Jangan Tunggu Sakit, Cek Kesehatan Perlu Dilakukan Setahun Sekali

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Selasa, 9 Juli 2019 20:01 WIB

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar orang melakukan cek kesehatan atau medicak check up setelah mengalami gejala atau sakit tertentu. Padahal, beberapa tes perlu dilakukan secara rutin untuk mendeteksi penyakit berisiko tinggi sejak dini. Bagi orang dewasa, cek kesehatan ini dianjurkan dilakukan setahun sekali. Tapi sebagian orang yang mengidap masalah kesehatan, cek kesehatan dianjurkan dilakukan setiap empat atau enam bulan sekali.

Baca juga: Musim Kemarau Ekstrem, Jaga Kesehatan Tubuh dengan 6 Hal Ini

Dokter spesialis patologi klinik Rumah Sakit St. Carolus dr Bettia M. Bermawi, SpPK mengatakan, cek kesehatan rutin membantu seseorang terhindar dari penyakit tertentu, terutama penyakit tidak menular. Ketika hasil pemeriksaan menunjukkan ada hal yang tidak baik dalam tubuh, Anda akan bisa melakukan perbaikan tanpa perlu menunggu sakit. Selain itu, Anda juga bisa melakukan pengobatan lebih cepat sehingga tingkat kesembuhannya lebih besar.

Apalagi, kata Bettia, saat ini kejadian penyakit tidak menular di Indonesia semakin banyak. “Kita mulai sering kena stroke, kanker, gagal ginjal kronis, penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan diabetes. Itu termasuk penyakit tidak menular yang sering,” kata Dr Bettia dalam acara perkenalan sistem Total Laboratory Automation (TLA) Prodia bekerja sama dengan Abbot Laboratories di Jakarta, Selasa, 9 Juli 2019.

Sebagian besar penyakit tidak menular tersebut terkait dengan gaya hidup. Dan biasanya, orang melakukan cek kesehatan setelah mengalami keluhan sakit. “Kalau ada riwayat keluarga, seperti kolesterol tinggi, bisa dilakukan cek kesehatan mandiri. Itu boleh dilakukan oleh penyelenggara uji kesehatan. Tapi sebaiknya tetap dilakukan pemeriksaan dokter terlebih dahulu supaya terarah,” ujar dia.

Apa saja yang perlu diperiksa? Menurut dr Bettia, Setiap orang memiliki risiko kesehatan yang berbeda-beda. Pria, misalnya, cenderung berisiko kanker prostat dan penyakit jantung koroner. Sementara wanita kanker payudara dan kanker serviks.

Baca juga: Masalah Polusi Udara di Jakarta, Awas 9 Dampak Kesehatannya

Selain berdasarkan risiko, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik. Lalu, dokter akan menyarankan cek kesehatan berdasarkan faktor risiko yang dimiliki orang, misalnya riwayat keluarga, riwayat kesehatan sebelumnya, tekanan darah, dan sebagainya.


Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

3 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

5 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

6 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

8 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya