Kisah Fadly Sahab Bangun ZAP Clinic, Pernah Ditolak Investor

Kamis, 11 Juli 2019 18:50 WIB

Fadly Sahab, CEO ZAP Clinic, dan karyawannya (Instagram @fadlys)

TEMPO.CO, Jakarta - Saat akan membuka usaha atau memulai suatu bisnis, tentu Anda membutuhkan modal yang tak sedikit. Sayangnya, tidak banyak investor yang percaya untuk memberikan bantuannya, terlebih jika usaha tersebut adalah usaha baru.

Baca juga: Tren Perawatan Kecantikan dengan DNA Salmon, Apa Saja Manfaatnya?

Tapi, tak ada investor bukan berarti niat usaha gagal. CEO klinik kecantikan ZAP, Fadly Sahab, misalnya. Ia mengaku memulai ZAP tanpa bantuan investor. Bagaimana caranya?

Kembali ke 2009, ketika ia memutuskan untuk keluar dari PT Surveyor Indonesia (Persero). Ide untuk memulai bisnis klinik kecantikan kemudian tercetus saat seorang teman berwarga negara Australia merasa kebingungan untuk waxing atau mencukur bulu di Indonesia.

“Dulu saya kerja di BUMN. Tapi keluar dan memulai bisnis di 2009 karena kata teman, di luar sedang tren waxing. Saya jadi tertarik untuk coba karena di Indonesia enggak ada,” katanya saat ditemui pada acara ZAP Media Gathering di Jakarta pada Kamis, 11 Juli 2019.

Saat itu, ia mengaku bahwa ia pernah mencoba untuk mengajukan bantuan kepada investor. Sayangnya, hal tersebut tidak membuahkan hasil. Akhirnya, ia menyisihkan sebagian hasil kerjanya hingga mendapatkan modal yang cukup. “Saya nabung sampai 50 juta karena cari investor susah. Tapi dari modal itulah saya mulai bisnis waxing,” katanya.

Strategi dalam mengelola hasil pun diterapkan agar tetap berpegang dengan usaha tanpa investor itu. Ia mengatakan bahwa di awal masa merintisnya, Fadly hanya menggaji dirinya dengan angka 12,5 persen dari total penghasilan setiap bulannya. Sehingga, sebagian besar dari hasilnya dapat diputar kembali untuk membesarkan bisnis. “Ini hitung-hitungan sendiri saja. Hanya membatasi 12,5 persen. Sisanya semua diputar lagi,” katanya.

Namun kini, karena penghasilan yang ia dapatnya cukup banyak, ia menaikkan upah untuk diri sendiri. Ia mematok angka Rp 100 juta rupiah bulan. “Dari dulu selalu punya target gaji 100 juta. Karena Alhamdulillah sekarang 12,5 persen selalu melebihi 100 juta, saya stick di 100 saja. Sisanya kembali untuk usaha,” katanya.

Baca juga: Siap-siap Rp 50 Juta ke Klinik Kecantikan, Kulit Bisa Awet Muda

Saat ditanya mengenai keinginan di masa mendatang untuk bekerja sama dengan investor, ia merasa bahwa hal tersebut belum terpikir olehnya. "Karena dari dulu sendiri, mungkin untuk saat ini belum terpikir. Tapi mungkin nanti akan. Saya sendiri tidak tahu," katanya.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Berita terkait

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

11 jam lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

3 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

3 hari lalu

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

Perjanjian pranikah atau perjanjian pisah harta dilakukan kedua pasangan memiliki pendapatan atau bisnis sendiri masing-masing.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

3 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

4 hari lalu

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

Pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) turun karena penjualan manufaktur suku cadang lesu.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

5 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

6 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

9 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

9 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

10 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya