TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia memasuki musim kemarau yang cukup ekstrem. Kondisi ini menyebabkan suhu udara bertambah panas. Masyarakat pun diimbau untuk menambah konsumsi air minum, delapan gelas saja tidak cukup. Berapa idealnya?
Pakar gizi Doktor Matthew mengimbau agar meminum sebanyak 12 gelas per hari selama musim kemarau. "Di sini daerahnya tropis, jadi kebutuhan air minum juga meningkat terutama saat kemarau," kata Matthew di Jakarta, Senin, 8 Juli 2019.
Dia mengatakan saat musim kemarau, tubuh memerlukan lebih banyak cairan untuk menghindari dehidrasi. Dehidrasi karena kekurangan cairan tersebut dapat menimbulkan masalah kesehatan lain seperti kelelahan, migrain, bahkan pingsan.
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa tubuh membutuhkan lebih banyak air untuk menetralisasi suhu tubuh, terutama saat kemarau. Karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk mengonsumsi air putih sebanyak 12 gelas per hari guna memenuhi kebutuhan cairan, khususnya saat berada di tengah suhu panas.
Masyarakat bisa mengonsumsi 4 gelas air putih pada pagi hari, 2 gelas lagi pada pagi menjelang siang hari, kemudian 2 gelas pada siang hari, kata dia. Empat gelas sisanya bisa dikonsumsi dari sore hingga menjelang tidur.
Selain itu, kata dia, jika tidak terbiasa dengan pola minum yang teratur seperti itu, masyarakat bisa mengonsumsi air minum setiap satu jam sekali sebanyak 1 gelas.
Ia menambahkan, meningkatkan konsumsi air putih guna memenuhi kebutuhan cairan tubuh penting dilakukan agar tubuh bisa menjalankan aktivitas sebagaimana mestinya tanpa terkendala masalah kesehatan yang diakibatkan oleh musim panas atau kemarau.
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
6 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.