkesinambungan yang memerlukan konsistensi dan disiplin. Cukup berolah raga ringan secara konsisten selama minimal 30 menit setiap hari, aktif bergerak, sambil menjaga pola makan, dan istirahat yang benar, Anda sudah dapat menurunkan berat badan.
5. Produk berlabel rendah lemak adalah kunci keberhasilan diet
Jangan mudah tergiur oleh produk berlabel rendah lemak yang bisa saja justru memiliki kandungan gula sangat tinggi. Produk rendah lemak ini juga tak jarang dihasilkan melalui proses penggantian dari lemak hewani ke lemak nabati yang ketika terhidrogenasi justru melahirkan lemak trans.
Bagaimanapun, tubuh tetap memerlukan asupan lemak sebagai sumber energi, dan pengangkut vitamin-vitamin esensial yang dibutuhkan untuk meregenerasi sel-sel tubuh. Setiap harinya, manusia dewasa membutuhkan asupan lemak sebesar 30-40 gram. Yang perlu Anda lakukan adalah mengganti konsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh dengan makanan yang kaya dengan kandungan lemak tak jenuh seperti ikan, alpukat, dan kacang-kacangan.