TEMPO.CO, Jakarta - Anak berusia tiga tahun mestinya sudah diajarkan toilet training sehingga tidak lagi ngompol saat tidur malam hari. Tapi, ternyata tak sedikit anak usia lima tahun yang masing ngompol. Ini bukan saja mengganggu tidur anak atau membuat Anda lelah karena harus sering-sering membersihkan tempat tidur, tapi juga bisa menimbulkan rasa malu bagi anak tersebut. Lalu, bagaimana mengatasinya?
Dikutip dari Web MD dan Times of India, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan. Pertama, membatasi asupan cairan mereka di malam hari. Agar anak tak kekurangan cairan, Anda bisa memperbanyak memberi mereka cairan di pagi atau siang hari.
Kedua, menjadwalkan waktu ke toilet untuk buang air kecil, terutama di malam hari. Idealnya, anak ke toilet dua sampai dengan tiga kali, termasuk begitu akan tidur.
Ketiga, beri mereka dukungan positif, bukannya memarahi mereka. Memarahi anak hanya membuat mereka lebih tertekan. Pahami bahwa ngompol bukanlah kemauan mereka dan ini terjadi secara tidak sengaja. Kalau perlu, Anda bisa memberinya hadiah jika selama seminggu tidak mengompol. Ini akan memberikan dorongan semangat bagi mereka. Pastikan mereka tahu bahwa anak tidak sendirian menghadapi ini.
Selain itu, gunakan perangkat alarm yang bisa memberi sinyal ketika basah. Alarm ini berfungsi melatih anak untuk bangun dan ke toilet begitu ingin buang air kecil. Jika digunakan dengan konsisten dalam empat bulan, alarm ini diklaim berhasil membantu 75 persen keberhasilan menghentikan kebiasaan ngompol.
Anda juga bisa berkonsultasi kepada dokter untuk mengetahui penyebab sebenarnya. Seringkali stres dan kondisi medis tertentu bisa menyebabkan anak terus-terusan ngompol.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?