Viral Gaji 8 Juta, Pilih Upah Besar atau Kepuasan Kerja?

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Sabtu, 27 Juli 2019 09:15 WIB

Ilustrasi pekerja di kantor (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Topik gaji 8 juta dari seorang yang mengaku alumni Universitas Indonesia atau UI masih menjadi perbincangan hingga hari ini. Orang yang mengklaim baru lulus dari UI itu mengeluhkan gaji Rp 8 juta yang ditawarkan kepadanya.

Kepala Career Developement Center UI, Sandra Fikawati, memaparkan hasil penelitian dari Tracer Study Career Development UI bahwa 21 persen lulusan UI 2018 mendapat gaji lebih dari Rp 9 juta per bulan, 25 persen Rp 6-9 juta per bulan, 46,3 persen bergaji Rp 3-6 juta per bulan, tapi ada juga yang bergaji di bawah Rp 3 juta per bulan sebanyak 7,7 persen.

Meski demikian, Sandra Fikawati mengatakan bahwa kampus mengajarkan bahwa gaji bukanlah hal utama dalam memilih kerja.

Apa sebenarnya yang jadi motivasi utama seseorang memilih suatu pekerjaan, gaji besar atau pekerjaan yang menarik? Idealnya memang semua terpenuhi. Tapi tak semua orang bisa menemukan kecocokan itu dan kadang-kadang harus memilih, gaji besar atau kepuasan pribadi dalam bekerja.

Sebuah survei di Amerika Serikat yang dipublikasikan pada 2016 lalu mengungkap bahwa kebanyakan orang di negeri tersebut mengaku hasrat secara profesional berperan penting dalam menentukan kepuasan bekerja.

Survei yang diadakan Philips itu menyimpulkan, para profesional yang dapat bekerja sesuai minat mengalami tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi. Sebanyak 96 persen pekerja mengaku bahwa memenuhi minat terhadap pekerjaan dapat membawa kebahagiaan lebih besar di tempat kerja.

Sementara, orang yang tidak dapat memenuhi minat, hanya 7 persen yang mengaku puas dengan pekerjaan mereka. Dan yang mengejutkan, hampir 70 persen pekerja mengaku rela gajinya dipotong demi bisa bekerja sesuai minat.

Survei lain yang dilakukan Cornstone on Demand menyebut bahwa 89 persen generasi milenial tidak menjadikan gaji sebagai pertimbangan utama dalam memilih pekerjaan.

Di Singapura, hasil survei yang dipublikasikan pada awal 2019 lalu mengungkapkan hal yang sama. Survei yang diadakan Qualtrics dengan lebih dari 500 peserta itu menyimpulkan bahwa gaji bukan hal utama yang menentukan kepuasan, tapi lebih pada kepercayaan pada perusahaan untuk membantu dalam menyelesaikan masalah yang terkait dengan pekerjaan.

Para pekerja di Singapura juga mengutamakan kesempatan untuk meningkatkan keahlian jadi pertimbangan utama. Jadi, pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan untuk mereka merupakan faktor kunci di balik peningkatan kepuasan kerja. Ini menunjukkan bahwa karyawan menghargai ketika pengusaha berinvestasi pada mereka.

Tapi hasil survei ini juga menunjukkan bahwa pekerja Singapura memiliki tingkat kepuasan kerja terendah dibandingkan dengan negara lain. Hanya kurang dari setengah dari mereka yang disurvei puas dengan pekerjaan mereka saat ini, di bawah rata-rata global sekitar 62 persen.

FLEXJOBS.COM | STRAITSTIMES.COM


Berita terkait

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

22 jam lalu

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

Serikat Pekerja Kampus (SPK) menyebut mayoritas dosen bergaji di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

1 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

3 hari lalu

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

Dalam kontrak barunya di Red Sparks, Megawati Hangestri bakal mendapat kenaikan gaji menjadi US$ 150 ribu per musim.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

4 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

5 hari lalu

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

Agar tak ada masalah dalam pekerjaan, cobalah hindari mengucapkan kalimat-kalimat berikut meski bos adalah teman sendiri.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

6 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

6 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

Gibran Wakil Presiden Terpilih, Berapa Gaji dan Tunjangannya?

10 hari lalu

Gibran Wakil Presiden Terpilih, Berapa Gaji dan Tunjangannya?

Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi mengumumkan Prabowo-Gibran sebagai presiden-wakil presiden terpilih. Berapa gaji dan tunjangan Gibran?

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

10 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

KPU Launching Pendaftaran PPK, Ternyata Segini Gajinya dan Ada Santunan

11 hari lalu

KPU Launching Pendaftaran PPK, Ternyata Segini Gajinya dan Ada Santunan

Ketua KPU Depok, Wili Sumarlin mengatakan Depok memiliki 11 kecamatan, sehingga kebutuhan PPK 55 anggota. Tiap kecamatan 5 orang.

Baca Selengkapnya