Anak Sudah Besar tapi Masih Mengompol? Cek Penyebab dan Terapinya

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Sabtu, 15 Juni 2019 16:39 WIB

Ilustrasi mengompol. Qsota.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 40 persen anak usia 3 tahun masih ngompol saat tidur malam. Sedangkan anak usia 5 atau 6 tahun umumnya sudah tidak lagi ngompol. Meski demikian, ada sekitar 15 persen anak usia tersebut yang masih mengalaminya, bahkan hingga remaja. Apa penyebabnya?

Baca juga: Bahaya Menggelitik Anak, Bisa Kesulitan Bernapas hingga Trauma

Laman Web MD menyebutkan kondisi itu disebut enuresis primer. Penyebabnya, mereka tidak memiliki kontrol kandung kemih di malam hari. Biasanya, ini dipengaruhi oleh riwayat keluarga. Jadi, jika Anda ngompol hingga menjelang remaja, jangan heran jika anak Anda pun mengalaminya.

Tapi, ada juga anak yang sebenarnya sudah tidak mengompol, tapi tiba-tiba kembali memiliki kebiasaan itu. Kondisi ini disebut enuresis sekunder. Biasanya, kondisi itu dipicu stres keluarga atau masalah di sekolah.

Kadang-kadang, kebiasaan mengompol juga bisa dipicu penyakit lainnya. Sekitar 1 persen dari kebiasaan mengompol disebabkan oleh diabetes, infeksi saluran kemih, masalah pada ginjal, atau masalah kesehatan lainnya. Umumnya, mengompol karena kondisi medis bisa dikenali dari gejala lain, misalnya merasa sakit atau seperti terbakar saat buang air kecil.

Tidak seperti anak kecil, mengompol pada anak yang lebih besar cenderung bertahan lama dan lebih parah. Sekitar 50-80 persen dari anak-anak ini mengompol setidaknya tiga malam per minggu.

Kebiasaan ini bukan hanya merepotkan karena Anda harus sering mengganti seprai dan membersihkan tempat tidur. Tapi dampak yang lebih besar adalah rasa malu yang ditimbulkan. Penelitian telah menunjukkan orang-orang muda dengan mengompol memiliki harga diri yang lebih rendah dan risiko depresi yang lebih tinggi.

Lalu bagaimana mengatasinya? Kebanyakan orang tidak tahu bahwa kebiasaan ini bisa disembuhkan. Akibatnya, sekitar 50 persen anak remaja tidak pernah meminta bantuan profesional dan terus merahasiakannya.

Ada beberapa cara untuk mengatasi gangguan ini. Salah satunya adalah uroterapi. Terapi ini dilakukan dengan cara konservatif dengan menciptakan kebiasaan kandung kemih dan usus yang baik seperti minum dengan baik, meminimalkan kafein dan alkohol, pergi ke toilet secara teratur, dan mengelola sembelit. Meski terlihat mudah, langkah-langkah ini dapat meringankan ngompol.

Selain itu, ada terapi desmopresin yang dapat mengurangi produksi urin semalaman, meningkatkan kemungkinan kering dan tidur sepanjang malam. Sayangnya, jika terapi dihentikan, kebiasaan mengompol akan datang lagi.

Lalu ada terapi imipramine, antidepresan. Mekanisme pengobatan dengan obat ini belum diketahui, tapi diyakini terkait dengan efeknya pada mengurangi kejang pada kandung kemih. Sayangnya, terapi ini memiliki efek samping yang serius seperti irama jantung yang tidak teratur.

Tapi, yang dinilai paling efektif adalah menggunakan alarm untuk membiasakan buang air kecil secara teratur. Alarm melatih anak untuk bangun untuk buang air kecil ketika kandung kemihnya penuh dan menahan buang air kecil di waktu lain. Terapi ini memiliki efek jangka panjang yang baik karena berkelanjutan.

Baca juga: Pilihan Wahana Bermain yang Kembangkan Fungsi Motorik Anak

Sensor alarm mengompol biasanya dipakai di celana atau diletakkan di atas tempat tidur sebagai matras. Alat ini mendeteksi basah dan mengeluarkan suara atau getaran untuk mengingatkan ke toilet.

WEB MD | THE CONVERSATION

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

2 jam lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

5 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

5 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

12 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

1 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

4 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

8 hari lalu

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

Chiropractic merupakan salah satu metode pengobatan terapi manual yang awal mengenalnya sebagai pijat kretek. Amankah?

Baca Selengkapnya

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

9 hari lalu

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

9 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

10 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya